TEMPO.CO, Depok - Pemerintah Kota Depok mencatat terdapat 2.579 penyandang disabilitas di kota itu. Dari jumlah itu, mayoritas ragam disabilitasnya adalah difabel daksa sebanyak 604 orang.
Kepala Dinas Sosial Kota Depok, Usman Haliyana mengatakan, pemerintah memberikan perhatian kepada difabel dengan menyediakan berbagai fasilitas untuk memudahkan aksesibilitas mereka.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD Kota Depok tahun 2021, menurut dia, dinas sosial sudah mengalokasikan dana pembelian alat bantu, seperti kursi roda, tongkat putih untuk tunanetra, dan alat bantu dengar. "Totalnya sebanyak 75 unit," kata Usman saat dikonfirmasi Tempo, Jumat 2 April 2021.
Dinas Sosial Kota Depok, Usman melanjutkan, juga bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, salah satunya Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah atau LAZISMU dalam menyediakan alat bantu bagi difabel. Kolaborasi dengan LAZISMU berupa pemberian kaki sambung untuk seratus orang.
Mengenai aksesibilitas penyandang disabilitas terhadap layanan publik di Kota Depok, Usman mengatakan pemerintah masih berbenah dengan memperhatikan saran dari organisasi penyandang disabilitas.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengatakan pemerintah akan memasukkan perhatian terhadap kaum disabilitas ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD. "Kita harus memberikan kesempatan kepada mereka. Jangan sampai ada perbedaan dengan perlakuan yang tidak adil," kata Imam seusai menghadiri pemberian kaki palsu kepada tiga warga Depok dari Yayasan Kemanusiaan Pesona Indonesia di kantor Kecamatan Sukmajaya, Minggu 7 Maret 2021.
Imam Budi Hartono mengatakan penyandang disabilitas masih menghadapi masalah dalam mengakses layanan publik, seperti rumah sakit, perbankan, dan lembaga lainnya. Dia mencontohkan, saat mengantre, difabel rungu atau tuli membutuhkan pemberitahuan lewat tulisan, bukan panggilan suara. "Kami akan perhatikan pelayanan publik dengan menambah fasilitas agar penyandang disabilitas bisa berinteraksi dengan baik," ucapnya.
Baca juga:
10 Anggapan Keliru Mengenai Kehidupan Seksual Penyandang Disabilitas