Tahun Baru 2019, Teman Difabel Bisa Main Arung Jeram dan Mendaki

Senin, 31 Desember 2018 10:02 WIB

Ilustrasi pesta kembang api Tahun Baru. Dok Tempo/Dian Triyuli H

TEMPO.CO, Sleman - Besok kita memasuki tahun baru 2019. Apakah kamu sudah punya agenda untuk mengisi malam tahun baru nanti? Bagi teman difabel, keterbatasan bukan alasan hanya berdiam diri di rumah dan membiarkan waktu berlalu begitu saja.

Baca: Persiapan Teman Difabel Sebelum Rayakan Tahun Baru

Di tahun baru 2019, teman difabel bisa membuat resolusi misalnya akan bertualang ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi misalnya naik gunung atau berwisata ekstrem seperti arung jeram. Setiadi Purwanta membuktikan kendati kemampuan penglihatannya sudah hilang, dia tetap bisa bertualang ke berbagai tempat.

"Saya dan teman-teman pernah mendaki Gunung Merapi dan arung jeram di Sungai Elo," kata Setiadi saat ditemui Tempo di Sekretariat Perlindungan dan Pemenuhan Hak-hak Penyandang Disabilitas atau KHD, Rabu, 26 Desember 2018. Kegiatan itu dia jalani bersama teman-teman sesama difabel netra yang bergabung di Mardi Wuto Yogyakarta pada 2015 dan 2016. Mereka datang ke berbagai objek wisata yang acapkali disangsikan untuk bisa diikuti tunanetra.

"Hingga 83 persen pengetahuan manusia itu dari mata. Banyak orang berpikiran masak sih orang buta mau melihat macan, naik gunung? Padahal kami antusias sekali," kata Setiadi yang juga Ketua KHD itu. Saat mengikuti arung jeram di Sungai Elo di Magelang, misalnya, setiap perahu karet diisi delapan orang. Terdiri dari empat tunanetra dan empat pemandu. Jadi satu difabel netra didampingi satu pemandu.

Advertising
Advertising

"Awalnya kami takut karena membayangkan perahu akan terbalik dan kami hanyut, ternyata tidak. Seru sekali," kata Setiadi dengan wajah berbinar. Kunci bagi penyandang disabilitas dalam melakukan berbagai kegiatan, terlebih yang terbilang ekstrem ini adalah mematuhi prosedur standar yang telah ditetapkan. Misalnya, harus memakai pelampung dan mendayung perahu sesuai aba-aba pemandu.

Begitu pula ketika mendaki Gunung Merapi pada 2015 yang diikuti 40 orang. Kegiatan ini melibatkan tunanetra dan mahasiswa pecinta alam. Sebelum mendaki, mereka harus mengikuti latihan orientasi mobilitas untuk mengenali lingkungan. "Jadi kami diajak survei dulu ke lokasi," kata Setiadi.

Artikel lainnya:
Libur Tahun Baru, Tempat Wisata Belum Sepenuhnya Terakses Difabel

Mereka memilih jalur pendakian yang aman dan jalur yang dilewati dibentangkan tali memanjang untuk panduan difabel netra mendaki. Dari 40 peserta dibagi kelompok yang masing-masing beranggotakan lima orang. Setiap satu kelompok ada dua pemandu yang berjalan paling depan dan belakang. Mereka berjalan beriringan. Tangan kanan memegang pundak, tangan kiri memegang tongkat.

Berita terkait

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

1 hari lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

1 hari lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

3 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

5 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

6 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

6 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

6 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

6 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

8 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

10 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya