Miswan, Atlet Renang Difabel yang Awalnya Dicela Keluarga

Sabtu, 17 November 2018 10:21 WIB

Miswan, 25 tahun, atlet para swimming asal Desa Bonyokan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, saat menerima penghargaan dari Bupati Klaten Sri Mulyani pada Jumat pekan lalu. Dinda Leo Listy / KLATEN

TEMPO.CO, Klaten - Banyak atlet difabel yang mencapai sukses berkat besarnya dukungan dari keluarga sebagai modal awal mereka. Sebut saja beberapa atlet yang menjadi bintang di Asian Para Games 2018 seperti David Jacobs di cabang olahraga tenis meja, atlet balap sepeda M. Fadli Imammudin, cabang atletik Sapto Yogo, dan lainnya.

Baca:
Atlet Difabel Fauzan: Keluarlah, Banyak Peluang yang Tak Disangka

Jika para atlet tadi mendapat dukungan penuh dari keluarga, tidak demikian dengan Miswan, 25 tahun, atlet renang pendatang baru asal Desa Bonyokan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Miswan mengoleksi dua medali emas dan dua medali perunggu dari dua kejuaraan paralimpik tingkat nasional di Jawa Barat pada 2016 - 2017 lalu.

"Justru keluarga awalnya tidak mendukung saya jadi atlet. Dulu setiap mau latihan renang dibilang sia-sia, mung ngobah-obah duit ae (hanya menghamburkan uang saja)," kata Miswan saat ditemui Tempo pada Selasa, 13 November 2018.

Miswan mengatakan, setelah kedua tangannya diamputasi mulai dari bawah siku karena tersengat listrik saat turut merenovasi rumah tetangganya pada akhir 2012, dia tetap bertahan hidup mandiri dengan bekerja di sebuah tempat usaha jahit pakaian di Kota Solo. "Setelah tahu saya bisa menjahit, keluarga berpesan agar itu ditekuni saja," kata bungsu dari tiga bersaudara itu.

Artikel terkait:
Kisah Miswan, Penjahit Difabel yang Jadi Atlet Renang Nasional

Miswan yang saat itu berusia 19 tahun memilih mengikuti kata hatinya daripada mempertimbangkan saran keluarga untuk menekuni dunia menjahit. "Saya merasa punya potensi untuk menjadi lebih dari apa yang sudah saya capai," kata lulusan sekolah dasar yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi karena faktor ekonomi itu.

Miswan, 25 tahun, atlet para swimming asal Desa Bonyokan, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, saat menerima penghargaan dari Bupati Klaten Sri Mulyani pada Jumat pekan lalu. Dinda Leo Listy / KLATEN

Besarnya semangat untuk mengubah nasib itulah yang melecut Miswan untuk terus berlatih renang bersama teman-teman baru yang dikenalnya selama bekerja di Solo. "Dulu latihannya di kolam renang Tirtomoyo Jebres, Solo. Sekarang setiap sore saya rutin latihan di kolam renang Tirtomoyo Manahan Solo," kata Miswan yang mengaku tidak bisa berenang saat kedua tangannya masih utuh.

Advertising
Advertising

Kuatnya tekad Miswan demi menjadi atlet profesional lambat laun meluluhkan hati keluarganya yang semula menentang. Dukungan dari keluarga akhirnya kian bulat setelah Miswan membuktikan perjuangannya tidak sia-sia ketika berhasil menyabet dua medali emas dan satu medali perunggu saat debut perdananya di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XV/2016 di Bandung, Jawa Barat.

Di Kejuaraan Nasional Paralimpik 2017 di Jawa Barat, Miswan kembali menorehkan prestasi berupa satu medali perunggu. "Banyak perubahan yang terjadi pada diri saya sejak menjadi atlet. Dulu saya kurang percaya diri karena kondisi fisik saya. Sekarang sudah biasa saja," kata Miswan.

Berita terkait

Coros Rilis Jam Tangan Atlet Seharga Rp 13 Juta, Ini Fitur Unggulannya

7 jam lalu

Coros Rilis Jam Tangan Atlet Seharga Rp 13 Juta, Ini Fitur Unggulannya

Jam tangan Coros Vertix 2S diklaim tahan dipakai dalam kondisi ekstrem semisal olahraga luar ruangan dan aktivitas panjat tebing.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

2 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

3 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

4 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

4 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

5 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

5 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

6 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

8 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

11 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya