TEMPO.CO, Jakarta - Penyandang disabilitas termasuk kelompok yang kerap terabaikan dalam pesta demokrasi. Di Amerika Serikat, Data Center for Women and Politics menunjukkan 1 dari 6 pemilih di sana adalah penyandang disabilitas.
Baca: Jokowi Ditanya Program Prioritas untuk Difabel, Apa Jawabnya?
Sejak dua tahun lalu hingga tahun 2020, pemerintah dan sejumlah organisasi peduli disabilitas di Amerika Serikat mulai berbenah dengan mengikutsertakan organisasi lintas kelompok dan National Council of Independent Living untuk memfasilitasi keikutsertaan penyandang disabilitas dalam pesta politik.
Ketua Organisasi Lintas Kelompok bagi pemilih dengan disabilitas di Amerika Serikat, Sarah Blahovec mengatakan ada lima target yang dilakukan untuk menambah keikutsertaan penyandang disabilitas dalam pesta demokrasi di negara itu. "Pertama, kami membuka lebih banyak registrasi bagi masyarakat dengan disabilitas," kata Blahovec seperti dikutip laman Pasific Standard, Kamis 8 November 2018.
Data registrasi penyandang disabilitas ini, dia melanjutkan, menjadi dasar untuk target kedua, yakni membuka jejaring keikutsertaan teman disabilitas di bidang politik. Ketiga, menurut dia, membenahi sistem pemungutan suara agar bisa terakses penyandang disabilitas.
Baca juga: Baru 1 Persen Teman Disabilitas yang Bekerja di Sektor Formal
Keempat, melakukan sosialisasi dan advokasi kepada penyandang disabilitas mengenai pentingnya keikutsertaan mereka dalam pesta demokrasi. Dan kelima, melakukan pendekatan kepada penyandang disabilitas agar mau dipilih menjadi anggota senat.
"Tantangan terbesarnya adalah mencari sosok penyandang disabilitas yang kredibel untuk menempati posisi terpilih," ucap Blahkovec. Hingga kini, dia mengatakan, belum ada penyandang disabilitas di Amerika Serikat yang memiliki kredibilitas untuk duduk di kursi senat.