Siap Siap, Ada Pekan Budaya Difabel di Yogyakarta Akhir November Ini

Rabu, 15 November 2023 12:00 WIB

Para pembicara seminar di Pekan Budaya Difabel (dari kiri) Risnawati, Heddy Ahimsa, Susilo Nugroho (moderator), dan Ucu Agustin di Sociedted, Taman Budaya Yogyakarta, Senin 18 November 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wisatawan yang merencanakan berlibur ke Yogyakarta pada akhir November ini jangan lewatkan satu gelaran seru berikut. Selama sepekan, 27 November - 3 Desember 2023 bakal berlangsung perhelatan Pekan Budaya Difabel (PBD) 2023 yang dipusatkan di tempat wisata Rumah Domes Sengir Desa Sumberharjo Prambanan Sleman, Yogyakarta.

Perhelatan ini digelar untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap 3 Desember. Bakal tersaji sederet acara menarik, seperti mural rumah domes, melukis bersama seniman kenamaan Nasirun, workshop bahasa isyarat, pengenalan disabilitas, pengolahan sampah ala disabilitas dan moekti therapi seni rupa, juga pentas seni inklusi.

Ada pula pasar inklusi, pameran karya (lukisan dan sastra audio), hingga pemutaran film.

"Seluruh acara diisi kelompok seni inklusi, komunitas difabel dan komunitas masyarakat setempat," kata Ketua Panitia Pekan Budaya Difabel 2023 Broto Wijayanto pada Selasa, 14 November 2023.

Perhelatan yang mengangkat tema besar Obah Mamah Mingset Greget itu berupaya menjadi ruang menyebarkan nilai-nilai penting dalam masyarakat inklusi.

Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan DI Yogyakarta Yuliani Eni Lestari Rahayu mengatakan festival ini semacam Jambore Difabel.

Advertising
Advertising

"Tahun ini memasuki gelaran ke 5, sejak digelar pertama tahun 2019 lalu," kata Eni.

Eni mengatakan event itu pada 2020 hingga 2021 tetap dilaksanakan secara terbatas di Kota Yogyakarta meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19.

Gelaran 2023 ini baru bergeser ke desa wisata Rumah Domes Sengir Sumberharjo Prambanan Sleman.

"Lokasi event sengaja di kawasan Rumah Domes Prambanan Sleman sekaligus untuk daya pikat wisata Desa Sumberharjo," papar Eni.

Festival ini dibuat bersama-sama dan dapat dinikmati bersama-sama pula. Artinya karya seni dan budaya hasil yang kreativitas difabel tidak hanya sekedar diberi apresiasi lalu memicu rasa belas kasihan. Namun lebih ke penghargaan.

"Event ini menjadi ajang interaksi difabel dan masyarakat umum, sehingga kita tahu bagaimana cara menghargai difabel, bahwa semua setara," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Pilihan Editor: Problem Transportasi Publik Jabodetabek, Ini Suara Perempuan dan Difabel

Berita terkait

Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

11 jam lalu

Wisatawan Padati Prosesi Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

Ribuan wisatawan memadati jalannya prosesi Garebeg atau Grebeg Maulud yang digelar Keraton Yogyakarta Senin 16 September 2024.

Baca Selengkapnya

Komnas Minta KPU Sediakan Kebutuhan Pemilih Disabilitas di Pilgub Jakarta

17 jam lalu

Komnas Minta KPU Sediakan Kebutuhan Pemilih Disabilitas di Pilgub Jakarta

Komisioner Komnas Disabilitas, Kikin Tarigan, menjelaskan berbagai jenis disabilitas, mulai dari disabilitas hingga disabilitas sensorik.

Baca Selengkapnya

Komnas Sebut Tanpa Dijanjikan Ridwan Kamil, Hak Disabilitas Sudah Diatur Undang-Undang

18 jam lalu

Komnas Sebut Tanpa Dijanjikan Ridwan Kamil, Hak Disabilitas Sudah Diatur Undang-Undang

Komnas menyebut janji Ridwan Kamil soal disabilitas seharusnya bukan merupakan upaya belas kasih melainkan kewajiban negara yang harus dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

1 hari lalu

Libur Panjang Maulid Nabi, Arus Lalu Lintas ke Destinasi Kota Yogyakarta Dipadati Wisatawan

Libur panjang akhir pekan Maulid Nabi berhasil mendongkrak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

1 hari lalu

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel Baru di Yogyakarta Turut Melonjak

Para pelaku perhotelan Yogyakarta berharap bisa menaikkan okupansi mereka setelah pada Agustus lalu sempat drop di bawah target.

Baca Selengkapnya

Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

1 hari lalu

Besok Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Begini Prosesi dan Aturannya

Sebelum Grebeg Maulud ini digelar, Keraton Yogyakarta menggelar prosesi awalan mulai dari Miyos Gangsa, Numplak Wajik, dan Kondur Gangsa.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

2 hari lalu

Alasan Gunung Merapi Belum Dibuka untuk Pendakian, Sepekan 3 Kali Awan Panas

Meski masih aktif meluncurkan awan panas dan lava pijar, cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari.

Baca Selengkapnya

Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

3 hari lalu

Akhir Pekan, Ada Simfoni Gumuk Pasir di Pantai Selatan Bantul

Simfoni Gumuk Pasir bukan hanya sekadar festival musik, tetapi juga perayaan seni, alam dan budaya.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

3 hari lalu

Wisatawan Bisa Belanja Cendera Mata Pasar Beringharjo Yogyakarta di Marketplace

Pasar Beringharjo yang menjadi surganya wisatawan berburu produk kerajinan di Yogyakarta kini hadir di marketplace.

Baca Selengkapnya

Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

4 hari lalu

Bakal Dipindahkan ke Lokasi Baru, PKL Malioboro Siap Mengadu ke UNESCO

Kawasan Malioboro tempat PKL berjualan merupakan bagian dari Sumbu Filosofi Yogyakarta, salah satu warisan budaya dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya