Fasilitas di Sirkuit Atletik Stadion Mandala Krida Ramah Difabel

Selasa, 15 Januari 2019 10:00 WIB

Sejumah atlet junior mengikuti Kejuaraan Atletik Bank BPD DIY Championship di Stadion Mandala Krida Baru, Yogyakarta, Kamis, 10 Januari 2019. Kejuaraan ini digagas oleh Bank BPD DIY. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sirkuit atletik Stadion Mandala Krida Yogyakarta diresmikan pada Kamis 10 Januari 2019. Begitu diresmikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, sirkuit itu langsung dipakai untuk kejuaraan lari tingkat regional yang melibatkan 350 peserta.

Baca: Fasilitas untuk Disabilitas di Setiap Arena Gelora Bung Karno

Ketua Harian Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau PASI Daerah Istimewa Yogyakarta, Bambang Dewanjaya mengatakan sirkuit atletik Mandala Krida yang memuat delapan lintasan itu sudah memenuhi standar internasional untuk cabang olahraga atletik dan ramah difabel.

Sirkuit Mandala Krida yang telah mengantongi sertifikat Internasional Association of Atletic Federations atau IAAF dan lebih ramah bagi atlet berkebutuhan khusus. "Lintasan atletiknya memuat dua warna dari lintasan atletik yang biasanya hanya satu warna. Dua warna ini membantu sekali untuk atlet difabel," ujar Bambang Senin 14 Januari 2019.

Khususnya untuk atlet difabel, warna pada sirkuit membuat mereka bisa membedakan jalurnya dengan jalur atlet lain, sehingga tidak keluar lintasan saat berlari. Pembedaan warna ini berguna untuk atlet tunagrahita atau mereka yang memiliki IQ di bawah 70 atau lemah mental.

Advertising
Advertising

Secara keseluruhan, wahana olahraga di Stadion Mandala Krida sudah mendukung aksesbilitas bagi atlet difabel untuk berlatih maupun bertanding di berbagai jenis cabang olahraga. Seperti untuk nomor nomor lempar baik lempar lembing, cakram, juga tolak peluru untuk lintasan awalnya sudah mendukung kebutuhan atlet difabel. Begitu pula untuk nomor lompat jauh, tinggi, dan jangkit bagi difabel.

Jalur lintasan atletik di Stadion Mandala Krida Baru, Yogyakarta, Kamis, 10 Januari 2019. Jalur tersebut berwarna merah dan coklat muda untuk memudahkan atlet difabel membedakan lintasannya. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Untuk menguji lokasi nomor lempar dan lompat itu, para atlet difabel tak harus menempuh jarak terlalu jauh dan disiapkan jalur khusus non trap/tangga. "Jadi para atlet difabel saat masuk lintasan dan memainkan nomor cabang olahraganya bisa langsung menjangkau dan lebih mudah diarahkan," ujarnya.

Dengan kelengkapan bagi atlet difabel itu, sirkuit atletik Mandala Krida juga diklaim siap untuk menggelar ajang olahraga disabilitas kelas internasional seperti Asian Para Games dan sejenisnya. Hanya saja, yang perlu dilengkapi untuk stadion Mandala Krida untuk sirkuit atletiknya hanya lampu penerangan jika kompetisi berlangsung malam hari.

"Belajar dari Asian Para Games tahun lalu, para atlet difabel cenderung lebih menyukai lomba di malam hari karena pada siang hari terlalu panas. Jadi butuh penerangan yang cukup," ujar Bambang. Sedangkan untuk perangkat pertandingan atletik, kebutuhan bagi difabel yang saat ini masih dipersiapkan antara lain alat start block yang tersambung secara digital dengan eletric timer. Yang ada saat ini di Stadion Mandala Krida baru start block yang tersambung dengan hand time.

Area tribun penonton di Stadion Mandala Krida Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono (Yogyakarta)

Start block yang tersambung secara digital dengan eletric timer berguna bagi atlet tunagrahita yang berlomba di nomor atletik. Jadi, ketika pistol ditembakkan sebagai tanda awalan start, seketika waktu penghitung tersambung tepat dan membantu mereka bersiap memulai lari. Adapun untuk atlet tuli, aba-aba start menggunakan start berdiri yang posisinya di depan atlet.

Artikel lainnya:
Atlet Difabel Ingatkan Pentingnya Sekolah Khusus buat Disabilitas

Bambang menambahkan, fasilitas di Sirkuit Atletik Mandala Krida juga ramah bagi penonton difabel. Misalnya akses ke tribun sampai toilet. Untuk akses ke tribun penonton dengan disabilitas bisa menggunakan jalur khusus di sisi selatan.

Berita terkait

Coros Rilis Jam Tangan Atlet Seharga Rp 13 Juta, Ini Fitur Unggulannya

2 hari lalu

Coros Rilis Jam Tangan Atlet Seharga Rp 13 Juta, Ini Fitur Unggulannya

Jam tangan Coros Vertix 2S diklaim tahan dipakai dalam kondisi ekstrem semisal olahraga luar ruangan dan aktivitas panjat tebing.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

4 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

6 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

6 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

7 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

7 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

7 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

7 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

9 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

11 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya