TEMPO.CO, Magelang - Puluhan penyandang disabilitas Kota Magelang mengikuti pelatihan digital marketing untuk meningkatkan kemampuan berwirausaha. Kegiatan yang diprakarsai Pemerintah Kota Magelang bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia dan menggandeng Komunitas Disabilitas itu digelar di Aula Kantor Telkom, Selasa, 13 Juni 2023.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Magelang Wawan Setiadi mengatakan program tersebut sesuai dengan visi inklusif dalam pembangunan nasional dan juga pembangunan daerah penyandang disabilitas. "Sesuai amanat Undang-Undang (UU) nomor 19 tahun 2011 bahwa negara harus hadir untuk para penyandang disabilitas," kata Wawan saat ditemui Tempo.
Hak Penyandang Disabilitas
Menurut dia, hal itu artinya, para penyandang disabilitas punya hak yang sama dengan masyarakat awam lainnya. Apalagi, menurut Wawan, dalam UU juga tertulis, perusahaan harus menempatkan penyandang disabilitas minimal sebanyak 1 persen, sedangkan untuk pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebanyak 2 persen.
"Maka agar para pekerja mempunyai skill maksimal, kami memfasilitasi teman-teman difabel melalui kewirausahaan untuk mencetak kemandirian mereka," kata dia.
Menurut dia, dari hasil pelatihan tersebut, para penyandang disabilitas itu memiliki kemampuan yang luar biasa. "Apalagi di masa sekarang, gawai dan teknik digital marketing sangat diperlukan untuk meningkatkan bisnis, maka ini sebuah terobosan yang bisa dipelajari semua kalangan," tuturnya.
Budi, teman tuli yang mengikuti pelatihan digital marketing. Tempo/Arimbihp
Wawan mengatakan, selama pelatihan, peserta diajarkan untuk menulis cerita atau skrip sebelum membuat konten. Selain membuat skrip, para peserta juga diajari cara dan teknik-teknik pengambilan gambar, bahkan hingga pengeditannya.
Dari pantauan Tempo, para peserta juga diajari teknik memasukkan transisi dan pengisian suara pada video. "Sekarang transfer informasi paling cepat lewat gadget, jadi dengan belajar digital marketing, mereka tidak hanya mahir membuat karya, tetapi juga memasarkannya dengan efektif," tuturnya. Dengan begitu, Wawan melanjutkan, hasil karya teman-teman difabel tidak hanya mempunyai ciri khas unik namun juga go public nasional maupun internasional.
Pelatihan Digital Marketing akan ke Tahap Berikutnya
Wawan menuturkan, rencananya, kegiatan tersebut akan digelar secara bertahap dan berkelanjutan, mengingat tingginya antusiasme para peserta. "Ke depan rencananya akan disesuaikan dengan passion atau minat dan kemampuan para peserta difabel, jadi mereka bisa memilih bidangnya sendiri," kata Wawan.
Salah seorang teman tuli atau penyandang disabilitas rungu, Budi, 30 tahun, mengaku terbantu dan senang dengan adanya pelatihan ini. Apalagi, dia memiliki hobi membuat konten dan memotret gambar dengan gawai miliknya.
Dengan menggunakan bahasa isyarat, Budi mengaku tidak kerepotan mengikuti setiap sesi karena menggunakan visual yang mudah dimengerti. "Ada penerjemahnya juga untuk kalimat-kalimat yang sulit, saya bisa memahaminya dengan baik, pelatihan ini menyenangkan," ucapnya.
Pilihan Editor: Mitigasi Perubahan Iklim Jangan Lupakan Penyandang Disabilitas, Ini Keperluan Mereka
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.