Disleksia, Kondisi Disabilitas yang Tak Kasat Mata

Sabtu, 23 Februari 2019 11:58 WIB

Ilustrasi disleksia/belajar dengan anak. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu ragam disabilitas yang tidak terlihat adalah ragam disabilitas mental dan intelektual. Selain tidak terlihat, penyandang disabilitas tak kasat mata ini sering tidak menyadari kondisi yang sebenarnya sudah lama dimilikinya. Salah satu kondisi ini adalah disleksia.

Baca: Meski Susah Dideteksi, Disleksia Bisa Dikenali Gejalanya

"Saya selalu belajar hingga tengah malam dan selalu dibantu orang tua selama menyelesaikan pendidikan di sekolah menengah atas, saya bukan pelajar yang mandiri meski lulus dengan nilai baik," ujar Whitney Clark, salah satu penyandang disabilitas tak kasat mata, seperti yang dikutip dari wlox.com, Kamis 21 Februari 2019.

Setelah dilakukan serangkaian tes medis dan psikologis, Whitney Clark didiagnosa memiliki kondisi disleksia, ADHD dan kelainan proses respektif. Kondisi disabilitas ini akhirnya terkonfirmasi setelah Clark memutuskan mundur dari bangku kuliahnya karena kesulitan membaca.

Menurut Koordinator Pengembangan Profesional DuBard School for Language Disoerder di University of Southern Mississippi, Alison Webster apa yang dialami Whitney Clark termasuk ke dalam disabilitas tak kasat mata. "disleksia bukan hanya sekedar tidak dapat membaca, melainkan pula kesulitan mengeja, menulis dan kadang menerima pengertian," ujar Webster.

Apa yang dialami Whitney Clark sering tidak disadari anak maupun orang dewasa yang memiliki disabilitas tak kasat mata. Sebab, menurut Webster, ragam disabilitas ini tertutupi oleh kemampuan lain yang cemerlang.

Advertising
Advertising

"Anak-anak disleksia tidak akan tersadari keberadaannya karena mereka sangat sempurna menjawab semua pertanyaan dan bahkan memilih jawaban yang benar dalam sebuah tanda kurung, ternyata mereka memiliki kemampuan yang sangat baik untuk menebak," ujar Webster.

Webster yang sudah berkecimpung dalam bidang disleksia selama 11 tahun ini menyebutkan, 1 dari 5 orang memiliki disleksia. Bahkan kondisi ini dianggap sebagai kondisi disabilitas, karena individunya membutuhkan pertolongan orang lain ketika buntu pada suatu kondisi saat harus membaca, mengeja atau menulis.

"Banyak anak yang harus kami bantu dalam proses belajar, sebab keberadaan mereka sama dengan anak lain, sampai kondisi disabilitas mereka disadari lingkungannya," ujar Webster.

Anak dengan disleksia juga dikenal cerdas dan kreatif. Mereka tidak memiliki kesulitan ketika membaca soal karena hapal dengan susunan huruf dalam sebuah kata. Menurut Webster, mereka hanya membolak balik formasi kata dalam teks namun kurang mengerti apa makna kata tersebut.

Baca: Anak Deddy Corbuzier Lulusan Terbaik, Disleksia Bukan Akhir Segalanya

Salah satu solusi yang dianjurkan Webster adalah orang tua harus melakukan serangkaian tes pembuktian (screening) semenjak anak memulai pendidikan pertamanya di Taman Kanak-kanak. Bila terbukti memiliki kondisi disleksia, orang tua dapat mengikutsertakan anak ke terapi membaca.

Berita terkait

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

16 jam lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

2 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

3 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

3 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

3 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

5 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

7 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

8 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

10 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

28 hari lalu

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.

Baca Selengkapnya