Betulkah Pelican Crossing Lebih Ramah buat Disabilitas?

Senin, 6 Agustus 2018 09:16 WIB

Presiden Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mencoba pelican crossing di Bundaran Hotel Indonesia. Saat mencobanya Anies turut mengajak ibunya yang duduk di kursi roda, Jakarta, 2 Agustus 2018. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Pelican Crossing mulai digunakan dan menggantikan peran Jembatan Penyebrangan Orang di Jalan MH. Thamrin dan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Pelican Crossing adalah singkatan dari pedestrian light control atau lampu lalu lintas untuk penyeberangan.

Baca juga:
Anies Baswedan Bikin Pelican Crossing, Jokowi: Keputusan Tepat
Anies Pasang Pelican Crossing Gantikan JPO Bundaran HI, Apa Itu?

Selama ini pelican crossing lebih dikenal dengan tombol penyeberangan. Sebab cara menggunakannya, orang yang hendak menyeberang jalan harus menekan tombol dulu kemudian menunggu lampu pejalan kaki berwarna hijau dan kendaraan berhenti, baru menyeberang.

Pengamat aksesibilitas sekaligus Ketua Tim Pemugaran Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, Bambang Eryudhawan mengatakan pelican crossing memberikan hak yang sama bagi semua pengguna jalan. "Bukan cuma mereka yang membawa kendaraan, tapi juga pejalan kaki yang ingin menyeberang termasuk penyandang disabilitas," ujar Bambang Eryudhawan saat dihubungi Tempo, Sabtu 4 Agustus 2018.

Petugas Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta memberhentikan kendaraan saat masyarakat menyebrang di Pelican Crossing, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, 31 Juli 2018. Tempo/Adam Prireza

Menurut Yudha -begitu Bambang Eryudhawan biasa disapa, pelican crossing menjadi salah satu akses penting bagi penyandang disabilitas karena menyediakan jalur penyeberangan yang dapat memberhentikan pengendara. "Menjadi terakses karena dapat menyeberang jalan by request tanpa harus menunggu siklus lampu lalu lintas," ujar Yudha.

Advertising
Advertising

Pelican crossing, dia melanjutkan, juga memudahkan penyandang disabilitas, terutama pengguna kursi roda karena tidak perlu naik atau melewati undakan di jembatan penyebrangan orang. Hanya saja, Yudha memberikan catatan agar lebar zebra cross untuk jalur menyeberang dibuat sekitar 5 sampai 6 meter.

Artikel lainnya:
Pelican Crossing Dikritik Netizen, Ini Jawaban Sandiaga

Jalur penyeberangan yang dibuat lebih lebar, menurut Yudha, membuat pengguna kursi roda lebih nyaman dan aman ketika melintas. Musababnya, jika ada dua buah kursi roda yang ingin menyeberang secara berdampingan, maka jalur yang lebar dapat memberikan akses yang lebih memadai. "Kenyamanan bukan hanya buat pengguna kursi roda, tapi juga pendampingnya sekaligus pejalan kaki lainnya," kata dia.

Berita terkait

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

12 jam lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

1 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

2 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

3 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

3 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

3 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

4 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

6 hari lalu

Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

10 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

12 hari lalu

Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya

Baca Selengkapnya