Apa Persiapan Gunungkidul untuk Menjadi Kabupaten Inklusif 2030

Kamis, 25 Oktober 2018 16:01 WIB

Sejumlah pembicara (kanan-kiri) dari perwakilan OJK, Definit, Bappenas, dan difabel tengah menyampaikan materi tentang kebijakan lembaga keuangan yang inklusif dalam Temu Inklusi 2018 di Lapangan Desa Plembutan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Rabu, 23 Oktober 2018. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

TEMPO.CO, Gunungkidul - Gunungkidul ditargetkan menjadi kabupaten inklusif pada 2030. Target ini merupakan bagian dari persiapan Indonesia sebagai negara inklusif pada 2030. Kepala Dinas Sosial Gunungkidul Siwi Iriyanti mengatakan ada sejumlah yang sedang menyiapkan diri untuk menjadi desa inklusif.

Salah satu calon desa inklusif di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta adalah Desa Plembutan di Kecamatan Playen. Desa ini juga menjadi tuan rumah aara Temu Inklusi #3 bertema 'Menuju Indonesia Inklusif 2030 melalui Inovasi Kolaboratif' yang berlangsung dari Senin sampai Jumat, 22-25 Oktober 2018.

Baca: Jokowi Janjikan Insentif untuk Gedung yang Ramah Disabilitas

"Kami menuju kabupaten inklusif," kata Siwi seusai Pembukaan Temu Inklusif 2018 yang dihadiri Wakil Gubernur DI Yogyakarta Kanjeng Gusti Pangeran Aryo Adipati Paku Alam X di Lapangan Desa Plembutan, Selasa, 23 Oktober 2018. Beberapa ciri desa inklusif, menurut Siwi, misalnya menyediakan fasilitas bagi difabel, memberikan layanan pendidikan dan kesehatan yang setara, serta memiliki payung hukum yang mendukung.

Beberapa upaya yang dilakukan perangkat Desa Plembutan agar wilayah itu ramah disabilitas antara lain, menyediakan jalan miring atau ramp dan kamar mandi yang dilengkapi besi pegangan atau handrail di balai desa agar bisa dipakai oleh penyandang disabilitas. Desa Plembutan juga sudah menerbitkan Peraturan Desa Nomor 11 Tahun 2017 tentang Partisipasi Kelompok Rentan dalam Pembangunan Desa.

Advertising
Advertising

Salah satu difabel peserta Temu Inklusi 2018 tengah menyampaikan pertanyaan dalam sesi konferensi pers di Balai Desa Plembutan, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Selasa, 23 Oktober 2018. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

Selain Desa Plembutan, Desa Rejosari di Kecamatan Semin juga melakukan persiapan yang sama. Kedua desa tersebut mendapat pendampingan dari Humanity Inclusion atau HI dan Center for Improving Qualified Activity in Live of People with Disabilities (CIQAL). Nantinya, konsep desa ramah difabel ini akan merambah wilayah lain, seperti Desa Sampang di Kecamatan Gedangsari.

Di tingkat kabupaten, Bupati Gunungkidul Badingah menjelaskan ada 7.000 anak berkebutuhan khusus yang belajar di sekolah inklusif. Para remaja disabilitas yang tidak melanjutkan sekolah juga mendapat pelatihan agar bisa hidup mandiri. Begitu pula dengan orang tua.

Dari sisi aturan, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga memiliki Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas. "Kami berharap ada masukan tentang bagaimana kebijakan inklusif untuk tahun-tahun mendatang," kata Badingah.

Artikel lainnya: Cara Tunanetra Mengenali Keaslian dan Nominal Rupiah

Berita terkait

Mengenal 10 Jenis Ubur-ubur: Yang Menarik Hingga Mematikan

1 hari lalu

Mengenal 10 Jenis Ubur-ubur: Yang Menarik Hingga Mematikan

sebagian besar ubur-ubur memiliki zat penyengat di tentakelnya. Oleh karena itu, penting untuk mengenal jenis-jenis ubur-ubur agar tidak tertipu.

Baca Selengkapnya

PPDB 2024: Penjelasan Soal Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Afirmasi

3 hari lalu

PPDB 2024: Penjelasan Soal Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Afirmasi

PPDB 2024 dengan berbagai penerimaan seperti jalur zonasi, jalur prestasi, dan jalur afirmasi. Apa syarat masing-masing?

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

4 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

5 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

6 hari lalu

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

Seorang komika dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan karena dianggap telah melakukan penghinaan terhadap bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya

Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

6 hari lalu

Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

Pramusaji dan barista kedai kopi difabel di Jalan Kendal menceritakan suka-duka menghadapi pelanggan yang tak menyadari bahwa mereka tuli.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

14 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

15 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

16 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

16 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya