Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Orang Tua Anak Berkebutuhan Khusus Hadapi Pergaulan Anak

image-gnews
Seorang anak berkebutuhan khusus melukis bus Transjakarta dalam rangka memperingati hati Kartini di halaman Balaikota DKI Jakarta, 20 April 2018. Sebanyak 10 anak berkebutuhan khusus berpartisipasi dalam melukis bus Transjakarta tersebut. TEMPO/M Taufan Rengganis
Seorang anak berkebutuhan khusus melukis bus Transjakarta dalam rangka memperingati hati Kartini di halaman Balaikota DKI Jakarta, 20 April 2018. Sebanyak 10 anak berkebutuhan khusus berpartisipasi dalam melukis bus Transjakarta tersebut. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak ada orang tua yang tega jika buah hatinya dipandang sebelah mata oleh anak lain. Peristiwa seperti ini umumnya dialami oleh orang tua dengan anak berkebutuhan khusus. Mereka kerap mendapati buah hatinya dijauhi oleh anak-anak lain lantaran berbeda secara fisik.

Jika menghadapi kondisi seperti ini, apa yang harus dilakukan oleh orang tua dari anak berkebutuhan khusus? Apakah mereka perlu menarik diri atau memberikan pemahaman tentang apa yang dialami oleh buah hatinya, dan bagaimana berinteraksi dengannya kepada anak lain?

Ibu dari seorang anak dengan sindrom Angelman, Jen Kyriacou menyarankan agar orang tua dari anak berkebutuhan khusus tidak menarik diri dari situasi yang menyudutkan buah hatinya. "Justru anak-anak kami yang berkebutuhan khusus harus dihadapkan pada realitas pergaulan dan kehidupan sosial, agar mereka dapat mengetahui keadaan dan bagaimana harus berkomunikasi," ujar Jen Kyriacou yang juga bekerja sebagai pengajar pendidikan luar biasa, seperti dikutip dari situs berita ABC, Sabtu 5 Oktober 2019.

Menurut Jen Kyriacou, ada situasi di mana anak lain mencoba mengerti keadaan anak berkebutuhan khusus. Dan setiap anak tentu memiliki respons yang berbeda, tergantung bagaimana orang tua mereka menerapkan nilai kepada anak tersebut. "Bila ada anak yang menjauh atau bahkan mengejek, maka yang pertama ada di dalam pikiran orang tua adalah jangan tersinggung. Sebab mereka hanyalah anak-anak," kata dia.

Jen Kyriacou memahami masih banyak orang tua dengan anak berkebutuhan khusus yang belum dapat menerima respons berbeda dari anak atau orang dewasa dalam berinteraksi sosial. Sebab itu, Jen Kyriacou berbagi tips bagaimana sebaiknya orang tua bersikap ketika berada dalam situasi yang tidak nyaman bagi dia dan buah hatinya.

Berikut ini tips buat orang tua dari anak berkebutuhan khusus saat mendapati respons yang kurang menyenangkan dari anak lain:

  1. Terapkan dalam pikiran bahwa yang dihadapi hanyalah anak-anak.

  2. Jangan meninggalkan ruangan atau forum pembicaraan dengan situasi tidak menyenangkan. Justru inilah saat terbaik melakukan advokasi atau kampanye mengenai kondisi anak yang berbeda.

  3. Jika buah hati Anda dilihat dengan pandangan berbeda oleh anak lain, segera ambil kendali dengan menyapa anak tersebut sambil mengajak anak Anda untuk ikut berkomunikasi. Contoh, langsung menyapa anak lain dengan kata, "Halo".

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

  4. Jika anak Anda bertingkah berlebihan, ajak duduk tenang atau berinteraksi seperti biasa. Namun, apabila anak lain yang bersikap berlebihan, ajak mereka bersama anak Anda untuk duduk bersama, alih-alih mengajak bicara dan berkenalan.

  5. Anak berkebutuhan khusus tetap mengetahui kondisi di sekitar mereka, jadi jangan ragukan mereka dalam membaca situasi.

  6. Jangan ragu menyapa atau mengajak bicara orang tua dari anak lainnya saat menghadapi situasi yang tidak nyaman.

  7. Setiap orang tua juga harus mengetahui kondisi atau keadaan anak lain yang berbeda. Dengan begitu, mereka dapat mengajarkan dan menerapkan nilai yang tepat kepada anaknya. Jangan ragu untuk memulai pembicaraan mengenai kondisi sebenarnya dari anak Anda.

  8. Pada situasi tertentu, jangan ragu menawarkan pertolongan meskipun Anda memiliki anak berkebutuhan khusus.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

12 hari lalu

Raditya Arief. Ui.ac.id
Di Balik Prestasi Raditya Arief, Mahasiswa Tunanetra UI yang Lulus Cum Laude

Raditya terlahir tunanetra. Bagaimana dia kemudian bisa masuk UI dan lulus cum laude?


Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

13 hari lalu

Warga mengikuti mudik gratis bertajuk Mudik Dinanti, Mudik Di Hati BUMN, di JICT II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin 17 April 2023. Total peserta program mudik gratis Pelindo Group 2023 mencapai 3.650 orang dengan menggunakan 73 unit bus yang di selenggarakan di beberapa kota seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Makassar, dan Bulukumba. Tempo/Tony Hartawan
Mudik Gratis, Kementerian BUMN Sediakan Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

Kementerian BUMN kembali gelar program mudik gratis bertema "Mudik Asyik Bersama BUMN 2024" jelang perayaan Ramadan 2024


Tips Memilih Hotel Murah di Jakarta

14 hari lalu

Tips Memilih Hotel Murah di Jakarta

Menemukan sebuah hotel yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan memang tidak mudah. Namun, untuk membantu Anda dalam mencari penginapan yang sesuai dengan budget dan kebutuhan, kami telah menyusun beberapa tips yang bisa Anda gunakan sebagai panduan dalam memilih hotel murah di Jakarta.


Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

17 hari lalu

Anies Baswedan bertemu dengan komunitas disabilitas. Foto: Instagram.
Anies Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi dan Sebut Pentingnya Rumah Bagi Semua

Menurut Anies, Indonesia sudah selayaknya jadi rumah bagi semua, khususnya bagi para penyandang disabilitas.


Bamsoet Apresiasi Perpedin Sebagai Bagian Dari Penggerak Perekonomian

20 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Perpedin Sebagai Bagian Dari Penggerak Perekonomian

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengapresiasi Perkumpulan Pengusaha Disabilitas Indonesia (Perpedin) yang menjadi wadah bagi para penyandang disabilitas untuk mandiri secara ekonomi.


Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

20 hari lalu

Tiga peserta difabel berhasil lolos pada rekrutmen Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS). Istimewa
Dua Peserta Difabel Lolos Tes SIPSS Polri Hingga Tahap Akhir sebagai Dokter dan Operator IT

Dua peserta difabel lolos SIPSS Polri sebagai dokter dan operator IT. Ini syarat mendaftar SIPSS Polri.


KCIC Sediakan Layanan Penumpang Berkebutuhan Khusus di Whoosh, Ada Petugas hingga Fasilitas Bantuan

21 hari lalu

Sejumlah penyandang disabilitas yang tergabung dalam Motor Disable Federation (Modif) Indonesia mencoba kereta cepat Whoosh pada Ahad, 3 Desember 2023. ANTARA/HO-PT KCIC
KCIC Sediakan Layanan Penumpang Berkebutuhan Khusus di Whoosh, Ada Petugas hingga Fasilitas Bantuan

Saat ini KCIC menyediakan layanan untuk membantu penumpang berkebutuhan khusus saat menggunakan Whoosh, mulai dari petugas dan fasilitas tambahan.


Anak Berkebutuhan Khusus Ditemukan Meninggal dalam Mobil di Bekasi, Korban Sempat Hilang

30 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Anak Berkebutuhan Khusus Ditemukan Meninggal dalam Mobil di Bekasi, Korban Sempat Hilang

Seorang anak berkebutuhan khusus di Bekasi ditemukan meninggal dalam sebuah mobil. Sehari sebelumnya ia dilaporkan hilang.


Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

31 hari lalu

Penyandang disabilitas melakukan pencoblosan. Foto: Istimewa.
Pemilu 2024, Banyak Difabel Tak Dapat Mengakses TPS dan Kertas Suara Dibatasi

Catatan penyelenggaraan Pemilu 2024, banyak difabel tidak bisa menggunakan hak suaranya karena mendapatkan kertas suara terbatas.


Cerita Penyandang Disabilitas Tak Bisa Nyoblos Pemilu 2024 di TPS Wyata Guna Bandung

33 hari lalu

Pemilih tunanetra dibantu pendamping melakukan pencoblosan surat suara pada pelaksanaan Pemilu 2024 di TPS 014 Panti Sosial Bina Netra dan Tuna Rungu Cahaya Batin, Jakarta, Rabu 14 Februari 2024. Sebanyak 25 pemilih tunanetra di TPS tersebut memberikan hak pilihnya dengan bantuan pendamping saat mencoblos. TEMPO/Tony Hartawan
Cerita Penyandang Disabilitas Tak Bisa Nyoblos Pemilu 2024 di TPS Wyata Guna Bandung

Dari total pemilih terdaftar 287 orang di TPS Sentra Wyata Guna, sebanyak 41 orang diantaranya disabilitas netra dan ODGJ.