Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Tantangan Bagi Yogyakarta Menuju Kota Aksesibel 2024

image-gnews
Kesibukan lalu-lintas di Jala Malioboro, dipotret pada Januari 2014. Tempo/Tulus Wijanarko
Kesibukan lalu-lintas di Jala Malioboro, dipotret pada Januari 2014. Tempo/Tulus Wijanarko
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Yogyakarta ditargetkan menjadi kota yang aksesibel atau ramah disabilitas pada 2024. Pencapaian itu tertuang dalam Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 tahun 2012 tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak-hak Penyandang Disabilitas.

Baca: Belum Populer, Yogyakarta Dorong Perawatan Paliatif untuk Pasien

Sebelum sampai di titik itu, ada berbagai hal yang mesti dibenahi. Salah satunya terkait temuan survei aksesibilitasi di Malioboro dan Balai Kota Yogyakarta pada 12 September 2018. Survei tersebut dilakukan oleh Perhimpunan Organisasi Harapan Nasional atau Ohana Indonesia dan Organisasi Penyandang Disabilitas Yogyakarta didukung Departemen Arsitektur ITS Surabaya.

Hasil riset itu kemudian didiskusikan dan menghasilkan draf lembar kebijakan pada 27 Oktober 2018. Organisasi tadi lalu menyerahkan hasil survei beserta konklusi dan masukannya pada Dewan DPRD Yogyakarta dan Pemerintah Kota Yogyakarta pada 13 Desember 2018.

Nuning Suryatiningsih dari organisasi penyandang disabilitas Yogyakarta CIQAL atau Center for Impoving Qualified Activity in Live of People with Disabilities, mengatakan ada empat tantangan untuk mewujudkan Yogyakarta sebagai kota yang aksesibel berdasarkan suvei tadi. Pertama, komunikasi dan koordinasi pemerintah kota dan kabupaten Yogyakarta untuk mengimplementasikan aksesibilitas penggunaan fasilitas umum bagi penyandang disabilitas.

"Komunikasi dan koordinasi berjalan baik apabila didukung dengan pengetahuan hak dan kewajiban bagi masing-masing sektor yang berkepentingan," kata Nuning. Kedua, sosialisasi kepada petugas pelayan publik dan komunitas terkait akses bagi penyandang disabilitas.

Ketiga, kurangnya edukasi bagi petugas pelayan publik dan teman-teman komunitas secara umum terkait aksesibilitas bagi penyandang disabilitas di kawasan publik, termasuk Malioboro. Keempat, kurangnya pelibatan berbagai pihak dalam keberlanjutan program untuk mewujudkan Yogyakarta aksesibel termasuk di Malioboro dan Balai Kota Yogyakarta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Intip Gaya Belajar Sekolah Sungai di Yogyakarta

Pada Jumat malam, 21 Desember 2018, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X meresmikan jalur pedestrian kawasan Malioboro sisi barat dan Boulevard Kotabaru di Yogyakarta. Kedua area terbuka untuk publik itu dilengkapi fasilitas yang diharapkan aksesibel untuk difabel.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X meninjau fasiltas untuk difabel netra dan pengguna kursi roda di Boulevard Kotabaru Yogyakarta pada Jumat malam, 21 Desember 2018. TEMPO | Pito Agustin Rudiana (Yogyakarta)

Di sepanjang pedestrian terdapat jalur kuning dengan pola timbul sebagai panduan difabel netra serta ramp atau bidang miring untuk akses kursi roda. Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan fasilitas itu merupakan bagian dari upaya bertahap dan membutuhkan proses panjang untuk mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Aksesibel. "Harapan kami Yogyakarta jadi Kota Inklusif sehingga bisa diakses semua warga," ucap Haryadi.

Mengutip pedoman perencanaan dan penganggaran yang berpihak kepada penyandang disabilitas dari Bappenas, maksud pembangunan inklusif adalah pembangunan yang memastikan semua kelompok masyarakat marjinal dan yang terkeksklusi terlibat dalam proses pembangunan. Pembangunan inklusi terdiri atas tiga prinsip utama, yaitu partisipasi, non-diskriminasi, dan aksesibilitas.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

4 jam lalu

Pengunjung Kebun Binatang Gembira Loka melihat koleksi satwa di Zona Cakar yang baru dibuka. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

Setelah mendatangkan dua pasang Hyena Tutul dari Afrika pada Februari 2024 lalu, pada bulan depan atau Juni, Gembira Loka mendatangkan singa Afrika.


Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

5 jam lalu

Wisatawan menaiki jip lava tour di Kali Kuning, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 25 Desember 2023. Wisata lava tour yang menawarkan berkendara menaiki mobil jip menyusuri lereng Gunung Merapi melihat sisa erupsi tahun 2010 tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2023. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah
Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.


Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

20 jam lalu

Cerita suka-duka pengelola kafe difabel menghadapi pelanggan yang tak menyadari bahwa mereka tuli.
Cerita Kedai Kopi Difabel di Jalan Kendal

Pramusaji dan barista kedai kopi difabel di Jalan Kendal menceritakan suka-duka menghadapi pelanggan yang tak menyadari bahwa mereka tuli.


Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

1 hari lalu

Potongan video viral saat wisatawan yang sedang berwisata ke Yogya dihadang debt collector karena dituduh menunggak cicilan mobilnya. Dok.istimewa
Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

Para penagih pun telah meminta maaf kepada wisatawan Yogyakarta itu karena salah sasaran, melalui sambungan aplikasi video.


Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

1 hari lalu

Para calon jemaah haji dari wilayah Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 11 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Calon Jemaah Haji dari Jateng & DIY Mulai Masuk Asrama Haji Donohudan, Dilayani dengan Sistem One Stop Service

Calon jemaah haji dari berbagai kota/kabupaten Jateng dan DIY mulai masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Sabtu, 11 Mei 2024


Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

2 hari lalu

Teguh Karya
Profil Teguh Karya, Maestro Perfilman Indonesia dan Pendiri Teater Populer Pernah Kerja di Hotel Indonesia

Dunia film dan teater Indonesia akan selalu mengenang jasa pendiri Teater Populer, Teguh Karya. Berikut profilnya.


Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

2 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.


Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

3 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana


Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

4 hari lalu

Tugu Yogyakarta, pada awal dibangun pada era Sultan HB I sempat setinggi 25 meter. Dok. Pemkot Yogyakarta.
Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.


Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

4 hari lalu

Moses Gatotkaca. Cuplikan video AP
Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?