Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tantangan Difabel Saat Travelling, Mulai dari Toilet sampai Stigma Orang Sakit

image-gnews
Ekspresi Dwi Aryani setelah memenangkan seluruh gugatanya di Pengadilan Negri Jakarta Selatan, Jakarta, 4 Desember 2017. Dwi memenangkan gugatan atas kasus di turunkannya Dwi dari pesawat Etihad Airways karena ia mengunakan kursi roda. Tempo/ Ilham Fikri
Ekspresi Dwi Aryani setelah memenangkan seluruh gugatanya di Pengadilan Negri Jakarta Selatan, Jakarta, 4 Desember 2017. Dwi memenangkan gugatan atas kasus di turunkannya Dwi dari pesawat Etihad Airways karena ia mengunakan kursi roda. Tempo/ Ilham Fikri
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dwi Aryanti menjelajah ke berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara untuk mengetahui bagaimana aksesibilitas wisata untuk penyandang disabilitas. Dari berbagai perjalanan yang telah dijalani, pengguna kursi roda ini menyatakan aksesibilitas bagi difabel belum cukup.

"Yang pling sulit ketika ke toilet. Tak semua toilet ramah bagi difabel," kata Dwi saat mengisahkan pengalamannya dalam diskusi daring #Disabilitasmerdekabergerak2021 yang diadakan United Cerebral Palsy (UCP) Roda untuk Kemanusiaan pada Selasa, 17 Agustus 2021. Kesulitan yang dia rasakan antara lain jalan menuju toilet yang tinggi tanpa dilengkapi ramp atau toilet yang tak cukup lebar untuk manuver kursi roda. Sebab itu, Dwi selalu membawa kursi plastik kecil untuk berpindah dari kursi roda di toilet.

Selama bepergian, suami turut mendampingi Dwi Aryanti yang bekerja sebagai Program Officer Disability Right Fund (DRF) dan Disability Right Advocacy Fund (DRAF) ini. Minimnya akses untuk difabel tak hanya dijumpai di destinasi wisata, melainkan juga stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU yang acapkali menjadi jujugan pengendara untuk beristirahat sejenak.

Kendala-kendala tersebut tak membuat Dwi maklum. Dalam setiap kesempatan berwisata, Dwi juga mengedukasi orang-orang di sekitar dan pengelola destinasi wisata atau fasilitas umum tentang kebutuhan penyandang disabilitas. Dia mengedukasi untuk memberi pemahaman tentang difabel dan hak-haknya.

Memberikan edukasi melalui dialog adalah langkah pertama agar tersedia tempat atau layanan yang terakses bagi difabel. "Seperti di toilet umum, saya sampaikan pengguna layanan ini juga orang-orang yang butuh fasilitas khusus seperti kami," kata Dwi.

Program Officer Disability Right Fund (DRF) dan Disability Right Advocacy Fund (DRAF), Dwi Aryanti saat webinar #Disabilitasmerdekabergerak2021 yang diadakan United Cerebral Palsy (UCP) Roda untuk Kemanusiaan pada Selasa, 17 Agustus 2021. FotoTEMPO | Pito Agustin Rudiana

Begitu juga ketika dia mengikuti tur di Afrika untuk pertama kali. Di sana, wisatawan naik mobil khusus untuk masuk ke hutan. Dwi adalah satu-satunya wisatawan yang menggunakan kursi roda. Penyedia jasa wisata kemudian menyesuaikan kendaraan mereka supaya ada ruang untuk kursi roda. "Saya berdialog dengan mereka, memberikan masukan seperti apa mobil yang nyaman untuk pengguna kursi roda," ucap Dwi.

Menyampaikan apa yang dibutuhkan oleh penyandang disabilitas di fasilitas umum, menurut dia, tidak selamanya berjalan mulus. Tak jarang edukasi itu justru berujung debat. "Kami mesti punya dasar dan data yang kuat dan kami harus kuat berdebat untuk mengedukasi," kata Dwi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Contoh saat dia harus menandatangani lembar surat persetujuan tiap kali akan naik pesawat. Dalam surat itu, difabel disetarakan sebagai orang yang sakit. Aktivis difabel yang sering berkeliling Indonesia dengan sepeda motor roda tiga, Sri Lestari juga pernah memprotes surat itu. "Saya difabel, bukan orang sakit," kata Sri yang menjadi moderator dalam diskusi itu.

Dewi tak sekadar membubuhkan tanda tangan, tetapi kerap memberikan banyak catatan dalam lembar yang disebutnya 'surat cinta' dari maskapai penerbangan itu. Menurut dia, perlu undang-undang yang memastikan penyandang disabilitas bisa terbang tanpa harus menandatangani surat itu.

Dwi Aryanti punya pengalaman mengalami diskriminasi ketika akan terbang dengan maskapai Etihad Airways dari Abu Dhabi pada 2016. Tiba-tiba Dwi diturunkan dari pesawat secara paksa dengan alasan melakukan penerbangan tanpa pendampingan. Atas perlakuan diskriminasi terhadap difabel, Dwi menggugat maskpai tersebut dan memenangkan gugatan pada 2017 di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pihak maskapai harus membayar ganti rugi sebesar Rp 537 juta.

Dalam memberikan edukasi kepada pengelola destinasi wisata atau fasilitas publik, Dwi juga mengenalkan alat bantu yang digunakan difabel, semisal kruk atau kursi roda. Ketika berkunjung ke warung atau rumah makan, Dwi acapkali berbagi ilmu kepada pekerja di sana tentang cara membantu pengguna kursi roda saat hendak naik tangga.

Begitu juga ketika Dwi naik taksi online. Dia akan mengajari sopir taksi tentang cara melipat dan membuka kursi roda. Termasuk saat memindahkan tubuh pengguna kursi roda, dari kursi roda ke jok mobil, dan sebaliknya. "Jangan menyerah. Meski di atas kursi roda, bukan berarti tidak bisa bergerak," kata Dwi memberi semangat.

Baca juga:
Penyandang Disabilitas Mengikuti Upacara Virtual 17 Agustus di Istana Negara

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Naik Pesawat Komersil?

18 jam lalu

Foto cuplikan story IG Erina Gudono yang diduga diambil dari atas jet pribadi dan foto Kaesang bersama Erina saat berada di California, AS. Instagram
Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Naik Pesawat Komersil?

Berikut aturan terkait ibu hamil yang dikeluarkan sejumlah maskapai penerbangan komersial.


Anggota DPR Sebut Subsidi BBM Tidak Tepat Sasaran

1 hari lalu

Aktivitas pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik PT Pertamina di jalan MT Haryono, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2024.  Setiap peningkatan harga minyak 1 dollar AS berpotensi meningkatkan pendapatan negara sekitar Rp 3,6 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Anggota DPR Sebut Subsidi BBM Tidak Tepat Sasaran

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno mengatakan 70 persen subsidi bahan bakar minyak (BBM) tidak tepat sasaran.


Budi Arie Sebut Erina Hamil 8 Bulan Tak Boleh Naik Pesawat Umum, Bagaimana Aturannya?

1 hari lalu

Erina Gudono mengenakan kebaya rancangan Didiet Maulana saat menggelar upacara tujuh bulan kehamilan/Foto: Instagram/Didiet Maulana
Budi Arie Sebut Erina Hamil 8 Bulan Tak Boleh Naik Pesawat Umum, Bagaimana Aturannya?

Pernyataan Budi Arie Setiadi soal penggunaan pesawat jet pribadi oleh Kaesang Pangarep dan Erina Gudono menarik perhatian publik sejak kemarin.


10 Barang yang Boleh Dibawa dari Pesawat, Masker Mata hingga Piama

2 hari lalu

Ilustrasi pemakaian penutup mata di pesawat. Shutterstock
10 Barang yang Boleh Dibawa dari Pesawat, Masker Mata hingga Piama

Sebagian barang dari pesawat itu hanya bisa sekali pakai atau tidak dapat digunakan bergantian sehingga bisa dibawa pulang oleh penumpang.


Selain Keselamatan, Inilah Alasan Airplane Mode Perlu Diaktifkan saat di Berada di Pesawat

2 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat (pixabay.com)
Selain Keselamatan, Inilah Alasan Airplane Mode Perlu Diaktifkan saat di Berada di Pesawat

Umumnya maskapai penerbangan meminta penumpang mengaktifkan mode pesawat, ada alasan selain demi keselamatan.


Kemenhub: Pesawat Trigana Air Gagal Lepas Landas di Bandara Serui, Seluruh Penumpang Selamat

3 hari lalu

Personel Kantor SAR Biak Kundori saat memeriksa badan pesawat Trigana Air PK YSP ATR 42-500 yang tergelincir hingga keluar lintasan di Bandara Stevanus Rumbewas Kamanap Kepulauan Yapen, Papua, Senin 9 September 2024. ANTARA/HO-Basarnas.
Kemenhub: Pesawat Trigana Air Gagal Lepas Landas di Bandara Serui, Seluruh Penumpang Selamat

Pesawat Trigana Air PK-YSP jenis ATR 42 seri 500 gagal lepas landas di Bandar Udara (Bandara) Stevanus Rumbewas Serui, Yapen, Papua.


Profil Trigana Air yang Tergelincir di Bandara Kamanap Serui

3 hari lalu

Pesawat Trigana PK YSP ATR 42-500  tergelincir di Bandar Udara Stevanus Rumbewas Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Senin 9 September  2024. pesawat Trigana Air PK YSP ATR 42-500 yang tergelincir saat hendak lepas landas di Bandara Stevanus Rumbewas Kamanap Kepulauan Yapen, Papua. Foto : dokumen  Polda Papua
Profil Trigana Air yang Tergelincir di Bandara Kamanap Serui

Profil Trigana Air yang pesawatnya tergelincir di Bandara Kamanap Serui, Papua.


3 Fakta Krusial Pembatasan Pertalite Mulai 1 Oktober 2024

4 hari lalu

Ilustrasi Pertalite. Dok.TEMPO/Aris Novia Hidayat
3 Fakta Krusial Pembatasan Pertalite Mulai 1 Oktober 2024

Kata Bahlil, pemerintah sedang membahas waktu yang tepat untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat (soal pembatasan Pertalite) itu.


Terkini: Biaya Carter Pesawat Garuda Indonesia yang Antar Paus Fransiskus ke Papua Nugini, Unggahan Terakhir Faisal Basri di Media Sosial X

5 hari lalu

Petugas bandara melambaikan tangan saat pesawat yang membawa Paus Fransiskus bersiap lepas landas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 6 September 2024.  Paus Fransiskus tiba di Bandara Soekarno Hatta menggunakan Toyota Innova Zenix berwarna putih dengan pelat nomor SCV 1. Rombongan yang tiba langsung menumpangi pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 7780. INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Terkini: Biaya Carter Pesawat Garuda Indonesia yang Antar Paus Fransiskus ke Papua Nugini, Unggahan Terakhir Faisal Basri di Media Sosial X

Paus Fransiskus melanjutkan perjalanan apostolik ke Papua Nugini dengan menumpang pesawat Garuda Indonesia. Berapa biaya carter pesawatnya?


Segini Biaya Carter Pesawat Garuda Indonesia yang Antar Paus Fransiskus ke Papua Nugini

6 hari lalu

Pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900neo bercorak khusus yang menampilkan visual masker pada bagian moncong pesawat berada di Hanggar GMF AeroAsia Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 1 Oktober 2020. ANTARA/Muhammad Iqbal
Segini Biaya Carter Pesawat Garuda Indonesia yang Antar Paus Fransiskus ke Papua Nugini

Paus Fransiskus melanjutkan perjalanan apostolik ke Papua Nugini. Ini sstimasi tarif carter pesawat Garuda Indonesia.