Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelari Low Vision Ikut Marathon Galang Dana Mahasiswa ITB

image-gnews
Ernawan Rahmat Salimsyah, pelari low vision yang turut menggalang dana untuk mahasiswa ITB lewat ajang BNI ITB Ultra Marathon yang digelar 11-13 Oktober 2019. Dok. Istimewa
Ernawan Rahmat Salimsyah, pelari low vision yang turut menggalang dana untuk mahasiswa ITB lewat ajang BNI ITB Ultra Marathon yang digelar 11-13 Oktober 2019. Dok. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Sebanyak 3.000 lebih pelari akan mengikuti ajang BNI ITB Ultra Marathon yang digelar 11 - 13 Oktober 2019. Menempuh jarak 200 kilometer Jakarta - Bandung via Puncak, Bogor, para lulusan ITB ikut menggalang dana untuk beasiswa mahasiswa ITB. Seorang diantaranya Ernawan Rahmat Salimsyah atau Awan yang mengalami low vision.

Lulusan Matematika ITB angkatan 1990 itu lahir dengan kondisi congenital cataract. Mata kanan tidak dapat melihat, sementara kemampuan melihat mata kiri 10 persen. Meski selama kuliah banyak menghadapi kesulitan karena kendala penglihatan ini, Awan tidak meminta diperlakukan spesial hingga selesai kuliah sebelas semester.

Membandingkan uang kuliah di masanya dengan sekarang, menurut Ernawan, kini tergolong mahal. Perlu beasiswa untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu dan berkebutuhan khusus. "Saya ikut dua tim dengan dua rute di Jakarta dan Cianjur," kata Ernawan saat dihubungi Tempo, Jumat 20 September 2019.

Bersama tim estafet pertama, Ernawan akan berlari sejauh 11,5 kilometer dari Wisma BNI ke Taman Mataram di Jakarta pada pukul 22.00 WIB. Setelah itu, dengan tim estafet kedua besoknya, dia akan berlari sejauh 20,5 kilometer dari Ciherang ke Cianjur hingga Ciranjang pada siang hari.

Sebelumnya, Ernawan pernah ikut lomba serupa dan aman selama perjalanan. Risiko kurang cahaya saat berlari di malam hari dan tersenggol kendaraan di jalan akan dihadapi dengan hati-hati. "Semoga kita bisa mewujudkan sesuatu yang awalnya dianggap sulit dan mustahil dilakukan seperti menyediakan beasiswa ini," ujarnya.

Ernawan Rahmat Salimsyah, pelari low vision yang turut menggalang dana untuk mahasiswa ITB lewat ajang BNI ITB Ultra Marathon yang digelar 11-13 Oktober 2019. Dok. Istimewa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lomba lari gagasan ITB ini untuk merayakan 100 Tahun pada 2020 yang dirintis sejak 2017. Sekitar 50 sampai 70 persen mahasiswa ITB menerima beasiswa dan berbagai bantuan keringanan dari ITB agar mereka bisa memperoleh kesempatan belajar yang sama seperti mahasiswa lainnya.

BNI - ITB Ultra Marathon 2019 akan menempuh jarak 200 kilometer melalui jalur nostalgia dan legendaris bagi sebagian besar alumnus ITB. Rutenya akan dimulai dari Kantor Pusat BNI di Jalan Sudirman, Jakarta, Jumat 11 Oktober 2019 dan finish di Kampus ITB, Bandung pada Minggu, 13 Oktober 2019.

Lebih dari 3.500 alumnus ITB dan lebih dari 400 pelari profesional umum akan menempuh perjalanan dengan membawa pesan: membangun negeri lewat pendidikan membutuhkan kerja keras dan ketekunan seperti seorang pelari ultra marathon. "Kini saatnya kita membantu ITB mengantarkan lebih banyak mahasiswa lagi untuk menggapai masa depannya," kata Ernawan.

Alumnus ITB menargetkan penggalangan dana berkelanjutan hingga Rp 1 triliun untuk dana abadi yang antara lain digunakan untuk biaya pendidikan mahasiswa atau beasiswa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno: ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor, Peningkatan Google Search, Aktivitas Gunung Slamet

13 jam lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
Top 3 Tekno: ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor, Peningkatan Google Search, Aktivitas Gunung Slamet

Topik tentang ITB menaikkan biaya pendidikan jenjang S2 dan S3 pada 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Selain UKT S1, ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor

1 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
Selain UKT S1, ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor

Institut Teknologi Bandung (ITB) menaikkan biaya pendidikan jenjang S2 dan S3 atau magister dan doktoral pada 2024.


Setelah UKT Jenjang Sarjana, Biaya Pendidikan S2 dan S3 di ITB Juga Naik

1 hari lalu

Institut Teknologi Bandung. Istimewa
Setelah UKT Jenjang Sarjana, Biaya Pendidikan S2 dan S3 di ITB Juga Naik

Sebelumnya ITB menetapkan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) jenjang S1 atau sarjana pada sebagian mahasiswa baru.


Peserta sedang Sakit tapi Tetap Ingin Ujian, Pusat UTBK ITB Syaratkan Surat Dokter

2 hari lalu

Ilustrasi UTBK (ujian tulis berbasis komputer). TEMPO/Tony Hartawan
Peserta sedang Sakit tapi Tetap Ingin Ujian, Pusat UTBK ITB Syaratkan Surat Dokter

Sejauh ini, sejak UTBK mulai digelar 30 April lalu, ada tiga orang peserta ujian yang datang dalam kondisi sakit. Terkini sakit GERD.


Pendaftar UTBK 2024 dI ITB Berkurang, Panitia: Banyak Diterima di Jalur SNBP

3 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
Pendaftar UTBK 2024 dI ITB Berkurang, Panitia: Banyak Diterima di Jalur SNBP

Pendaftar UTBK SNBT di ITB berkurang pada 2024. Ditengarai karena banyak calon peserta yang sudah diterima di jalur SNBP.


Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

3 hari lalu

Kedutaan Besar Jepang pada 14 Mei 2024 melaksanakan upacara pemberian penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri untuk Tahun Reiwa ke-6 (Paruh Pertama) kepada Perhimpunan Alumni dari Jepang (PERSADA) Jawa Barat yang dihadiri pihak-pihak terkait di Bandung. Sumber: dokumen kedutaan besar Jepang di Jakarta
Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

Perhimpunan Alumni dari Jepang (PERSADA) Jawa Barat telah berkontribusi mempromosikan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.


ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

3 hari lalu

Sampel purwarupa air susu ibu (ASI) dalam bentuk bubuk rintisan mahasiswa dan dosen ITB. (Dok.Tim)
ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.


Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

6 hari lalu

Rumah Dinas Wali Kota Bandung atau Pendopo (bandung.go.id)
Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

Masyarakat atau wisatawan bisa mengunjungi Pendopo untuk wisata sejarah Kota Bandung, dibatasi 100 orang per hari.


Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

6 hari lalu

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian. Foto: Dok/Man
Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

Polemik kenaikan UKT menuai respons dari berbagai pihak. Wakil Ketua Komisi X DPR menyebut kebaikan tersebut tidak logis dan tidak relevan.


5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

6 hari lalu

Sampel purwarupa air susu ibu (ASI) dalam bentuk bubuk rintisan mahasiswa dan dosen ITB. Dok.Tim
5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,