Badan Bahasa Membuat KBBI Braille
Reporter
Antara
Editor
Rini Kustiani
Kamis, 8 November 2018 16:22 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI Braille untuk penyandang disabilititas netra. Kepala Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Dadang Sunendarmengatakan KBBI Braille dibuat guna mewujudkan keadilan dan akses bagi penyandang disabilitas.
Baca: Tips Merawat Buku Braille
Alih huruf menjadi KBBI Braille tersebut dilakukan dengan melibatkan penyandang disabilitas netra sebagai pengguna kamus melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah pengalihan huruf latin ke Braille kemudian dicetak. Tahap kedua penyuntingan oleh tunanetra untuk menghindari kesalahan penulisan, keterbacaan, dan sebagainya. Tahap ketiga adalah pencetakan dan penjilidan KBBI Braille.
Secara keseluruhan KBBI tersebut dibagi menjadi 138 jilid. Setiap jilid berisi 50 lembar kertas khusus cetakan Braille yang terdiri atas bagian depan kamus yang berisi petunjuk pemakaian, bagian batang tubuh berupa entri kamus dari A-Z dan bagian belakang yang berisi lampiran.
Artikel lainnya: Cara Belajar Membaca Huruf Braille
Mengutip situs resmi Kementerien Pendidikan dan Kebudayaan, secara fisik KBBI Braille tidak jauh berbeda dari KBBI V. Hanya saja terdapat tambahan nama instansi pengalih huruf berikut pencetaknya serta logo Braille. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud bekerja sama dengan Balai Penerbitan Braille Indonesia Kementerian Sosial dalam penyusunan KBBI Braille tersebut.