Yuk Ikut Game Inklusif untuk Menanamkan Empati ke Teman Difabel

Jumat, 2 November 2018 09:02 WIB

Peserta Temu Inklusi 2018 yang difabel maupun non-difabel sedang bekerjasama memindahkan karet gelang dari meja satu ke meja lain dengan sedotan dalam game inklusi di Balai Desa Plembutan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkdiul, Kamis, 25 Oktober 2018. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

TEMPO.CO, Gunungkidul - Posisi kelompok minoritas dan mayoritas acapkali menjadi jurang pemisah dalam kehidupan sosial. Padahal, setiap orang punya hak yang sama sebagai warga negara meski hidup berbeda dalam berbagai latar belakang, seperti keyakinan, budaya, status, hingga kemampuan, baik itu disabilitas maupun non-difabel.

Baca: Lewat Kopi, Barista Difabel Berjuang untuk Setara

Solusi mengatasi perbedaan ini bisa dilakukan melalui pendekatan inklusif yang mengikutsertakan kelompok minoritas dan mayoritas dalam berbagai aktivitas secara bersama dan setara. "Salah satu caranya adalah lewat game inklusif," kata Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia atau PPDI Sleman, Doddy Kaliri di acara game inklusif menjelang penutupan Temu Inklusif 2018 di Desa Plembutan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Kamis, 25 Oktober 2018.

Game inklusif melibatkan difabel dan non-difabel secara personal maupun dalam tim. Ada lima permainan inklusif yang digelar dalam acara tersebut, misalnya mewarnai, ketangkasan menggunakan kursi roda, kerja sama memindahkan karet gelang dari meja satu ke meja lain menggunakan sedotan, dan senam inklusif. "Aneka permainan ini akan membuat orang paham tentang apa itu inklusif," ucap Doddy.

Dalam lomba ketangkasan menggunakan kursi roda yang diikuti petugas Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat atau Bhabinkamtibmas Brigadir Suratno dan anggota Bintara Pembina Desa atau Babinsa Sersan Satu Muarif Isdiyono, misalnya. Mereka adalah petugas desa setempat yang non-difabel dan berusaha mengendalikan kursi roda dengan sekuat tenaga.

Artikel lainnya:
Difabel Urus SIM dan KTP Tanda Tangan dan Cap Jempol Jadi Perkara

Advertising
Advertising

Brigadir Suratno dan Sersan Satu Muarif Isdiyono mengambil potongan-potongan styrofoam dari beberapa meja. Setiap potongan bertuliskan suku kata yang ketika disusun berbunyi 'temu inklusi 3'. Untuk mengambil dan menyusun bagian-bagian suku kata ke meja terakhir, mereka harus menggunakan kursi roda.

Petugas Babinsa dan Babinkamtibmas Desa Plembutan yang non-difabel tengah menguji ketangkasan menggunakan kursi roda dalam game inklusi di acara Temu Inklusi 2018 di Desa Plembutan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Kamis, 25 Oktober 2018. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

Tampak keduanya kesulitan mengendalikan kursi roda, terutama saat hendak berbelok. Suratno dan Muarif baru pertama kali menggunakan kursi roda dan turut merasakan kesulitan mengoperasikannya. Suratno meyakini, setiap kekurangan yang dimiliki manusia akan menjadi kelebihan ketika berusaha sungguh-sungguh. "Dan melihat peserta difabel punya semangat tinggi jadi mendorong kami ingin punya semangat seperti itu," ucap Muarif.

Berita terkait

Hunter x Hunter Diadaptasi Menjadi Game Bergenre Pertarungan

13 jam lalu

Hunter x Hunter Diadaptasi Menjadi Game Bergenre Pertarungan

Hunter x Hunter Nen Impacgame pertarungan yang diadaptasi dari manga dan anime karya Yoshihiro Togashi

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

14 jam lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Mode Permainan Game Tekken 8

14 jam lalu

Mode Permainan Game Tekken 8

Tekken 8, salah satu fighting game terpopuler dari Bandai Namco

Baca Selengkapnya

iPad: Game Nintendo Dimainkan dengan Emulator Delta

14 jam lalu

iPad: Game Nintendo Dimainkan dengan Emulator Delta

Setelah dirilis di App Store untuk iPhone, emulator Nintendo populer Delta akan hadir untuk versi iPad

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

17 jam lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Ponsel Gaming Terbaru Infinix Pakai Dual Chip, Bisa Ubah 60 Jadi 120 FPS

2 hari lalu

Ponsel Gaming Terbaru Infinix Pakai Dual Chip, Bisa Ubah 60 Jadi 120 FPS

Infinix meluncurkan ponsel gaming terbarunya untuk seri Infinix GT 20 Pro. Tergolong kelas menengah, harga belum ketahuan.

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

2 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

2 hari lalu

Game Online yang Mengandung Kekerasan Dinilai Rusak Moral Anak

Game online yang mengandung konten kekerasan berpotensi merusak moral anak bangsa di masa depan sehingga perlu diblokir.

Baca Selengkapnya

Antara Eve dan K-Pop, Ini Kenapa Game Stellar Blade Dianggap Kontroversial

4 hari lalu

Antara Eve dan K-Pop, Ini Kenapa Game Stellar Blade Dianggap Kontroversial

Stellar Blade mendapat hujan kritik karena desain karakter tokoh utamanya, Eve. Game eksklusif PlayStation 5 atau PS5 ini rilis umat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Review Game Stellar Blade: Kuat di Visual, Lemah di Cerita

4 hari lalu

Review Game Stellar Blade: Kuat di Visual, Lemah di Cerita

Sony Interactive Entertainment telah merilis game eksklusif Stellar Blade di PlayStation 5 atau PS5. Berikut review-nya.

Baca Selengkapnya