Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

10 Anggapan Keliru Mengenai Kehidupan Seksual Penyandang Disabilitas

image-gnews
Ilustrasi seks
Ilustrasi seks
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak mitos yang beredar tentang kehidupan seksual penyandang disabilitas. Ada yang beranggapan difabel adalah insan aseksual atau tidak memiliki kebutuhan seksual sama sekali. Tentu saja penilaian tersebut keliru. Sebab penyandang disabilitas layaknya manusia lain memiliki tubuh dengan susunan hormon reproduksi.

"Memiliki kedisabilitasan baik secara fisik maupun intelektual tidak menghalangi seseorang memiliki seksualitas," tulis situs pelayanan kesehatan Australia, Betterhealth. Bahkan hak seksual penyandang disabilitas telah diatur dalam Pasal 12 Konvensi PBB tentang Hak Penyandang Disabilitas (UNCRPD).

Kendati ada ketentuan yang berisi hak dalam kehidupan seksual penyandang disabilitas, masih banyak mitos atau anggapan keliru tentang hal tersebut. Berikut sepuluh anggapan keliru tentang kehidupan seksual difabel seperti dikutip dari laman Yourtango pada Minggu, 28 Maret 2021.

  1. Penyandang disabilitas tidak memiliki hasrat seksual
    Anggapan ini tidak benar sama sekali. Semua manusia terlahir secara alamiah memiliki hormon yang bekerja di dalam tubuhnya. Kondisi disabilitas tidak mempengaruhi kinerja hormon tersebut.

  2. Organ reproduksi tidak berfungsi sama sekali
    Ada beberapa kasus di mana penyandang disabilitas memiliki organ reproduksi dengan kondisi yang tidak sama dengan orang lain. Namun demikian, bukan berarti penyandang disabilitas itu tidak memiliki keintiman dan tak berhak mengekspresikan kehidupan seksualnya.

  3. Hanya orang tertentu yang ingin menjalin hubungan seksual dengan penyandang disabilitas
    Anggapan umum ini sama sekali salah. Bahkan ada anggapan yang menyebutkan seseorang dari kelompok non-disabilitas yang memiliki hubungan dengan penyandang disabilitas lantaran didasari fantasi seksual menyimpang. Sama dengan manusia lain, penyandang disabilitas mencari serta membangun romansa cinta dan keintiman secara alamiah.

  4. Kondisi disabilitas lebih penting daripada seksualitas
    Seksualitas secara umum adalah salah satu bagian penting dari kehidupan seseorang. Ini juga terjadi kepada penyandang disabilitas. Difabel mungkin harus mengatasi kondisi kedisabilitasan mereka untuk menjadi aktif secara seksual, tapi itu sama sekali tidak lebih penting daripada keintiman itu sendiri.

  5. Membangun kehidupan seksual dengan penyandang disabilitas merepotkan
    Kondisi disabilitas bagi sebagian kelompok memang memerlukan cara lain dalam meraih kepuasan seksual. Namun pada faktanya, cara lain tersebut malah memberikan sebuah pengalaman yang menarik. Beberapa studi dan referensi menyebutkan, cara berbeda yang diterapkan penyandang disabilitas dalam menjalani kehidupan seksualnya dapat menambah variasi keintiman dari kalangan non-disabilitas. Salah satunya menutup mata pasangan ketika melakukan foreplay.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

  6. Penyandang disabilitas tidak tahu bagaimana cara berhubungan seks
    Secara alamiah manusia diciptakan memiliki insting untuk bereproduksi. Namun banyak anggapan yang menyebutkan difabel tidak perlu berhubungan intim lantaran tidak mengetahui bagimana caranya. Anggapan ini akhirnya berdampak pada hak penyandang disabilitas dalam mengekspresikan kehidupan seksualnya. Salah satunya pembatasan hasrat seksual melalui tindakan medis dan non-medis. Misalkan, penyandang disabilitas dikurung atau dipasung agar terhalang kesempatan untuk mengekspresikan kehidupan seksualnya.

  7. Penyandang disabilitas tidak perlu memiliki keturunan
    Anggapan keliru ini muncul lantaran banyak kasus kondisi disabilitas yang disebabkan faktor genetik atau menurun ke anak-anak penyandang disabilitas. Padahal, dilarang mempengaruhi hak difabel untuk berreproduksi, memiliki dan mengasuh anak. Hak ini diatur dalam banyak ketentuan, salah satunya Pasal 12 United Nation Convention on The Rights of People With Disability.

  8. Seksualitas tidak perlu dimasukkan dalam program jaminan kesehatan penyandang disabilitas
    Penyandang disabilitas berhak memiliki kehidupan seksual yang nyaman, termasuk di dalamnya jaminan kesehatan yang meliputi kondisi medis terkait fungsi seksual. Sebabnya, seksualitas merupakan bagian dari kehidupan setiap orang. Manusia, begitupula penyandang disabilitas yang kehilangan keintiman atau hasrat seksualnya dapat mengalami gangguan mental, emosional, dan fisik yang lebih parah.

  9. Penyandang disabilitas adalah mahluk tidak berdaya yang tidak memiliki hasrat seksual
    Anggapan ini berujung pada perspektif penyandang disabilitas yang melakukan atau membangun kehidupan seksualnya bersama pasangan dari kalangan non-disabilitas adalah korban. Padahal dalam sebuah relasi, setiap orang termasuk difabel harus memiliki kesepakatan dengan pasangannya demi mencapai kepuasan bersama.

  10. Penyandang disabilitas tidak berisiko mengalami pelecehan seksual
    Pelecehan dan penyerangan seksual terhadap penyandang disabilitas justru kerap tidak dilaporkan. Padahal pelecehan dan penyerangan seksual tersebut sering terjadi dalam lingkup terdekat difabel. Kondisi ini terjadi lantaran tidak tersedianya prosedur pelaporan sekaligus pendampingan korban yang dapat diakses. Misalnya, penyediaan aksesibilitas komunikasi bagi penyandang disabilitas yang memiliki hambatan berkomunikasi.

Baca juga:
Perempuan Difabel Rungu dan Tuli Paling Rentan Masuk Jebakan di Media Sosial

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Cara Mencegah Infeksi Saluran Kemih

1 hari lalu

Ilustrasi infeksi saluran kemih. shutterstock.com
5 Cara Mencegah Infeksi Saluran Kemih

Diperkirakan, sekitar 20 persen wanita akan mengalami infeksi saluran kemih dalam hidup mereka, dengan risiko 1 hingga 2 persen terjadi pada anak-anak


Kilas Balik Hari Difabel Internasional yang Diperingati Setiap 3 Desember

2 hari lalu

Penyandang disabilitas menghadiri acara peringatan Hari Disabilitas Internasional di Plaza Barat Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019. Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang disabilitas, menghilangkan stigma terhadap penyandang disabilitas, memberikan dukungan untuk meningkatkan kemampuan serta kesejahteraan difabel. ANTARA
Kilas Balik Hari Difabel Internasional yang Diperingati Setiap 3 Desember

Pada 3 desember, seluruh dunia memperingati Hari Difabel Internasional.


Ketika KCIC Perkenalkan Whoosh sebagai Transportasi Massal Ramah Disabilitas

2 hari lalu

Sejumlah penyandang disabilitas yang tergabung dalam Motor Disable Federation (Modif) Indonesia mencoba kereta cepat Whoosh pada Ahad, 3 Desember 2023. ANTARA/HO-PT KCIC
Ketika KCIC Perkenalkan Whoosh sebagai Transportasi Massal Ramah Disabilitas

mengenalkan kereta cepat Whoosh sebagai salah satu moda transportasi baru di Indonesia yang ramah untuk semua kalangan, termasuk pada penyandang disab


25 Perempuan Difabel Terpilih di Yogyakarta Dapat Pelatihan Usaha

2 hari lalu

Suasana pelatihan bagi para perempuan penyandang disabilitas Daerah Istimewa Yogyakarta di Kantor Perwakilan DPD DIY. Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah para difabel bertajuk
25 Perempuan Difabel Terpilih di Yogyakarta Dapat Pelatihan Usaha

Peserta perempuan difabel yang telah terpilih mendapatkan pelatihan berupa pembelajaran pengembangan UKM.


Kenali Cara Penularan HIV/AIDS, Apakah Bisa Akibat Berpelukan?

3 hari lalu

Peserta aksi memegang poster saat mengikuti aksi peringatan Hari AIDS sedunia di Lapangan Vatulemo, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad, 1 Desember 2019. Peringatan ini digelar Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) bagi ODHA, Komunitas Maleo serta Dinas Kesehatan setempat tersebut mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap penderita HIV/AIDS. ANTARA/Mohamad Hamzah
Kenali Cara Penularan HIV/AIDS, Apakah Bisa Akibat Berpelukan?

Memperingati Hari AIDS Sedunia, kenali kembali penyebab penularan virus HIV/AIDS ini dan hal apa saja yang tidak menularkannya.


5 Cara Meningkatkan Kualitas Ereksi secara Alami

17 hari lalu

Ilustrasi seks
5 Cara Meningkatkan Kualitas Ereksi secara Alami

Beberapa cara alami dapat membantu meningkatkan kekuatan dan durasi ereksi tanpa harus mengandalkan obat-obatan.


Siap Siap, Ada Pekan Budaya Difabel di Yogyakarta Akhir November Ini

20 hari lalu

Para pembicara seminar di Pekan Budaya Difabel (dari kiri) Risnawati, Heddy Ahimsa, Susilo Nugroho (moderator), dan Ucu Agustin di Sociedted, Taman Budaya Yogyakarta, Senin 18 November 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Siap Siap, Ada Pekan Budaya Difabel di Yogyakarta Akhir November Ini

Pekan Budaya Difabel digelar untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap 3 Desember.


Pada Usia Berapa Pemberian Vaksin HPV Paling Optimal?

21 hari lalu

Petugas medis menyuntikkan vaksin HPV (Human Papillomavirus) kepada siswi SDN 05 dalam kegiatan bulan imunisasi di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu 26 Agustus 2020. Imunisasi yang diikuti siswi kelas V dan VI untuk mencegah infeksi virus HPV (human papillomavirus). TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Pada Usia Berapa Pemberian Vaksin HPV Paling Optimal?

Pakar menjelaskan vaksin HPV lebih optimal diberikan saat memasuki praremaja dan belum aktif secara seksual dibanding diberikan kala dewasa.


Beredar Dugaan Pelecehan Seksual Di UNY, Kampus dan BEM Telusuri

25 hari lalu

Ilustrasi Pemerkosaan. shutterstock.com
Beredar Dugaan Pelecehan Seksual Di UNY, Kampus dan BEM Telusuri

Media sosial digegerkan dengan kabar dugaan pelecehan seksual di lingkungan kampus UNY pada Jumat, 10 November 2023.


Alami Masalah Kulit yang Tidak Biasa, Waspadai Cacar Monyet

28 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Alami Masalah Kulit yang Tidak Biasa, Waspadai Cacar Monyet

Jika mengalami kelainan kulit namun diduga bukan alergi atau inflamasi biasa seperti dermatitis harus curiga terkena cacar monyet.