Pemilu 2019, Intip Kisah Difabel dan Lintasan Roda Dadakan

Kamis, 18 April 2019 11:09 WIB

Salah satu ilustrasi kursi roda masa depan dengan teknologi self-balancing yang dipamerkan di CES 2019. (Toyota)

TEMPO.CO, Jakarta - Perjuangan mencoblos pada Pemilu 2019 dirasakan juga oleh beberapa masyarakat difabel di beberapa daerah. Maklum saja masih banyak tempat pemungutan suara (TPS) yang tidak ramah masyarakat disabilitas. Intip salah satu perjuangan masyarakat difabel untuk menyumbangkan suaranya pada Pemilu 2019.

Sejak pagi hari, pasangan pengguna kursi roda elektrik, Cucu Saidah dan Faisal Rusdi datang ke TPS 64 dan 65, Kelurahan Rawa Sari, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Sejak sampai ke TPS, keduanya sudah menjumpai undakan yang menghalangi mereka masuk ke dalam bilik suara. Padahal sejak beberapa minggu sebelumnya, keduanya sudah menghubungi panitia pemungutan suara di Kelurahan Rawasari mengenai kondisi mereka dan kursi roda elektrik yang tidak dapat diangkat karena berbobot 130 kilogram.

Baca: Pemilu 2019, Harapan Penyandang Disabilitas dari Bilik Suara TPS

Jenis kursi roda elektrik berbeda dengan kursi roda biasa, karena terdapat mesin di bawah kursi Yang menghalangi untuk diangkat. Terdapat banyak kabel penyambung dan tuas pengontrol yang dapat rusak, bila kursi roda diangkat. Selain itu, belum ada suku cadang yang tersedia di Indonesia.

“Tapi Sepertinya pemberitahuan dari saya kurang diperhatikan, mungkin karena banyak kesibukan atau urusan yang akhirnya mengabaikan tidak hanya aksesibilitas tapi juga penyediaan kertas suara bagi pemilih yang memegang formulir A5,” ujar pengguna kursi roda elektrik, Faisal Rusdi, saat dihubungi di Apartemen Green Pramuka, Rabu 17 April 2019.

Ketidaksiapan mengenai penyediaan kertas suara tersebut membuat pasangan pengguna kursi roda elektrik ini menunggu lebih dari tiga jam untuk mencoblos. Panitia pemungutan suara mengatakan, mereka baru bisa memilih di atas pukul 12.00 WIB, itupun kalau surat suaranya masih ada. Padahal menurut peraturan KPU, pemegang formulir A5 sudah dapat mencoblos sejak pukul tujuh pagi. “ anitia bilang, itupun hanya ada 13 kertas suara yang tersisa,” ujar Cucu.

Pasangan itu tetap menunggu solusi untuk menggunakan hak suara mereka. Sampai akhirnya, di TPS Ada dua orang berkewarganegaraan asing yang menggunakan kaos dan topi bertuliskan Bawaslu. Kepada dua orang tersebut, Cucu dan Faisal mengadukan masalah mereka. Keduanya juga menghubungi KPPS mengenai kondisi mereka dan kesempatan mencoblos yang harus bisa dilakukan. “Namun jawabannya kurang memuaskan, mereka bilang kertas suara yang didatangkan untuk pemegang formulir A5 baru ada segitu, begitu juga dengan akses ke bilik suara, mereka bilang tunggu saja. Saya berpikir seharusnya mereka memberikan solusi atau inisiatif seperti, nanti akan memindahkan bilik suara ke tempat kami berada setelah semua proses selesai misalnya,” kata Faisal.

Advertising
Advertising

Kedua pasangan ini kurang puas dengan jawaban dari PPS tersebut. Di tengah perdebatan tersebut, ada beberapa orang yang menyarankan untuk menghubungi petugas KPU. Namun, keduanya lagi-lagi tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, yaitu mereka tetap harus menunggu sampai di atas 12.00 WIB. Akhirnya, baik Cucu maupun Faisal mengikuti peraturan, meski berusaha melakukan negoisasi.

Keduanya tetap bersikeras lantaran sudah melakukan pengurusan administrasi formulir A5, sejak beberapa bulan sebelumnya. “Kami memang tidak datang langsung ke kelurahan, tapi kami mengirimkan lewat pelayanan ojek online dan diterima lurah langsung, setelah itupun kami mengkonfirmasi ulang dengan menghubungi PPS setempat, tapi tidak ada reaksi sama sekali.

Ditengah perdebatan dengan panitia pemungutan suara, ada pemegang formulir A5 lain yang rupanya memperhatikan perjuangan mereka. Tiba tiba saja tanpa dimintai bantuan, satu orang pemegang formulir A5 itu berinisiatif mencarikan papan kayu yang dapat digunakan sebagai Ramp alias penghubung ruas jalan. Sambil menunggu jatah mencoblos di atas pukul 12 WIB, satu orang memasang kayu dan papan tersebut di depan pintu masuk, bahkan berkeliling mencari keset sebagai bahan pelapis papan. “Sebab, ketika dicoba naik, papan kayu saja tidak dapat membawa kursi roda elektrik ke bilik suara,” ujar Faisal.

Baca: Pasien Rumah Sakit Jiwa Nyoblos di Pemilu 2019

Inisiatif yang begitu kuat dari Salah seorang pemegang formulir A5 tersebut rupanya menggugah hati nurani PPS. Para panitia di tempat pemungutan suara langsung memeriksa berkas yang dibawa Cucu dan Faisal. Tak lama kemudian, nama keduanya didaftarkan. Karena sudah tertutup papan kayu dan keset, pasangan itupun secara mandiri ke bilik suara. “Jam 12.30 akhirnya kami bisa mencoblos,” ujar Faisal.

Berita terkait

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

15 jam lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

3 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

11 hari lalu

Kilas Balik Pelaksanaan Pemilu 2019, Pertama Kalinya Pilpres dan Pileg Serentak

Hari ini, 17 April 2019 atau Pemilu 2019 pertama kali Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) dilakukan secara serentak.

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

25 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

34 hari lalu

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta

Baca Selengkapnya

PSI Gagal Masuk Senayan, Raihan Suara Partai Bro dan Sis dalam Pemilu 2019 dan Pemilu 2024

36 hari lalu

PSI Gagal Masuk Senayan, Raihan Suara Partai Bro dan Sis dalam Pemilu 2019 dan Pemilu 2024

PSI kembali gagal masuk Senayan selama dua periode Pemilu, 2019 dan 2024. Perolehan suara partai bro dan sis pada Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

37 hari lalu

Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

PPP salah satu partai terlama sejak Orde Baru, selain PDIP dan Golkar. Ini profil dan perolehan suara sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, 2024

Baca Selengkapnya

Pidato Prabowo Usai KPU Umumkan Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024, Ini Beda Pidatonya di Pemilu 2019

38 hari lalu

Pidato Prabowo Usai KPU Umumkan Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024, Ini Beda Pidatonya di Pemilu 2019

Prabowo tampak menjadi sosok rutin yang hadir dalam 4 pemilu terakhir. Ini beda pidato politiknya di Pemilu 2024 dan Pemilu 2019?

Baca Selengkapnya

BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

38 hari lalu

BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pemilu 2019: KPU Umumkan Dini Hari dan Alasan Prabowo Gugat Hasil Pilpres 2019 ke MK

39 hari lalu

Kilas Balik Pemilu 2019: KPU Umumkan Dini Hari dan Alasan Prabowo Gugat Hasil Pilpres 2019 ke MK

Pengumuman Pemilu 2024 semakin dekat, ini kilas balik pengumuman hasil Pemilu 2019 hingga Prabowo gugat hasil Pilpres 2019 ke MK.

Baca Selengkapnya