Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Resolusi Tahun Baru yang Dapat Diterapkan Penyandang Disabilitas

image-gnews
Ilustrasi resolusi tahun baru. cloudfront.net
Ilustrasi resolusi tahun baru. cloudfront.net
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang tentu memiliki resolusi tahun baru, meskipun ada kalanya tidak berubah dari tahun ke tahun. Begitu pula dengan penyandang disabilitas dan orang orang yang memiliki penyakit kronis, tentu memiliki resolusi yang perlu dijalankan untuk meraih kualitas kehidupan yang lebih baik.

Berikut ini beberapa saran resolusi yang dapat diterapkan bagi penyandang disabilitas atau orang yang hidup dengan penyakit kronis seperti yang dikutip dari Health.com, Sabtu, 31 Desember 2022.

Tidak Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Di tahun baru, lebih banyak orang mengatakan tujuan profesional mereka yang ingin dicapai. Hal ini dapat mempengaruhi orang lain dan menyebabkan seseorang terpicu untuk bekerja atau memaksa diri secara lebih keras, terutama jika tiba-tiba menghadapi gejala baru atau memburuk sehingga menjadi pekerjaan tambahan.

“Sangat sulit, terutama dengan penyakit kronis di masa dewasa muda untuk membandingkan diri Anda dengan orang lain, Anda berada di garis waktu Anda sendiri, dan tidak ada yang seharusnya membuat Anda merasa tertinggal,” kata Sneha Dave, pendiri dan direktur eksekutif Generation Patient yang hidup dengan kolitis ulserativa kepada Health.com.

Luangkan Waktu untuk Makan Siang secara Teratur

Petugas Program Hak Disabilitas AS dari Ford Foundation Rebecca Cokley, penyandang disabilitas, orang kecil yang hidup dengan migrain, mencuit melalui akun Twitternya dan menanyakan apa yang mereka makan untuk siang hari. Bagi Rebecca, makan siang adalah “momen untuk melepaskan diri dari pekerjaan dan memeriksa” dirinya sendiri.

Simak: Tidak Setara dalam Pelayanan Kesehatan, WHO: Umur Penyandang Disabilitas Lebih Pendek 20 Tahun

Salah satu resolusi yang dapat membantu orang dengan penyakit kronis dan disabilitas untuk menjaga diri mereka sendiri adalah dengan mengingat makan siang. Cokley sering mendapati dirinya sendiri melewatkan makan siang. Kemudian, dia mulai melakukan ini setelah menghubungi sekitar 30 rekan penyandang disabilitas lainnya untuk menanyakan apakah mereka sering melewatkan makan siang untuk terus bekerja.

“Kebanyakan orang memberi alasan bahwa mereka merasa belum cukup berbuat, yang selalu merupakan dakwaan kapitalisme,” kata Cokley kepada Health.com. Untuk membantu memastikan bahwa makan siang tidak terlewati, kegiatan makan siang dapat ditambahkan ke daftar tugas, dan memprioritaskan seperti tanggung jawab lainnya.

Tetapkan Tujuan Kesehatan yang Realistis

Kehidupan orang dengan penyakit kronis atau kedisabilitasan dapat terlihat berbeda, sehingga setiap individu memiliki tujuan kesehatan yang tak sama. Mungkin berkonsultasi dengan dokter tentang perawatan kesehatan baru. Mencoba ikut serta dalam kelas online guna mempelajari lebih lanjut tentang perawatan diri juga dapat dilakukan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Hal ini harus diikuti dengan pengetahuan bahwa penyakit kronis memiliki kondisi fluktuatif, bahkan jika seseorang sudah melakukan segalanya dengan benar, dan tidak membiarkan rasa bersalah itu membatasi kemampuan untuk mencapai tujuan hidup,” kata Eileen Davidson, advokat pasien rheumatoid arthritis yang menulis blog di Chronic Eileen  yang berisi tentang pengetahuan kesehatan umum.

Singkirkan Orang Negatif dalam Hidup

Meskipun mungkin membutuhkan usaha, mengelilingi diri sendiri dengan teman sebaya dan penyedia layanan kesehatan yang mendukung sangat membantu saat hidup dengan penyakit kronis atau kedisabilitasan. Ada baiknya meluangkan waktu untuk menemukan seseorang lainnya yang dapat memvalidasi kekhawatiran diri.

“Jika memiliki dokter yang tidak percaya pada Anda, sebaiknya temukan waktu dan energi di tahun depan untuk menggantikannya dengan seseorang yang mendengarkan dan memusatkan perhatian Anda,” kata Cokley.

Temukan Teman yang Punya Sakit Kronis atau Berkumpul Penyandang Disabilitas Lain

Berurusan dengan gejala yang membuat frustrasi bisa terasa memberatkan , terutama karena protokol COVID-19 yang menunda perawatan banyak orang yang sakit kronis atau memiliki kedisabilitasan. Salah satu cara mengatasinya adalah berkomunikasi dengan orang lain yang hidup dengan kondisi hampir sama.

“Salah satu hal yang paling kuat bagi saya, yang tidak saya sadari sampai setelahnya, adalah dukungan teman , Tidak ada jeda dari penyakit kronis, tetapi satu hal yang dapat Anda lakukan untuk diri sendiri adalah menemukan komunitas,” kata Sneha Dave.

Dukungan komunitas dapat ditemukan di banyak tempat berbeda, termasuk grup pendukung resmi, atau hanya menemukan orang yang Anda sukai di platform media sosial seperti Twitter atau Instagram.

Baca: Bantu Penyandang Disabilitas Ungkapkan Rasa Sakit dengan Buku Bergambar AAC

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga/Asics
Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.


Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

8 hari lalu

Karakter Disney menyambut para pengunjung yang datang ke Disneyland Shanghai di Shanghai, Cina, 11 Mei 2020. Untuk menikmati beragam wahana, pengujung harus menjalani prosedur kesehatan dan keselamatan yang ditingkatkan. REUTERS/Aly Song
Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

14 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

16 hari lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

Setelah Lebaran, orang telah banyak berinteraksi dengan yang lain dan kemungkinan lupa menerapkan pola hidup sehat. Jangan sampai menularkan penyakit.


Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

19 hari lalu

Ilustrasi lansia. Mirror.co.uk
Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

Banyak warga senior yang merasa kesepian setelah masa pensiun sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Apa yang perlu dilakukan?


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

20 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

24 hari lalu

Yesi Purnomowati, 48 tahun, peserta Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) 2024 pada Minggu, 7 April 2024. Sumber: Suci Sekar | TEMPO
Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.


Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

28 hari lalu

Seorang pengunjung melihat sejumlah lukisan karya penyandang autisme saat pameran karya seni Art for Autism di Atrium Grand City, Surabaya, Selasa (2/4). Pameran untuk memperingati Hari Autisme Sedunia  ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap penyandang autisme dan juga sebagai kampanye menolak diskriminasi terhadap penyandang autisme. TEMPO/Fully Syafi
Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati setiap 2 April untuk meningkatkan kesadaran tentang Gangguan Spektrum Autisme (ASD)


Kebiasaan sebelum Tidur yang Perlu Dihindari karena Berisiko bagi Kesehatan

31 hari lalu

Ilustrasi wanita minum air. Freepik.com/Jcomp
Kebiasaan sebelum Tidur yang Perlu Dihindari karena Berisiko bagi Kesehatan

Kebiasaan sebelum tidur ini perlu dihindari karena bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit kronis di masa datang.


Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

29 Februari 2024

Yulia, alumnus IPPNU Pagerwojo, Perak Jombang yang berhasil mendapat beasiswa Magister Monash University Australia (Foto : Dok. Yulia)
Pendaftaran Beasiswa Australia Awards 2025 Telah Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya

Beasiswa Australia Awards 2025 kini sudah dibuka. Tersedia untuk S2 dan S3 dan kursus singkat.