Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wabah Corona, Karina Syahna Tetap Mengajar Anak Down Syndrome

image-gnews
Karina Syahna bersama murid berkebutuhan khusus yang tergabung dalam G-Star tampil di Extra Ordinary Celebration di Singapore pada November 2019. Instagram karinasyahna
Karina Syahna bersama murid berkebutuhan khusus yang tergabung dalam G-Star tampil di Extra Ordinary Celebration di Singapore pada November 2019. Instagram karinasyahna
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wabah corona tak menyurutkan semangat Karina Syahna untuk tetap mengajar anak-anak down syndrome menari. Karina Syahna yang masuk dalam Top 10 Puteri Indonesia 2019, ini sudah enam tahun mengajar anak-anak down syndrome menari.

Sebagaimana anak sekolah yang mesti belajar di rumah melalui media online, Karina Syahna juga menerapkan hal yang sama kepada murid-muridnya. Setiap pagi, Karina sudah terhubung dengan anak-anak down syndrome untuk belajar menari melalui aplikasi Zoom.

"Beberapa menit sebelum kelas online dimulai, mereka sudah siap dengan handuk dan botol minum. Mereka ternyata sangat senang dan semangat menari," kata Karina Syahna dalam bincang interaktif Kartini Inklusif yang diadakan Konekin dan Rumah Millenials, Minggu 19 April 2020.

Karina Syahna berfoto bersama anak-anak berkebutuhan khusus. Instagram karinasyahna

Perempuan 25 tahun ini mengajar anak menari anak-anak down syndrome dan cerebral palsy sejak 2014. Awalnya dia diminta sebuah yayasan untuk mengajar enam anak berkebutuhan khusus untuk tampil dalam sebuah pertunjukkan. Persiapan pun dilakukan beberapa bulan sebelumnya.

Karina Syahna yang memiliki keterampilan di bidang menari menganggap ini merupakan sebuah tantangan. Sebab yang harus diajarkan menari adalah anak down syndrome yang harus menerapkan pendekatan berbeda. "Kuncinya adalah kesabaran dan mau melihat serta mengakomodasi kebutuhan masing-masing murid yang berbeda," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perlahan Karina Syahna mampu mengasah kepercayaan diri dan kemampuan menari anak-anak tersebut. "Awalnya saya pikir ini cukup berat, tapi mereka bisa dan senang," kata Karina. Pertunjukan pun sukses, Karina dan murid-muridnya terus melaju dan berhasil tampil di berbagai acara, termasuk Asian Paragames 2018.

Karina Syahna berlatih menari bersama anak-anak down syndrome. Foto: Instagram karinasyahna

Karina yang semula menjadi asisten tari kemudian dipercaya menjadi guru menari bagi anak berkebutuhan khusus. Dari situ, banyak orang tua yang ingin anak mereka bergabung. Dari yang awalnya hanya berjumlah 6 orang, murid Karina Syahna kini mencapai 20 orang.

"Selama pembatasan sosial ini, kami mengadakan latihan melalui kelas online," kata Karina Syahna. Dia pun menyampaikan dua moto hidupnya, yakni tulus dan total. Tulus berarti tak hanya menerima namun juga harus percaya. "Percaya mereka pasti bisa, pasti ada perkembangan, dan percaya segelap apapun pasti ada cahaya," kata dia. Adapun total berarti melakukan semua dengan sungguh-sungguh karena ini bukan hanya mendatangkan kebahagiaan untukmu, tapi juga kebahagiaan bagi orang lain.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

2 hari lalu

Anak-anak berkebutuhan khusus bergembira bersama dalam pentas dongeng musikal di ajang Jakarta Fair 2023 di Arena JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Senin 3 Juli 2023. Pentas ini diadakan oleh Corporate Social Responsibility Jakarta International Expo yang bertujuan untuk berbagi keceriaan dan berbagi hadiah bersama sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB), komunitas disabilitas, dan anak-anak berkebutuhan khusus. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.


Mengenal Rafa Kusuma, Dalang Down Sydrome Asal Yogyakarta, Piawai Mainkan Lakon Berat

3 hari lalu

Rafa Kusuma Atma Wibowo, dalang Down Sydrome asal Yogyakarta. dok.istimewa
Mengenal Rafa Kusuma, Dalang Down Sydrome Asal Yogyakarta, Piawai Mainkan Lakon Berat

Siswa kelas VIII SLB Negeri Pembina Yogyakarta tersebut mampu menirukan gerakan dalang profesional sesuai aslinya.


Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

5 hari lalu

Sejumlah karya seniman difabel dari berbagai provinsi di Indonesia ditampilkan dalam pameran bertajuk Jumangkah di Taman Budaya Yogyakarta 14-22 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.


Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

6 hari lalu

Cerita suka-duka pengelola kafe difabel menghadapi pelanggan yang tak menyadari bahwa mereka tuli.
Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

Pramusaji dan barista kedai kopi difabel di Jalan Kendal menceritakan suka-duka menghadapi pelanggan yang tak menyadari bahwa mereka tuli.


Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

16 hari lalu

Ilustrasi difabel. Shutterstock
Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

23 hari lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Kemensos Beri Kursi Roda Adaptif bagi Penyandang Cerebral Palsy

49 hari lalu

Kemensos Beri Kursi Roda Adaptif bagi Penyandang Cerebral Palsy

Kementrian Sosial memberikan banyak dukungan kepada Imas, salah satu warga Kelurahan Maleber, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis Jawa Barat penyandang disabilitas fisik cerebral palsy.


Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

28 Februari 2024

Tiga peserta difabel berhasil lolos pada rekrutmen Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Istimewa
Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

Dua peserta difabel lolos SIPSS Polri sebagai dokter dan operator IT. Ini syarat mendaftar SIPSS Polri.


Anak Berkebutuhan Khusus Ditemukan Meninggal dalam Mobil di Bekasi, Korban Sempat Hilang

18 Februari 2024

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Anak Berkebutuhan Khusus Ditemukan Meninggal dalam Mobil di Bekasi, Korban Sempat Hilang

Seorang anak berkebutuhan khusus di Bekasi ditemukan meninggal dalam sebuah mobil. Sehari sebelumnya ia dilaporkan hilang.


Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

16 Februari 2024

Penyandang disabilitas melakukan pencoblosan. Foto: Istimewa.
Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

Catatan penyelenggaraan Pemilu 2024, banyak difabel tidak bisa menggunakan hak suaranya karena mendapatkan kertas suara terbatas.