TEMPO.CO, Perth, Australia - Salah satu moda transpotasi yang dapat menjadi pilihan bagi difabel di Perth, Australia, adalah bus dan kereta. Dua moda transportasi umum ini juga menjadi jenis angkutan yang banyak digunakan oleh penduduk setempat. Selain memiliki jadwal keberangkatan yang tepat waktu, kedua moda transportasi itu ramah bagi penumpang dengan disabilitas.
Penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda atau membutuhkan ramp alias bidang miring untuk naik dan turun dari bus dapat menyampaikan kebutuhannya kepada sopir. "Bilang saja, minta turunkan ramp. Sopir akan menyediakannya lewat alat hidrolik," kata Triana Wulandari, mahasiswa program doktoral Murdoch University kepada Tempo saat berkeliling Perth City, Rabu 22 Juni 2022.
Baca Juga:
Calon penumpang dapat menghentikan bus di halte atau rambu lalu lintar berbentuk tiang setinggi satu meter. Pada tiang tersebut terdapat angka yang menandakan titik pemberhentian atau wilayah. Penumpang bus sebaiknya menghapal titik pada tiang-tiang tersebut atau mengetahui arah serta titik turun. Musababnya, penumpang yang akan turun di suatu tempat harus memencet bel dulu sebelum bus sampai di titik pemberhentian.
"Bagi yang belum mengetahui wilayah, dapat memantau lewat Google maps," kata Triana. "Waktu keberangkatan, kedatangan, dan arah bus juga sesuai dengan kondisi jalan sebenarnya."
Selain ramp hidrolik yang otomatis naik dan turun ketika penumpang disabilitas membutuhkannya, ada pula kursi khusus penumpang difabel yang letaknya berdekatan dengan sopir bus. Posisinya seperti di dalam bus Transjakarta dengan penataan yang saling berhadapan. Selain untuk penumpang penyandang disabilitas, kursi khusus ini juga dapat digunakan oleh lansia, ibu hamil, dan orang yang membawa kereta bayi.
Difabel yang akan menggunakan moda transportasi kereta api juga dapat melewati pintu khusus bersama pendamping. Pintu khusus tersebut tidak memiliki pembatas otomatis, seperti pintu bagi penumpang non-difabel. Ukuran pintu cukup lebar untuk dilewati pengguna kursi roda dan orang yang membawa kereta bayi. Begitu pula dengan eskalator dan lift yang diprioritaskan untuk penumpang kereta dengan disabilitas, lansia, dan orang yang membawa kereta bayi.
Para penumpang angkutan umum non-difabel berinisiatif memberikan ruang atau kursi untuk penyandang disabilitas, lansia, ibu hamil, dan orang yang membawa bayi atau anak, menjadi kebiasaan sehari hari. Cara ini juga diterapkan oleh penumpang non-difabel lanjut usia.
Baca juga:
Rambu Saat Mengarahkan Difabel Netra Berjalan, Dinding Trotoar Lebih Membantu
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.