Kedai Kopi Khusus Tuli Ini Bisa Raup Untung Rp 100 Juta Sebulan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 25 Februari 2019 11:00 WIB

Salah satu pendiri Kopi Tuli, Putri Sampaghita Trisnawinny/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Putri Sampaghita Trisnawinny Santoso sibuk memberikan arahan kepada karyawannya. Alih-alih suara, tangan Putri sangat aktif memperagakan berbagai instruksi kepada karyawannya. Putri adalah penyandang disabilitas tunarungu. Tidak hanya Putri, namun semua karyawannya juga tunarungu. Memiliki keterbatasan tuli sejak lahir membuat Putri kesulitan mendapat pekerjaan di perusahaan. "Saya sudah melamar di beberapa perusahaan, tapi belum direspon," kata wanita 27 tahun itu.

Baca: Google Luncurkan Aplikasi Android Ramah Insan Tuli

Ia menilai bahwa bekerja di perusahaan bukan jalan terbaik baginya. Ia pun mencoba mencari jalan lain untuk bisa mendapat penghasilan. "Ternyata bisnis itu jalan terbaik buat saya. Itu sudah jalan dari Allah," kata wanita berjilbab itu.

Putri memang tuli sejak lahir. Keterbatasannya itu sempat membuat mentalnya terpuruk. Namun Putri tidak terus bersedih. Bersama rekan masa kecilnya, Trierwinsyah dan Mohammad Adhika Prakoso, Ia mendirikan Koptul alias Kopi Tuli.

Ilustrasi penderita tuli. (shutterstock)

Bahasa isyarat salah satu cara komunikasi antar karyawan. "Koptul tujuannya untuk memberdayakan teman-teman khususnya yang tuli," kata Putri.

Kedai Koptul kini telah memiliki 2 cabang, yaitu, di Krukut, Depok dan Duren Tiga, Jakarta. Dalam sebulan, kedai kopi ini rata-rata meraih omzet sebanyak Rp 100 juta untuk masing-masing kedai.

Hingga saat ini sudah ada 16 karyawan di Koptul. Mereka semua penyandang disabilitas tuli. “Karena Koptul itu untuk memberdayakan teman teman yang tuli. Supaya teman-teman bisa mandiri secara ekonomi,” kata Putri.

Agar bisa memberikan pelayanan maksimal kepada para pelanggan, semua karyawan juga diberikan pelatihan komunikasi dan servis. Menurut Putri, awalnya para pekerjanya masih sangat awam tentang kopi. Akhirnya ketiga founder itu pun melatih para karyawan. Para karyawan ini juga sempat dilatih oleh pelatih dari perusahaan mesin kopi. “Kami melatih karyawan pengenalan menu, teknik mesin, dan bagaimana kerja di dapur, serta kebersihan,” kata Putri.

Dalam hal berkomunikasi dengan para pelanggan, tentu ada saja tantangannya. Salah satunya saat para karyawan melayani orang yang bisa mendengar. “Terkadang mereka ngomongnya cepat-cepat,” kata Putri.

Bila di situasi itu, karyawan dihimbau agar meminta si pelanggan agar berbicara pelan-pelan. “Bahasa bibirnya harus lebar dan pelan pelan,” katanya.

Bila karyawan dan pelanggannya masih belum cocok dalam hal berkomunikasi, maka mereka disarankan untuk menuliskan permintaannya.

Di Kopi Tuli, terdapat 12 menu. Kopi yang paling direkomendasikan adalah kopi siput alias kopi buatan si Putri. Kopi siput adalah campuran kopi susu dengan alpukat dan rasanya manis.

Baca: John McDevitt, DJ Tuli dari Skotlandia

Putri membuktikan bahwa menjadi tuli, tidak menyurutkan perjuangannya menggapai mimpi. “Untuk teman-teman semua jangan pernah takut mencoba sesuatu hal yang baru. Kegagalan itu adalah sukses yang tertunda. Tetap semangat dan jangan pernah menyerah, sukses selalu untuk kita semua,” katanya.

Berita terkait

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

21 jam lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

4 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

7 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

25 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

25 hari lalu

Kisah Para Guru Mengaji Ajarkan Baca Alquran Untuk Penyandang Tuli

Sebuah pondok mengaji di Majalengka membuat metode khusus belajar Alquran untuk penyandang tuli. Membaca Alquran dengan bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya

Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

29 hari lalu

Inilah Alasan Disarankan Tidak Minum Kopi Sebelum Naik Pesawat

Minum kopi sebelum penerbangan tak hanya meningkatkan risiko kembung, tapi juga menyebabkan dehidrasi yang berujung pada rasa mual dan sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

34 hari lalu

Heru Budi Ajak Penyandang Disabilitas Ngabuburit Naik MRT

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Purnomo mengajak penyandang disabilitas ngabuburit naik Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta

Baca Selengkapnya

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

35 hari lalu

Kopi Kenangan Sajikan Blewah Mewah, Menu Segar untuk Berbuka Puasa

Menu andalan Blewah Tea dengan taburan Blewah Jelly yang terbuat dari ekstrak buah asli

Baca Selengkapnya

Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

38 hari lalu

Alasan Penderita Epilepsi Tak Boleh Banyak Minum Kopi

Penderita epilepsi diminta tidak minum kopi berlebihan untuk menghindari kejang. Pasalnya, kafein justru dapat meningkatkan frekuensi kejang.

Baca Selengkapnya

BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

38 hari lalu

BUMN Buka Rekrutmen Mulai Besok, Ada Tes Wawasan Kebangsaan di Awal

Rrekrutmen Bersama BUMN (RBB) dimulai Sabtu, 23 Maret 2024. BUMN menyediakan 688 lapangan pekerjaan dengan 1.830 posisi.

Baca Selengkapnya