Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Agatha Suci Belajar dari Anak Berkebutuhan Khusus

image-gnews
Agatha Suci di kampanye #SiapaBilangGakBisa, di Jakarta Selatan, Selasa 14 Agustus 2018. TEMPO/Astari P Sarosa
Agatha Suci di kampanye #SiapaBilangGakBisa, di Jakarta Selatan, Selasa 14 Agustus 2018. TEMPO/Astari P Sarosa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Agatha Suci menceritakan pengalamannya menjadi ibu dari dua anak yang berkebutuhan khusus. Sambil menitikkan air mata, perempuan 33 tahun ini mengenang kembali saat mengetahui kedua anaknya, Khalia Adinda dan Arsa Nuraga, memiliki sensory processing disorder, yang masuk ke dalam spektrum autistik.

Baca juga:
Agatha Suci: Orang Tua Anak Berkebutuhan Khusus Tak Perlu Malu

Agatha Suci memperhatikan ada yang janggal dari tumbuh kembang Khalia Adinda. Di usia 1,5 tahuun, Khalia cepat sekali beradaptasi dengan komputer tablet. Namun di sisi lain, Khalia tak menanggapi saat dipanggil, hingga tak jarang Agatha terpaksa meneriakkan nama putrinya itu.

"Aku diperiksa, dokter bilang 'Ibu anaknya autis'. Aku diam. Hancur lebur sedih," kata Agatha Suci saat kampenye #SiapaBilangGakBisa di Jakarta Selatan, Selasa 14 Agustus 2018. Penasaran, Agatha Suci kemudian mencari tahu apa penyebab putrinya bisa mengalami sensory processing disorder. "Mungkin bisa dari polusi, radiasi wifi, bensin, dan sebagainya."

Pada akhirnya Agatha Suci memutuskan berhenti mencari apa penyebabnya dan fokus bagaimana cara menanganinya. Dia mulai mengajak Khalia terapi di usia 2 tahun. Ketika hamil anak kedua, Arsa Nuraga, Agatha Suci tidak menyangka harus mengalami hal yang sama lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami melewati berbagai terapi yang seringkali bikin patah hati. Situasinya memang berat. Tapi aku bilang ke diri sendiri, apa yang bisa bikin aku tidak bahagia? Aku memiliki dua anak yang sehat, cakap, sempurna bagiku," kata Agatha. Dia bersyukur karena percaya kalau Tuhan pasti memberikan kecukupan kepadanya.

Agatha Suci mengatakan saat menerima semuanya dia merasakan kedamaian dan tidak melihat ada yang kurang dalam hidupnya. Agatha Suci juga tidak pernah membandingkan kondisi anaknya dengan orang lain, karena setiap orang memiliki tantangan berbeda. Sebab itu, Agatha Suci mendorong para ibu dengan anak berkebutuhan khusus untuk bangga kepada anaknya. "Tidak perlu malu mengakui kalau anaknya autis," ucap dia.

Artikel lainnya:
4 Jenis Keterbatasan Intelegensi pada Anak
3 Tanda Anak Mengalami Gangguan Pendengaran

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PLN Dukung Perhelatan Peparnas 2024 di Solo, Siap Pasok Daya Listrik dan Posko Siaga

1 hari lalu

Apel Siaga Kelistrikan Peparnas XVII 2024 digelar di halaman Kantor PLN UP3 Surakarta, Jawa Tengah, Rabu, 2 Oktober 2024. Istimewa
PLN Dukung Perhelatan Peparnas 2024 di Solo, Siap Pasok Daya Listrik dan Posko Siaga

PT PLN (Persero) siap mendukung penyelenggaraan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024 di Kota Solo, Jawa Tengah.


Pelajar Disabilitas Tampilkan Pertunjukan Seni di Gateways Study Visit 2024

2 hari lalu

Kitapoleng Foundation dan murid SLBN 1 Badung serta SLB YPAC D mementaskan pertunjukan bertajuk 'Punakawan: Jiwa yang Merdeka' dalam acara Gateways Study Visit di Bali, pada Selasa, 1 Oktober 2023. Dok. Kemdikbudristek
Pelajar Disabilitas Tampilkan Pertunjukan Seni di Gateways Study Visit 2024

Pelajar disabilitas dilibatkan dalam pertunjukan seni yang dipersembahkan oleh Kitapoleng Foundation dalam pembukaan Gateways Study Visit 2024.


Yogyakarta Kini Memiliki Spot Seni Disabilitas, Usung Misi Kesetaraan

3 hari lalu

Komunitas disabilitas di Yogyakarta meluncurkan ruang seni khusus Equalitera Artspace di Kabupaten Bantul Yogyakarta Senin 30 September 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Kini Memiliki Spot Seni Disabilitas, Usung Misi Kesetaraan

Sebagai salah satu kota seni budaya, Yogyakarta selama ini telah bertabur banyak galeri seni hingga panggung budaya.


Polsek Kemayoran Tangkap Kakek yang Diduga Cabuli Anak Disabilitas

3 hari lalu

Ilustrasi pencabulan anak. shutterstock.com
Polsek Kemayoran Tangkap Kakek yang Diduga Cabuli Anak Disabilitas

Polisi menangkap kakek berusia 74 tahun yang diduga lakukan pencabulan terhadap anak disabilitas.


Dukung Orang Tua Membersamai Tumbuh Kembang Anak dengan Konsep Adventure Parenting

3 hari lalu

Salah satu kegiatan di program Taro Rangers Camp, 28-29 September 2024. Dok. Taro
Dukung Orang Tua Membersamai Tumbuh Kembang Anak dengan Konsep Adventure Parenting

Pendekatan adventure parenting bisa menjadi cara membantu orang tua membangun karakter dan budi pekerti anak. Berikut contohnya.


Pramono Anung Janjikan Seluruh Fasilitas Transportasi Umum di Jakarta Ramah Difabel

9 hari lalu

Perwakilan Tim Advokasi Difabel bersama petugas Dinas Perhubungan Solo menaiki bus low deck (bus dengan lantai rendah) saat uji coba di Solo, Jawa Tengah, Selasa, 11 Januari 2022. Uji coba akan dilakukan satu bulan ke depan setelah memperoleh surat izin dari Satlantas Surakarta. ANTARAFOTO/Maulana Surya
Pramono Anung Janjikan Seluruh Fasilitas Transportasi Umum di Jakarta Ramah Difabel

Pramono Anung menilai perlu dilakukan perbaikan terhadap fasilitas transportasi umum di Jakarta, supaya lebih ramah kelompok disabilitas.


Pendaftaran Beasiswa ADik Disabilitas Dibuka hingga 27 September, Simak Ketentuannya

10 hari lalu

Ilustrasi beasiswa. Shoolini university
Pendaftaran Beasiswa ADik Disabilitas Dibuka hingga 27 September, Simak Ketentuannya

Kemendikbudristek membuka pendaftaran beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Disabilitas hingga 27 September 2024.


Mengenal Apa Itu Fatherless dan Dampaknya pada Anak

11 hari lalu

Ilustrasi fatherless. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Fatherless dan Dampaknya pada Anak

Apa itu fatherless? Istilah ini merujuk pada ketidakhadiran ayah dalam perkembangan anak. Berikut ini dampak buruknya.


Sejarah dan Tema Hari Bahasa Isyarat Internasional 2024

11 hari lalu

Sejumlah santri penyandang tuli bisa membaca Alquran dengan bahasa Isyarat. TEMPO/Putri Safira Pitaloka
Sejarah dan Tema Hari Bahasa Isyarat Internasional 2024

Pada 23 September 2024, Hari Bahasa Isyarat Internasional dirayakan secara global. Begini sejarah penetapannya dan tema tahun ini.


Hari Bahasa Isyarat Internasional: Kenali Jenis Bahasa Isyarat Indonesia

11 hari lalu

Seorang siswa tunarungu Palestina belajar berkomunikasi menjelang Hari Bahasa Isyarat Internasional, di sebuah sekolah di Nablus, di Tepi Barat yang diduduki Israel 22 September 2021. REUTERS/Raneen Sawafta
Hari Bahasa Isyarat Internasional: Kenali Jenis Bahasa Isyarat Indonesia

Setiap 23 September diperingati sebagai Hari Bahasa Isyarat Internasional. Bagaimana cara belajar bahasa isyarat?