Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fasilitas Apa Saja yang Diperlukan Difabel di Tempat Wisata

image-gnews
Pengunjung berada di antara stupa Candi Borobudur, Jawa Tengah, Jumat, 28 Desember 2018.  ANTARA
Pengunjung berada di antara stupa Candi Borobudur, Jawa Tengah, Jumat, 28 Desember 2018. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Sleman - Keterbatasan fisik semestinya tak mengurangi kesempatan teman difabel untuk berwisata. Hanya saja, masih ada lokasi objek wisata yang belum menyediakan fasilitas yang aksesibel bagi penyandang disabilitas.

Baca: Libur Tahun Baru, Tempat Wisata Belum Sepenuhnya Terakses Difabel

Ketua Komite Perlindungan dan Pemenuhan Hak-hak Penyandang Disabilitas atau KHD, Setiadi Purwanta mengatakan semestinya desain fasilitas yang aksesibel bersifat universal. "Satu desain untuk semua. Itu yang belum dipahami pemerintah dan pengelola tempat wisata," kata Setiadi dalam pemaparan hasil pantauan di Sekretariat KHD di Kelurahan Condong Catur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Rabu, 26 Desember 2018.

Tim KHD melakukan pemantauan di sembilan objek wisata populer di Yogyakarta sepanjang 6 sampai 13 Desember 2018. Metode pemantauan yang dilakukan antara lain observasi atau pengamatan, uji coba, dan wawancara yang melibatkan difabel tuli dan pengguna kursi roda.

Ketua Tim Pemantauan, Adit memaparkan setidaknya ada sembilan poin yang dipantau untuk mengetahui aksesibel atau tidaknya fasilitas di seuatu objek wisata bagi difabel. Pertama, jalur ke tempat parkir. Cukup banyak tempat wisata yang menyediakan papan petunjuk ke lokasi parkir. Namun sebagian besar tempat wisata belum menyediakan guiding block atau jalur pemandu untuk tunanetra. "Tempat wisata Benteng Vredeburg menyediakan guiding block, tapi hanya dari jalan sampai gerbang wisata," kata Adit.

Kedua, tempat parkir. Mayoritas tempat parkir objek wisata belum menyediakan guiding block untuk difabel netra dan tempat parkir khusus kendaraan modifikasi difabel. Adapun kondisi tempat parkir dianggap sudah aksesibel karena konturnya dibuat datar sehingga memudahkan untuk dilalui kursi roda.

Ketiga, jalur menuju obyek wisata. Sebagian sudah dipasangi papan petunjuk arah dengan keterangan nama-nama tempatnya. "Tapi masih minim pemasangan ramp dan sebagian belum ada guiding blocknya," ucap Adit. Untuk pengguna kursi roda belum bisa mengakses sampai tepi pantai karena tanah yang berpasir sehingga menyulitkan laju kursi roda.

Keempat, loket tiket. Sejumlah tempat wisata memasang barrier (pagar-pagar penghalang untuk mengantre) yang terlalu sempit dan berliku sehingga menyulitkan pengguna kursi roda. Untuk mengatasinya, ada petugas loket yang mendatangi penyandang disabilitas untuk melayani pembelian tiket.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, belum ada petugas tiket yang mampu menggunakan bahasa isyarat untuk tuli maupun difabel wicara. "Yang paling sederhana, menggunakan isyarat jari. Misalnya satu jari untuk satu tiket, dua jari untuk dua tiket," ucap Adit.

Artikel lainnya:
Laetitia Choir, Kelompok Paduan Suara Penyandang Disabilitas

Kelima, informasi dan komunikasi. Ada tempat wisata yang menyampaikan informasi melalui pengeras suara, tetapi belum menyediakan pemandu wisata yang bisa berbahasa isyarat. Belum ada media informasi yang menggunakan huruf braile ataupun media tactual, yaitu media yang bisa diraba dan disentuh, semisal relief. "Di Gembiraloka ada museum binatang yang diawetkan tapi dimasukkan ke dalam kaca. Teman tunanetra kesulitan merabanya," ucap Dewi, anggota tim pemantau KHD.

Keenam, pelayanan kepada penyandang disabilitas. Belum ada petugas yang khusus mendampingi difabel maupun petugas yang telah mendapat pelatihan khusus sehingga memahami kebutuhan difabel. "Di Candi Borobudur ada ramp yang tingginya sama seperti tinggi pohon kelapa. Meluncurnya kencang sekali. Saya takut," kata Ida, pengguna kursi roda.

Ketujuh, toilet yang aksesibel. Belum semua tempat wisata menyediakan toilet yang aksesibel untuk difabel. Bahkan ada toilet yang pintunya sempit sehingga pengguna kursi roda kesulitan masuk. Kedelapan, evakuasi. Sebagian ada tempat wisata yang menyiapkan tanda peringatan bahaya berupa audio maupun visual, ada yang belum. Tidak semua menyediakan lokasi yang menjadi titik kumpul untuk melakukan evakuasi.

Kesembilan, kantin dan kafetaria. Ada lokasi yang sudah menyediakan ramp bagi pengguna kursi roda dan ada yang belum. "Dari pemantauan ini dapat disimpulkan difabel masih kesulitan menikmati wisata secara mandiri," kata Winarta, Komisioner Bidang Pemantauan dan Layanan Pengaduan KHD.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

1 hari lalu

Petugas menyiapkan perangkat komputer untuk pelaksanaan UTBK-SNBT di Universitas Pembangunan Nasional
Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024


Iuran Wisata untuk Siapa

2 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?


Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

3 hari lalu

Run for Equality 2024 di Jakarta pada 28 April 2024/Plan Indonesia
Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

6 hari lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

6 hari lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

8 hari lalu

Karakter Disney menyambut para pengunjung yang datang ke Disneyland Shanghai di Shanghai, Cina, 11 Mei 2020. Untuk menikmati beragam wahana, pengujung harus menjalani prosedur kesehatan dan keselamatan yang ditingkatkan. REUTERS/Aly Song
Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

9 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

14 hari lalu

Pura Luhur Uluwatu, Bali. shutterstock.com
10 Tempat Wisata Paling Populer di Indonesia Versi Tripadvisor

Berikut ini Deretan daftar tempat wisata paling populer di Indonesia versi Tripadvisor, didominasi oleh objek wisata di Bali.


Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

14 hari lalu

Bhikhu berdoa bersama saat perayaan hari raya Magha Puja 2024 di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 8 Maret 2024. Hari raya Magha Puja diperingati setiap bulan purnama di bulan ketiga kalender Buddha untuk mengenang Sang Buddha saat membabarkan Dharma pentingnya umat menghindari perbuatan jahat, menambah kebajikan, kesucian hati dan pikiran. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Deretan Destinasi Wisata Terfavorit di 3 Provinsi Selama Libur Lebaran, Apa Saja?

Kemenparekraf mengungkap destinasi wisata favorit selama libur lebaran.


Pengguna Commuter Line Tujuan Wisata Mendominasi di H+3 Lebaran, KAI Commuter Imbau Keamanan dan Kenyamanan

18 hari lalu

Sejumlah penumpang berdesakan di dalam gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuterline Jabodetabek di Stasiun KA Depok Baru, Depok, Jawa Barat, Senin, 24 April 2023. VP Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylviane Purba menyebutkan kepadatan penumpang KRL Jabodetabek sejak H+1 hingga H+2 Lebaran didominasi pengguna musiman yang memanfaatkan waktu liburnya untuk bersilaturahmi dengan kerabat ataupun berwisata ke sejumlah tempat di Jabodetabek, seperti Kota Tua, Monas, Kebun Raya Bogor, dan sejumlah obyek wisata lainnya. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Pengguna Commuter Line Tujuan Wisata Mendominasi di H+3 Lebaran, KAI Commuter Imbau Keamanan dan Kenyamanan

Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba berujar selama Lebaran volume pengguna commuter line Jabodetabok mendominasi, khususnya pada H+3 Lebaran.