9 Poin agar Pembangunan Inklusif bagi Difabel Sukses

Kamis, 14 Maret 2019 10:00 WIB

Para calon anggota legislatif dari penyandang disabilitas ikut menandatangani Deklarasi Poros Belajar Inklusi Disabilitas yang berisi sembilan poin seruan dan rekomendasi pembangunan inklusif di Pusat Rehabilitasi Yakkum di Sleman, Senin, 11 Maret 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

TEMPO.CO, Sleman - Pembangunan inklusif untuk penyandang disabilitas mesti mendengarkan masukan dari teman difabel itu sendiri. Koordinator Poros Belajar Inklusi Disabilitas yang juga Konsultan Program Peduli Pilar Disabilitas dari The Asia Foundation, Bahrul Fuad mengatakan ada sembilan poin seruan dan rekomendasi pembangunan inklusif kepada pemerintah yang terangkum dalam Deklarasi Poros Belajar Inklusi Disabilitas.

Baca: Pemasangan Paksa Kontrasepsi kepada Wanita Difabel Mesti Dihapus

Kegiatan Poros Belajar Inklusi Disabilitas berlangsung sejak 25 Februari sampai 11 Maret 2019. Pada kesempatan itu, sebanyak 24 kader yang mewakili difabel, orang tua dari anak berkebutuhan khusus, kader desa, maupun staf organisasi yang peduli gerakan inklusi disabilitas, menyampaikan aspirasi mereka agar terwujud inklusivitas bagi penyandang disabilitas.

Sembilan poin seruan dan rekomendasi pembangunan inklusif itu dibacakan secara bergantian oleh tiga orang kader, yaitu Nur dari Sukoharjo, Rini Hayati dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dan Ernidah dari Sulawesi Selatan. Seruan dan rekomendasi tersebut ditandatangani oleh Kepala Sub Direktorat Pelayanan Sosial Dasar Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Ibrahim Bouty, Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Heroe Poerwadi, dan beberapa perwakilan partai politik dan calon anggota legislatif.

“Seruan dan rekomendasi itu disusun para kader pada 9 sampai 10 Maret 2019,” kata Bahrul Fuad dalam acara Deklarasi Poros Belajar Inklusi Disabilitas di Pusat Rehabilitasi Yakkum Yogyakarta, Senin, 11 Maret 2019. Berikut sembilan poin seruan dan rekomendasi pembangunan inklusif kepada pemerintah:

Advertising
Advertising

Pertama, pengentasan kemiskinan. Pemerintah perlu memastikan pendataan yang terhubung dengan desa, kabupaten, hingga nasional, termasuk untuk mengakses administrasi kependudukan yang memperhatikan kode etik kerahasiaan. Sejauh ini telah ada inisiatif overlay data, yaitu Basis Data Terpadu Penanggulangan Fakir Miskin (BDT PFM) dengan data kelompok rentan untuk memastikan semua kelompok terpinggirkan bisa masuk program pengentasan kemiskinan di beberapa kabupaten.

Kedua, kesehatan. Pemerintah harus memastikan adanya akses layanan kesehatan yang inklusif mulai dari puskesmas, seperti menyediakan staf layanan kesehatan yang bisa berbahasa isyarat serta semua staf kesehatan paham hak dan kebutuhan difabel. Jaminan kesehatan nasional menyediakan peningkatan alat bantu difabel, ketersediaan layanan fisioterapi khususnya di luar Jawa dan layanan kesehatan bagi disabilitas psikososial. Serta tindakan promotif dan preventif deteksi dini disabilitas dan tes TORCH dengan meningkatkan anggarannya.

Ketiga, pendidikan. Pemerintah harus memastikan program sekolah inklusi dilaksanakan secara menyeluruh. Termasuk memasukkan pemahaman tentang hak dan kebutuhan disabilitas dalam paket dasar kompetensi guru, kurikulum dan metode pembelajaran yang memperhatikan kebutuhan disabilitas, serta fasilitas toilet dan ruang kelas yang aksesibel.

Keempat, kesetaraan gender. Pemerintah harus memastikan akses yang adil untuk perempuan difabel, memprioritaskan pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas bagi anak serta remaja perempuan dan laki-laki dengan disabilitas. Juga pemerintah memastikan perlindungan dan penegakan hukum yang adil dalam kasus kekerasan rumah tangga dan seksual dengan korban difabel.

Kelima, air bersih dan sanitasi. Pemerintah memastikan aksesibilitas difabel dalam pembangunaan infrastruktur air bersih dan sanitasi, termasuk ketika tanggap darurat bencana.

Artikel lainnya:
Kondisi Difabel yang Bisa Melihat namun Tak Kenal Wajah Sendiri

Keenam, ekonomi dan mata pencarian. Balai latihan kerja harus dilengkapi kebijakan, sumber daya manusia, dan fasilitas pendukung yang sesuai kebutuhan difabel. Syarat rekruitmen pekerja harus ramah difabel dan program pemberdayaan ekonomi untuk kemandirian difabel harus memastikan pendekatan komprehensif.

Ketujuh, infrastruktur dan industri. Dalam mengeluarkan izin usaha, pemerintah harus memastikan terpenuhinya syarat aksesibilitas infrastruktur, keselamatan dari bencana, dan kuota tenaga kerja yang inklusif sesuai peraturan.

Kedelapan, pemukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Pemerintah memastikan rencana kesiapsiagaan bencana ramah disabilitas dan melibatkan difabel dalam penyusunan dan pelaksanaan.

Kesembilan, partisipasi politik. Pemerintah perlu memastikan hak pilih dan hak dipilih kepada difabel, termasuk difabel psikososial.

Direktur Center for Improving Qualified Activity in Live of People with Disabilities (CIQAL) Suryatiningsih Budi Lestari mengatakan selama ini pembangunan inklusif sering didengungkan pemerintah. Kenyataannya konsep dan programnya belum banyak diimplementasikan. “Jadi perlu diberi contoh, wujud inklusi itu seperti apa,” kata Nuning yang maju sebagai calon anggota legislatif di DPRD DIY dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Berita terkait

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

1 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

4 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

6 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

22 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

25 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

26 hari lalu

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Luncurkan Program Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif, Ini Artinya

29 hari lalu

Kemendikbudristek Luncurkan Program Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif, Ini Artinya

Kemendikbudristek merilis program pendidikan inklusif di Indonesia. Apa arti program tersebut?

Baca Selengkapnya

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

35 hari lalu

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta

Baca Selengkapnya

BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

38 hari lalu

BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.

Baca Selengkapnya

Di Depan Jokowi, Bos BRI Pamer 741 Ribu Agen BRILink dengan Nilai Transaksi Tembus Rp 1.400 Triliun

53 hari lalu

Di Depan Jokowi, Bos BRI Pamer 741 Ribu Agen BRILink dengan Nilai Transaksi Tembus Rp 1.400 Triliun

Bos BRI Sunarso membeberkan upaya pihaknya untuk mendorong inklusivitas, salah satunya dengan menghadirkan 741 ribu agen BRILink di Tanah Air.

Baca Selengkapnya