Kisah Asim, Disabilitas yang Selamatkan Diri saat Gempa Lombok

Jumat, 10 Agustus 2018 09:19 WIB

Foto aerial kondisi permukiman di Desa Telagawareng, Pemenang, Lombok Barat, NTB, Rabu, 8 Agustus 2018. Sejumlah warga mulai memberanikan diri mengamankan barang-barang dari rumahnya yang rusak karena khawatir dijarah pihak yang tidak bertanggung jawab. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Jakarta - Gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat yang terjadi pada Minggu, 5 Agustus 2018 memakan korban jiwa hingga ratusan orang. Sebagian besar korban jiwa terjebak di dalam bangunan yang runtuh saat gempa. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana menunjukkan jumlah korban jiwa akibat gempa Lombok mencapai 259 orang.

Baca juga:
Kisah Korban Gempa Lombok yang Tinggal di Pengungsian
Korban Tewas Gempa Lombok Bertambah Hampir Dua Kali Lipat

Seorang korban gempa Lombok, Asim, mengatakan kebanyakan korban jiwa tidak sempat menyelamatkan diri saat bangunan mulai roboh. Asim yang juga seorang tunadaksa mengatakan, gempa yang terjadi dua kali dan berdekatan itu membuat semua orang panik. "Tidak terpikir lagi menyelamatkan apapun kecuali diri sendiri," ujar Asim, Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Nusa Tenggara Barat, saat dihubungi Tempo, Kamis 9 Agustus 2018.

Menurut Asim, kondisi bencana amat rentan bagi penyandang disabilitas karena tak semua orang sadar akan keberadaan orang lain apalagi untuk menyelamatkan penyandang disabilitas, terutama yang memiliki keterbatasan dalam melakukan mobilitas. "Waktu gempa terjadi, saya berada di dalam rumah bersama kakak dan menantu. Namun saat gempa terjadi mereka langsung berlari ke arah jalan raya, saya yang paling belakang tertinggal di dalam rumah," ujar pria 47 tahun ini.

Seorang wanita memasak di tenda penampungan sementara korban gempa di Lombok, 8 Agustus 2018. Sebanyak 42.239 unit rumah dan 458 sekolah dinyatakan rusak akibat gempa Lombok. AP

Meski tertatih, Asim berusaha bergerak lebih cepat dengan menggunakan tongkatnya sampai ke pinggir jalan raya. Jalan raya menjadi satu-satunya tempat menyelamatkan diri agar terhindar dari reruntuhan bangunan. "Jalan raya juga menjadi akses terdekat yang bisa dicapai oleh orang dengan keterbatasan seperti saya," ujar Asim yang rumahnya kini rata dengan tanah.

Advertising
Advertising

Fasilitator Pembangunan Kapasitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Unit Layanan Inklusi Disabilitas Jawa Tengah, Indah Susilawati menyatakan, tindakan yang dilakukan Asi merupakan evakuasi diri sendiri yang harus dimiliki setiap penyandang disabilitas, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana.

"Self protect itu penting. Sebab saat bencana terjadi semua orang akan berubah menjadi egois, termasuk keluarga. Dan ini suatu hal yang manusiawi di saat seperti itu," kata Indah yang juga seorang Tunanetra Low Vision. "Penyandang disabilitas tidak bisa mengandalkan orang lain, bahkan keluarga."

Berita terkait

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

2 jam lalu

Top 3 Tekno: Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Prakiraan Cuaca BMKG, World Water Forum Bali

Topik tentang gempa tektonik bermagnitudo 3,5 mengguncang kuat wilayah Sumedang menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

1 hari lalu

Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

Gempa dirasakan di wilayah Sumedang utara dan selatan dengan skala intensitas gempa III - IV MMI.

Baca Selengkapnya

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

2 hari lalu

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

Peledakan di lokasi tambang emas dikabarkan menimbulkan getaran hingga lokasi wisata Pulau Merah, Rabu siang, 15 Mei 2024. Ada bau menyengat.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

3 hari lalu

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

3 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya

PPDB 2024: Penjelasan Soal Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Afirmasi

3 hari lalu

PPDB 2024: Penjelasan Soal Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Afirmasi

PPDB 2024 dengan berbagai penerimaan seperti jalur zonasi, jalur prestasi, dan jalur afirmasi. Apa syarat masing-masing?

Baca Selengkapnya

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

3 hari lalu

Gempa di Laut Guncang Kepulauan Seribu, Guncangan Skala III-IV Terasa hingga Tangerang

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

3 hari lalu

Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

Gempa Lombok 2018 meninggalkan duka yang mendalam di hati masyarakat.

Baca Selengkapnya

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

3 hari lalu

Apa Penyebab Banjir Bandang dan Longsor di Sumatera Barat?

BMKG menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat merupakan pemicu banjir bandang, banjir lahar hujan, dan longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

4 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Mataram dan Sekitarnya, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Gempa berkekuatan 5,5 Magnitudo selama kurang dari 10 detik menggoyang wilayah Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat

Baca Selengkapnya