Mengenal Sindrom Usher Penyebab Tuli dan Buta Secara Bersamaan

Selasa, 9 April 2019 13:50 WIB

Ilustrasi penderita tuli. (shutterstock)

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu kondisi yang menyebabkan kebutaan dan tuli pada seseorang individu adalah Sindrom Usher. Kondisi ini disebabkan oleh kelangkaan genetik Yang dibawa oleh masing masing orang tua.

Baca: Gangguan Pendengaran Ancam Musisi, Ini Kisah Vokalis Sugar Ray

“Di Inggris ada sekitar 250 ribu orang terdeteksi memiliki sindrom ini dan lebih dari 9 ribu orang mengalami tuli buta,” ujar Pendiri Organisasi Internasional, Deaf Blind International (DBI), Emma Boswell, saat berbicara di acara seminar Tuli buta, di gedung A kementerian pendidikan dan kebudayaan, Kamis 4 April 2019.

Menurut Ema, yang juga seorang penyandang tuli buta, individu yang hidup dengan sindrom Usher terbagi menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama, adalah kelompok yang mengalami ketulian dan kebutaan sejak dilahirkan. Pada kelompok ini, orang orang dengan sindrom Usher tidak memiliki fungsi vestibular atau Syaraf bi rumah siput yang tidak dapat menerima rangsang bunyi. Sedangkan kebutaannya, disebabkan oleh kondisi genetis yang disebut Retinitis Pigmentosa (RP). “Cara mereka berkomunikasi biasanya menggunakan bahasa isyarat Inggris murni, karena masih ada sedikit penglihatan,” ujar Emma melalui penerjemahnya Ricard Law.

Kelompok sindrom Usher yang kedua adalah individu dengan fungsi pendengaran yang masih ada dan penglihatan yang masih ada. Namun secara perlahan mengalami penurunan, di umur yang masih sangat belia dan remaja. Biasanya, individu di kelompok kedua ini masih memiliki tingkat pendengaran yang lebih jelas (moderate hearing loss) dengan tingkat kebutaan yang masih dapat melihat meski samar dan tertutup bintik bintik.

“Bila divisualisasikan, pandangan mata orang dengan RP seperti kaca mobil yang terciprat air kotor namun tidak ada wipper yang dapat membersikan, terkadang juga ada yang seperti obyek terbang yang menutupi mata, terutama di tempat gelap,” ujar Emma.

Advertising
Advertising

Sedangkan kelompok ketiga, adalah individu dengan sindrom Usher yang mengalami kebutaan dan ketulian di usia yang sudah dewasa. Namun, kondisi ini sangat jarang terjadi, kecuali disebabkan oleh de penurunan fungsi sel syaraf. Sindrom ini biasanya muncul pada usia pertengahan yang masih produktif. Angka kejadian tuli buta di kelompok ini sangat kecil, yaitu sekitar 2 per seribu kasus.

Hingga saat ini, belum ada terapi yang dapat mengobati Retinitis pigmentosa, namun sebagian penyandang Sindrom Usher Ada yang sudah menggunakan implan Koklea, sehingga sebagian dapat menangkap sedikit suara dan berkomunikasi melalui pembacaan gerak bibir. “Mereka akhirnya juga ada yang dapat berbicara,” ujar Emma.

Baca: Penyandang Disabilitas Buta - Tuli Bisa Mandiri dengan Sosok Ini

Karena bersifat genetis, sindrom Usher dapat muncul sewaktu waktu. Tidak langsung menurun kepada keturunan terdekat, melainkan di garis keturunan yang cukup jauh. Lantaran banyak pihak yang tidak menyadari dalam dirinya membawa gen sindrom Usher, perlu diadakan advokasi dan pendirian lembaga yang dapat mengakomodasi kepentingan para penyandang tuli buta ini. Salah satunya, cara berkomunikasi yang jauh berbeda dengan insan tuli ataupun tunanetra pada umumnya.

Berita terkait

Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

27 hari lalu

Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

Sebuah pondok mengaji di Majalengka membuat metode khusus belajar Alquran untuk penyandang tuli. Membaca Alquran dengan bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya

Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

41 hari lalu

Al-Quran Braille, Solusi Penyandang Tunanetra di Yayasan Raudlatul Makfufin

Pada bulan Ramadan ini pesanan Al-Quran braille di Yayasan Raudlatul Makfufin sudah mencapai 300 set.

Baca Selengkapnya

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

55 hari lalu

Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?

Baca Selengkapnya

Gerakan Bahasa Isyarat Anies Baswedan Saat Debat Capres, Ini Artinya

5 Februari 2024

Gerakan Bahasa Isyarat Anies Baswedan Saat Debat Capres, Ini Artinya

Anies Baswedan menggunakan bahasa isyarat ketika mengawali debat capres pada 4 Februari 2024. Begini pemahaman bahasa isyarat?

Baca Selengkapnya

Alat Bantu Mencoblos untuk Tunanetra di Pemilu 2024, Ada Karton dan Map Khusus

28 Januari 2024

Alat Bantu Mencoblos untuk Tunanetra di Pemilu 2024, Ada Karton dan Map Khusus

KPU telah menyiapkan skenario dan fasilitas untuk memudahkan tunanetra pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Tentara Israel yang Tewas Sejak Perang dengan Hamas?

18 Desember 2023

Berapa Jumlah Tentara Israel yang Tewas Sejak Perang dengan Hamas?

Tewasnya ketiga tentara Israel tersebut semakin menambah daftar prajurit zionis yang tewas

Baca Selengkapnya

Cerita Aulia, Mahasiswa Disabilitas Netra UGM yang Menyutradarai Film Pendek

26 November 2023

Cerita Aulia, Mahasiswa Disabilitas Netra UGM yang Menyutradarai Film Pendek

Meski seorang disabilitas netra, Aulia berhasil menyutradarai sebuah film pendek berjudul Masih Tanda Tanya.

Baca Selengkapnya

Jalan Panjang Aris, Guru dan Programmer Disabilitas Netra yang Jadi 'Penerang'

21 November 2023

Jalan Panjang Aris, Guru dan Programmer Disabilitas Netra yang Jadi 'Penerang'

Dengan keterampilan dan pengetahuannya, dia ingin berbagi terangnya dunia kepada sesama disabilitas netra.

Baca Selengkapnya

Aulia Rachmi, Mahasiswa Disabilitas UGM yang Raih 2 Juara di Kejurda Catur

9 November 2023

Aulia Rachmi, Mahasiswa Disabilitas UGM yang Raih 2 Juara di Kejurda Catur

Mahasiswa Departemen Bahasa Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada atau UGM ini baru setahun belakangan menekuni catur.

Baca Selengkapnya

Bisakah Pemilik Telinga Kecil Mendengar?

7 November 2023

Bisakah Pemilik Telinga Kecil Mendengar?

Pakar mengatakan orang dengan telinga kecil hanya di satu sisi masih bisa berkomunikasi. Kapan pasien disebut mengalami gangguan pendengaran?

Baca Selengkapnya