Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Optimisme Penyandang Disabilitas Membatik dan Corak Pola Istimewa yang DIhasilkan

image-gnews
Wali Kota Magelang dan para peserta difabel pelatihan membatik. Tempo/Arimbihp
Wali Kota Magelang dan para peserta difabel pelatihan membatik. Tempo/Arimbihp
Iklan

TEMPO.CO, Magelang - Puluhan penyandang disabilitas Kota Magelang mengikuti pelatihan membatik untuk meningkatkan kreativitas dan jiwa kewirausahaan. "Membatik kami pilih sebagai salah satu kegiatan pelatihan karena fleksibel dan mengasah ketelatenan, artinya bisa dilakukan semua jenis disabilitas fisik maupun mental," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Magelang, Wawan Setiadi saat ditemui Tempo di Galeri Batik Nanom, Selasa, 13 Juni 2023.

Menurut Wawan, kegiatan membatik ini sebagai tindak lanjut dari pelatihan digital marketing yang bekerjasama dengan PT Telkom. "Jadi, pelatihan membatik ini bersifat continue atau berkelanjutan, selama 32 hari berturut-turut, kecuali hari libur, dengan lokasi sama yakni di Batik Nanom," tuturnya.

Semangat Berlatih Penyandang Disabilitas

Wawan mengatakan, selama pelatihan, para peserta akan didampingi langsung oleh pemilik Batik Nanom, Agus Nur Asikin, serta volunteer dari Komunitas Difabel Kota Magelang, Elly dan Priyo. "Seperti sekolah, mereka belajar membatik mulai jam 08.00 sampai 13.00 WIB, tetapi terkadang ada yang sampai jam 15.00 WIB karena terlalu asyik menggambar di sini," ucap Wawan.

Sementara itu, Agus merasa senang, bangga sekaligus terharu, bisa menjadi salah satu pengasuh para penyandang disabilitas yang berlatih membatik. "Awalnya sempat sedikit kaget dan ragu-ragu, tetapi saya optimis, bisa melatih mereka hingga menjadi terampil dan memiliki penghasilan sendiri," kata Agus.

Wulan penyandang tuna daksa yang berlatih membatik. Tempo/Arimbihp

Keindahan Hasil Kerajinan Penyandang Disabilitas

Seniman yang sudah lebih dari 25 tahun menggeluti dunia batik itu mengatakan, melatih teman-teman difabel juga menjadi tantangan tersendiri baginya. Musababnya, ia harus benar-benar memahami keistimewaan dari masing-masing peserta, agar bisa menyampaikan materi dengan mudah.

"Tetapi, mereka punya keistimewaan yang menarik, ada yang punya ciri dari polanya, warnanya, ataupun coraknya," ujar Agus.

Agus menceritakan, dari salah satu anak asuhnya yang menjadi penyandang tuna daksa, Wulan, memiliki keistimewaan yakni selalu ingin menciptakan motif sendiri. "Dia punya ide dan kreasi sendiri, jadi akan marah atau menangis ketika diarahkan, Wulan termasuk penyandang difabel tetapi tidak sejak lahir, tuna daksa akibat kecelakaan yang mengakibatkan ada cidera berat di kepalanya," kata Agus.

Meski demikian, menurut Agus, Wulan kini menjadi salah satu pembatik andalannya karena bisa menciptakan motif abstrak. "Bahkan sekarang motif yang ia ciptakan menjadi andalan di sini, cirinya memadukan warna, kotak, dan tulisan yang terlintas ketika Wulan membatik," tutur Agus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peserta difabel yang mengikuti pelatihan membatik. Tempo/Arimbihp

Teman Tuli Bahagia Bisa Belajar Membatik

Pada kesempatan yang sama, seorang teman tuli, Dika, yang juga menjadi salah satu peserta pelatihan mengaku merasa senang bisa belajar membatik. "Saya tidak menyangka masih diberi kesempatan untuk berkarya, bahkan hasilnya bisa dijual," kata Dika yang sehari-hari tinggal di daerah Magelang Utara.

Sebagai penyandang disabilitas rungu, Dika mengatakan, adanya pelatihan ini membuatnya merasa lebih berarti dan mengurangi rasa minder. "Tadinya, sering berkecil hati, apalagi banyak teman-teman seusia yang sudah berkarya dengan berbagai keahliannya, adanya pelatihan ini menyadarkan saya, bahwa semua manusia istimewa dan bermanfaat," kata Dika.

Sebagai informasi, hasil karya dari teman-teman difabel Kota Magelang kini dijual di Batik Nanom dan bisa dibeli masyarakat umum. Bagi masyarakat yang berminat, bisa membelinya mulai dari Rp 500.000 dengan datang langsung ke Galeri Batik Nanom.

Pilihan Editor: Teknologi Bluetooth Membuat Difabel Ini Berjalan Lagi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kilas Balik Hari Difabel Internasional yang Diperingati Setiap 3 Desember

2 hari lalu

Penyandang disabilitas menghadiri acara peringatan Hari Disabilitas Internasional di Plaza Barat Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019. Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang disabilitas, menghilangkan stigma terhadap penyandang disabilitas, memberikan dukungan untuk meningkatkan kemampuan serta kesejahteraan difabel. ANTARA
Kilas Balik Hari Difabel Internasional yang Diperingati Setiap 3 Desember

Pada 3 desember, seluruh dunia memperingati Hari Difabel Internasional.


Ketika KCIC Perkenalkan Whoosh sebagai Transportasi Massal Ramah Disabilitas

2 hari lalu

Sejumlah penyandang disabilitas yang tergabung dalam Motor Disable Federation (Modif) Indonesia mencoba kereta cepat Whoosh pada Ahad, 3 Desember 2023. ANTARA/HO-PT KCIC
Ketika KCIC Perkenalkan Whoosh sebagai Transportasi Massal Ramah Disabilitas

mengenalkan kereta cepat Whoosh sebagai salah satu moda transportasi baru di Indonesia yang ramah untuk semua kalangan, termasuk pada penyandang disab


25 Perempuan Difabel Terpilih di Yogyakarta Dapat Pelatihan Usaha

2 hari lalu

Suasana pelatihan bagi para perempuan penyandang disabilitas Daerah Istimewa Yogyakarta di Kantor Perwakilan DPD DIY. Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah para difabel bertajuk
25 Perempuan Difabel Terpilih di Yogyakarta Dapat Pelatihan Usaha

Peserta perempuan difabel yang telah terpilih mendapatkan pelatihan berupa pembelajaran pengembangan UKM.


Tulibot, Kacamata Canggih untuk Disabilitas Rungu Buatan Mahasiswa PENS

3 hari lalu

Tulibot, kaca mata yang dapat membantu komunikasi penderita tunarungu buatan mahasiswa PENS. Dok. Vokasi Kemendikbud
Tulibot, Kacamata Canggih untuk Disabilitas Rungu Buatan Mahasiswa PENS

Tujuan pengembangan Tulibot oleh mahasiswa PENS adalah untuk membuat komunikasi dapat diakses dengan mudah oleh orang-orang dengan disabilitas rungu.


Siap Siap, Ada Pekan Budaya Difabel di Yogyakarta Akhir November Ini

20 hari lalu

Para pembicara seminar di Pekan Budaya Difabel (dari kiri) Risnawati, Heddy Ahimsa, Susilo Nugroho (moderator), dan Ucu Agustin di Sociedted, Taman Budaya Yogyakarta, Senin 18 November 2019. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Siap Siap, Ada Pekan Budaya Difabel di Yogyakarta Akhir November Ini

Pekan Budaya Difabel digelar untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap 3 Desember.


Tangerang Selatan Klaim Keterbukaan Informasi Publik untuk Difabel

45 hari lalu

Ilustrasi penyandang disabilitas tunanetra dan tulisan braille. ANTARA
Tangerang Selatan Klaim Keterbukaan Informasi Publik untuk Difabel

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan meyakini kalau kota itu akan dapat meraih penghargaan Badan Publik Informatif.


Kondisi yang Bolehkan Pindah Memilih dalam Pemilu 2024, Begini Cara Mengurusnya

45 hari lalu

Petugas Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) berbusana adat Papua membantu warga memasukkan surat suara ke dalam kotak saat pemungutan suara Pemilu di TPS 18 Desa Penarungan, Bali, Rabu, 17 April 2019. Sejumlah TPS di berbagai daerah mengambil tema nusantara. ANTARA
Kondisi yang Bolehkan Pindah Memilih dalam Pemilu 2024, Begini Cara Mengurusnya

Pengurusan dokumen untuk mengajukan pindah pemilih paling lambat 30 hari sebelum hari pemungutan suara pada Pemilu 2024. Begini caranya.


Formasi PPPK untuk Guru Penyandang Disabilitas di Wilayah Ini Nihil Pendaftar

56 hari lalu

Petugas memverifikasi peserta tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)  di lokasi ujian The Sultan Convention Center, Sumsel, Minggu 5 September 2021. SKD CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru dan non guru untuk penempatan instansi  pemerintah daerah di Sumatera Selatan ini  diikuti oleh 87.407 orang dan digelar mulai 4 September - 18 Oktober 2021  dengan menerapkan protokol kesehatan. ANTARA FOTO/Feny Selly
Formasi PPPK untuk Guru Penyandang Disabilitas di Wilayah Ini Nihil Pendaftar

Sebanyak sembilan formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2023 untuk guru penyandang disabilitas di Mataram nihil pendaftar.


Jumlah Sekolah Inklusi Terus Bertambah, Pemerintah Siapkan Guru Pendamping Khusus

5 Oktober 2023

Ilustrasi guru mengajar siswa berkebutuhan khusus. Dok. Pendidikan Inklusi Cikal
Jumlah Sekolah Inklusi Terus Bertambah, Pemerintah Siapkan Guru Pendamping Khusus

Sejalan dengan meningkatnya jumlah penyelenggara sekolah inklusi, total siswa berkebutuhan khusus yang mengenyam pendidikan di sekolah tersebut jug


Komisi Disabilitas Australia: Masih Ada Warga Anggap Disabilitas Menular

2 Oktober 2023

Rhonda Galbally, anggota Komisi Disabilitas Australia. Foto: The Sidney Morning Herald.
Komisi Disabilitas Australia: Masih Ada Warga Anggap Disabilitas Menular

Ketakutan terhadap disabilitas muncul ketika orang yang berbadan sehat tidak memiliki hubungan yang kuat dengan penyandang disabilitas.