TEMPO.CO, Denpasar - Sarana pembelajaran bahasa Inggris bagi tunanetra tentu tak sama dengan orang pada umumnya. Tidak banyak lembaga pelatihan bahasa Inggris yang menyediakan akses setara bagi peserta Tunanetra. Namun halangan tersebut tidak menghalangi semangat Tunanetra belajar bahasa Inggris.
Baca juga:
Cara Membisiki Tunanetra Ketika Menonton Film
Baca juga:
"Asalkan metode pembelajarannya dalam bentuk komunikasi digital, kami dapat mengaksesnya,” ujar Heru Ramdhani Gumay, seorang peserta pelatihan bahasa Inggris yang diadakan Indonesia Australia Language Foundation atau IALF saat diwawancara di Denpasar, Bali, Senin 17 September 2018.
Salah satu sarana yang digunakan untuk belajar bahasa Inggris adalah whatsapp group Sharing Community yang beranggotakan Tunanetra berbahasa Inggris. Sebanyak 150 tunanetra dari berbagai negara menjadi anggota whatsapp grup Sharing Community.
“Ada yang dari India, Turki, Maroko, dan lainnya. Grup whatsapp ini diinisiasi oleh seorang berkewarganegaraan Inggris yang menggunakan nama Mr Khana,” ujar Sri Melati yang juga anggota grup whatsapp Sharing Community, .
Menurut Sri Melati, grup whatsapp berbahasa Inggris membantu berlatih sekaligus menyediakan podcast atau contoh percakapan berbahasa Inggris. "Podcast dapat melatih pendengaran saya,” ujar Sri Melati. Sharing community juga membantu memperoleh kata-kata baru, sekaligus cara pelafalannya.
Lantaran berisi Tunanetra, penyampaian pesan dilakukan melalui pesan suara. “Setiap orang yang bicara dalam bahasa Inggris punya aksen yang berbeda dan ini juga melatih pendengaran,” ujar dia.
Selain grup whatsapp Sharing Community, ada lagi grup percakapan lainnya yang juga membantu belajar bahasa Inggris untuk tunanetra. Heru, 31 tahun, memilih bergabung dengan grup whatsapp berbahasa Inggris khusus Tunanetra,Life Inclusive. Grup whatsapp ini termasuk salah satu yang terkenal di kalangan tunanetra Indonesia.
Sebagian anggota grup whatsapp Life Inclusive juga masuk dalam grup whatsapp Sharing Community tadi. “Anggotanya sebagian besar berasal dari India,” ujar Heru. Selain itu, ada pula grup whatsapp serupa bernama Media Sosial yang berisi Tunanetra dari negara-negara di Afrika.
Heru mengatakan manfaat bergabung dalam grup whatsapp berbahasa Inggris. Selain mendapatkan ilmu, mereka juga bisa menggunakan teknologi digital yang dibagikan secara gratis. Meski begitu, belajar bahasa Inggris melalui grup whatsapp juga ada risikonya. Salah satunya muncul percakapan di luar konteks belajar yang dalam sehari mencapai lebih dari 200 percakapan dan harus dihapus supaya tak menguras memori ponsel.
Artikel lainnya:
Suami Ratu Kerajaan Ubur Ubur, Tunanetra yang Terbuka Hatinya