Cara Atlet Tunanetra Ikut Lomba Lari, Kuncinya di Guide Runner

Rabu, 21 November 2018 08:30 WIB

Muhammad Fauzan, 32 tahun, atlet sprinter difabel netra asal Kabupaten Klaten berhasil menyabet medali perak dan perunggu di Peparprov III/2018 Jawa Tengah yang diselenggarakan di Kota Surakarta pada 13 - 16 November. Dinda Leo Listy / SURAKARTA

TEMPO.CO, Solo - Berlari adalah aktivitas yang telah begitu lama dirindukan Muhammad Fauzan, 32 tahun, setelah menjadi tunanetra di usia 11 tahun. Fauzan adalah seorang atlet lari dan lompat jauh dari Kabupaten Klaten untuk Pekan Paralimpik Provinsi atau Peparprov III/2018 Jawa Tengah di Kota Surakarta.

Baca: Adik Prabowo Miris Pemijat Tunanetra Kerap Dibohongi

"Saya langsung bersemangat saat teman saya, Imam, menyarankan agar ikut latihan atletik," kata Fauzan saat ditemui Tempo di Stadion Sriwedari Kota Surakarta pada Kamis, 15 November 2018. Imam merupakan atlet difabel netra dari Klaten yang terjun di cabang olahraga catur untuk Peparprov III/2018 Jawa Tengah.

Setelah mendengar cerita tentang serunya menjadi atlet, Fauzan yang sehari-harinya membuka praktik pijat massage di rumahnya di Desa Gondang, Kecamatan Kebonarum, Klaten, itu membulatkan tekad bergabung di National Paralympic Committee atau NPC Klaten. Sejak Januari 2018, Fauzan mulai mengikuti program latihan rutin untuk persiapan Peparprov III/2018 Jawa Tengah.

Bersama sejumlah atlet lain, Fauzan berlatih di Stadion Trikoyo Klaten setiap Selasa dan Kamis dari pukul 15.30 sampai pukul 17.30. Karena disabilitas netra yang disandangnya, Fauzan hanya memilih lari dan lompat jauh dari beberapa jenis olahraga di cabang atletik. "Kalau tolak peluru, lempar lembing dan cakram itu sulit buat saya. Takutnya salah sasaran," katanya.

Meski pilihannya terbatas pada lari dan lompat jauh, Fauzan sangat senang bisa menekuni dua jenis olahraga tersebut. Sebab, dengan berlari sekencang-kencangnya dan melompat sejauh mungkin di bawah bimbingan pelatih sekaligus guide runner-nya, Fauzan merasa dapat menembus batasan yang selama ini mengungkung dirinya sebagai tunanetra.

Baca juga:
Atlet Difabel Fauzan: Keluarlah, Banyak Peluang yang Tak Disangka

Advertising
Advertising

"Kalau sudah masuk di lintasan, kuncinya harus fokus pada pertandingan, tidak berpikir macam-macam selain mengikuti arahan guide runner saya, Mas Wakhit Saifudin," kata Fauzan. Guide runner adalah pelari pemandu atlet tunanetra di cabang olahraga atletik. Sebagai penunjuk arah, guide runner berlari di samping atlet. Keduanya terhubung oleh sebuah gelang karet yang digenggam bersama.

"Setelah start langsung menikung lintasannya. Di situlah guide runner mengarahkan saya agar jangan sampai keluar jalur. Kalau sudah masuk lintasan lurus, guide runner menyemangati saya agar lari sekencang-kencangnya sampai garis finish," kata Fauzan.

Muhammad Fauzan (kiri), 32 tahun, atlet sprinter tunanetra asal Kabupaten Klaten bersama guide runner-nya, Wakhit Saifudin. Dinda Leo Listy / SURAKARTA

Peparprov Jawa Tengah III/2018 adalah debut perdana bagi Fauzan sebagai atlet profesional. Fauzan mengikuti tiga nomor pertandingan, yaitu lompat jauh, lari 100 meter, dan 200 meter di kelas T11. "Alhamdulillah, banggga sekali rasanya. Di ajang perdana ini saya bisa menyumbangkan medali perak di nomor lari 200 meter dan medali perunggu di nomor lari 100 meter untuk Klaten," kata Fauzan sambil tersenyum seraya menunjukkan kalung medalinya.

Pelatih sekaligus guide runner Fauzan, Wakhit Saifudin, mengatakan butuh waktu cukup lama untuk berlatih rutin bersama Fauzan demi menemukan kesesuaian masing-masing. "Untuk persiapan tampil di Peparprov ini, kami rutin berlatih sejak Mei," kata Wakhit yang baru lulus S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Sebelas Maret Surakarta itu. "Atlet dan guide runner musti kompak di lintasan."

Artikel lainnya:
Tunanetra Sartono Berjalan Tanpa tongkat, Pakai Mata Batin

Sebagai tandem yang tak terpisahkan bagi atlet tunanetra, Wakhit mengatakan, guide runner bertugas sebagai mata yang mengarahkan sekaligus memberi tahu siapa saja lawan yang berada di dekat mereka serta berapa kira-kira jaraknya. "Menjadi guide runner harus memiliki kemampuan di atas atlet yang dipandunya sekaligus bisa menyeimbangkan dengan kemampuan si atlet. Jangan mendahului apalagi tertinggal," kata Wakhit.

Berita terkait

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

3 hari lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

3 hari lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Coros Rilis Jam Tangan Atlet Seharga Rp 13 Juta, Ini Fitur Unggulannya

4 hari lalu

Coros Rilis Jam Tangan Atlet Seharga Rp 13 Juta, Ini Fitur Unggulannya

Jam tangan Coros Vertix 2S diklaim tahan dipakai dalam kondisi ekstrem semisal olahraga luar ruangan dan aktivitas panjat tebing.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

6 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

7 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

8 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

8 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

8 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

9 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

10 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya