Sulitnya Lepaskan Pikiran Kolot Keluarga Penyandang Disabilitas

Rabu, 29 Agustus 2018 16:32 WIB

Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Masih ada keluarga yang menganggap aib jika ada anggota keluarganya yang mengalami keterbatasan. Akibatnya, keluarga itu cenderung tertutup dan sulit membuka diri terhadap informasi. Jika dibiarkan, kondisi ini tak hanya berakibat buruk kepada penyandang disabilitas itu sendiri melainkan juga anggota keluarga lainnya.

Baca juga:
Penyandang Disabilitas Indonesia Pertama di Komite HAM PBB
Pentingnya Pelatihan Tanggap Disabilitas Bagi Pelayanan Pelanggan

Seorang pengurus Keluarga Difabel Bintang Mandiri, Fransisca Kristinawati mengatakan salah satu faktor utama yang membuat keluarga dengan anggota disabilitas menutup diri adalah pola pikir yang kolot. "Tidak sedikit keluarga yang sengaja menyembunyikan penyandang disabilitas karena masih beranggapan kondisi yang mereka alami itu aib," kata Fransisca di acara donor darah yang dilakukan penyandang disabilitas di pendopo kantor Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Selasa 28 Agustus 2018.

Metode yang bisa dilakukan agar keluarga membuka diri akan kondisi mereka adalah dengan terus melakukan pendekatan. Lambat laun dalam kurun dua tahun, menurut Fransiska, satu per satu keluarga membolehkan anggota keluarga mereka yang berkebutuhan khusus untuk bergabung dengan komunitas difabel, seperti Keluarga Difabel Bintang Mandiri ini.

Selain menyediakan ruang untuk berinteraksi bagi sesama penyandang disabilitas, Keluarga Difabel Bintang Mandiri juga menjadi 'sekolah' bagi difabel untuk berlatih hidup mandiri. "Kami bekerja sama dengan Dinas Sosial dan berbagai pihak untuk mengadakan pelatihan, kursus keterampilan, dan lain-lain," ucap dia. "Kami juga rutin mengundang terapis untuk penyandang tunawicara, celebral palsy, dan down syndrome setiap dua pekan sekali."

Advertising
Advertising

Para pengurus dan anggota Keluarga Difabel Bintang Mandiri dan PPRBM Solo berfoto bersama seusai kegiatan donor darah di pendopo kantor Kecamatan Sawit, Kab.Boyolali. TEMPO | Dinda Leo Listy (Boyolali)

Hingga kini, Fransisca menambahkan, anggota yang terbilang aktif dalam komunitas Keluaga Difabel Bintang Mandiri sekitar 50 orang. Padahal hasil pendataan penyandang disabilitas mencapai angka 200-an orang di satu lingkup kecamatan, dan terdiri dari tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunadaksa, celebral palsy atau gangguan gerakan otot atau postur akibat cedera atau perkembangan abnormal pada otak, dan down syndrome atau kelainan genetik yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental.

Seorang pengurus Pusat Pengembangan dan Rehabiltasi Bersumberdaya Masyarakat atau PPRBM Solo, Agatha Febriany mengatakan masyarakat harus menghapus berbagai stigma negatif kepada para penyandang disabilitas. "Sebagai manusia, kami memiliki hak hidup yang sama dan juga wajib memberikan manfaat bagi sesama," kata penyandang disabilitas netra akibat glaukoma ini.

Berita terkait

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

2 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

5 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

7 hari lalu

Hari Kartini, Sosiolog Ungkap Masalah yang Masih Dialami Perempuan

Hari Kartini merupakan momentum refleksi masih banyak persoalan terkait perempuan dan anak. Ini harapan sosiolog.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

14 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

17 hari lalu

Pamer Foto Lebaran 8 Tahun Terakhir, Andien Ceritakan 2 Karakter Berbeda Anaknya

Penyanyi Andien menceritakan perjalanan foto Lebaran keluarganya selama 8 tahun terakhir

Baca Selengkapnya

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

17 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

21 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

24 hari lalu

Kemensos Berikan Gelang Khusus Disabilitas

Penyandang disabilitas sering kali menghadapi risiko yang tinggi dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

25 hari lalu

Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)

Baca Selengkapnya

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

27 hari lalu

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Baca Selengkapnya