Tim Paduan Suara Ini Kolaborasi dengan Penyandang Disabilitas

Minggu, 3 Maret 2019 10:16 WIB

Skuad paduan suara Korea Utara. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Paduan suara Keluarga alumni Universitas Gajah Mada, Adiswara Kagama, membuat video klip seni yang berkolaborasi dengan penyandang disabilitas dari berbagai ragam disabilitas. Video tersebut bertema "Berbagi kasih sayang".

Baca: Simak Janji Dua Kubu Capres untuk Para Penyandang Disabilitas

"Video klip ini intinya berbagi kasih sayang bukan hanya sekedar materi, berbagi kasih sayang tidak harus ada yang punya dan ada yang papa, ini bukan hanya soal memberi dan menerima saja," ujar Creative Director Proyek "Berbagi Kasih Sayang" Adiswara Kagama, Kusuma Prabandari, kepada Tempo Senin 25 Februari 2019.

Dalam video klip ini, Adiswara Kagama melibatkan permainan angklung 14 Tunanetra, tarian sunyi 12 Insan Tuli, dan pembacaan narasi dari dua Pengguna Kursi Roda berprestasi.

Selain melibatkan penyandang disabilitas, video klip ini ikut memasukkan puisi yang akan dibacakan oleh beberapa pejabat negara. Diantaranya adalah Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

"Sementara personil Adisuara yang ikut berkontribusi ada 16 orang dari Jogjakarta dan 25 orang dari Jakarta," ujar Kusuma. Lantaran berada di dua wilayah berbeda, proses perekaman suara dilakukan di dua tempat. "Satu di Jogja, satu lagi di Kelapa Gading, Jakarta," tambah Kusuma.

Advertising
Advertising

Suryo Pramono, Koordinator Saung Harmoni Mitra Netra mengaku cukup senang diajak berkolaborasi dalam proyek "Berbagi Kasih" ini. Menurut Suryo, kolaborasi ini merupakan salah satu bentuk kesetaraan yang aplikatif antara penyandang disabilitas dan non disabilitas.

"Kolaborasi ini telah mempertemukan kami dalam kesetaraan, inilah mengapa seni sudah jauh lebih maju dalam menerapkan prinsip inklusifitas," ujar Suryo.

Dalam kolaborasi ini, Insan Tuli dengan sangat apik menampilkan tarian yang dilatih berdasarkan getar musik. Getaran ini berasal dari pengeras suara yang ditaruh di atas meja, kemudian mereka secara kompak mengikuti tempo yang berasal dari getar tersebut.

12 Insan Tuli ini berada dibawah pelatihan Desy dari Yayasan Sampaguita yang didirikan oleh Kusuma. "Setiap mereka menari pasti ada hitungannya, mereka menari berpatokan pada getar dan tempo musiknya," ujar Kusuma.

Sementara itu, dua pengguna kursi roda berprestasi dari Yayasan Pondok Bambu, Ivo dan Amin membacakan narasi yang menyelingi musik "Mengejar Matahari". Ivo yang pernah mewakilkan Indonesia dalam ajang anak muda di bidang teknologi informatika dan komputer internasional ini menyampaikan aspirasi mengenai bentuk kesetaraan ini.

Baca: Perusahaan Masih Enggan Menerima Pekerja Disabilitas, Ada Apa?

"Bahwa berbagi dalam kasih sayang tidak perlu memandang latar belakang, siapapun bisa membantu dan dibantu," kata Ivo. Seni musik tentunya bisa menjadi sarana baik untuk menyatukan penyendang disabiitas dan seni paduan suara. Setuju?

Berita terkait

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

11 jam lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

3 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

5 hari lalu

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.

Baca Selengkapnya

Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

5 hari lalu

Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

Pakar hukum tata negara UGM, Zainal Arifin Mochtar, menilai MK punya banyak pekerjaan rumah alias PR pasca-putusan sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

5 hari lalu

UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

Universitas Gajah Mada buka pendaftaran online seleksi mandiri UGM sejak 17 April hingga 7 Mei 2024. Lokasi ujian mandirinya?

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

5 hari lalu

Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

Pakar hukum di UGM sebut ada 3 genre hakim dalam memutus perkara. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

5 hari lalu

Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

MK sebelumnya telah menolak gugatan sengketa pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies dan Ganjar.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

6 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Dosen dan Mahasiswa UGM Gelar Aksi Kampus Menggugat, Tuntut Putusan MK yang Adil

7 hari lalu

Dosen dan Mahasiswa UGM Gelar Aksi Kampus Menggugat, Tuntut Putusan MK yang Adil

Sejumlah aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

7 hari lalu

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.

Baca Selengkapnya