Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Tuli Dinilai Lebih Baik daripada Tuna Rungu

Pengemudi Gojek mengikuti pelatihan bahasa isyarat di BedeeCafe dan Kedai Mis U, Cinere, Depok, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO | Cheta Nilawaty
Pengemudi Gojek mengikuti pelatihan bahasa isyarat di BedeeCafe dan Kedai Mis U, Cinere, Depok, Jumat 18 Oktober 2019. TEMPO | Cheta Nilawaty
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTuli merupakan sebuah identitas bagi sekelompok orang yang berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Lantaran itu, Tuli bagi mereka yang berbahasa isyarat bukanlah sebuah terminologi yang digunakan untuk menggambarkan kerusakan pendengaran, melainkan sebuah budaya berkomunikasi.

Arti Tuna Rungu

"Nah mungkin ada yang berpikir kalau tuli itu kasar (dibandingkan tuna rungu)... benar atau salah?... Tuna rungu merupakan istilah medis, Tuna berarti rusak dan rungu berarti pendengaran, yang berarti kami adalah orang dengan pendengaran yang rusak, karena pendengaran kami rusak kami dianggap harus diperbaiki telinganya seperti menggunakan ABD, koklea implan, ataupun operasi untuk menyembuhkan kami," kata aktivis Tuli sekaligus tutor parakerja, Muhammad Andika Panji, di Hotel Haris FX Sudirman, Kamis, 15 Desember 2022.

Mungkin bagi sebagian orang, kata Tuli terdengar kasar. Alasan ini timbul lantaran di era Undang Undang Penyandang Cacat Nomor 4 Tahun 1997, terminologi yang digunakan untuk mempresentasikan orang dengan keterbatasan fungsi pendengaran menggunakan kata tuna rungu. Sedangkan di era Undang-Undang Penyandang Disabilitas Nomor 8 Tahun 2016, terminologi jenis ragam disabilitas yang digunakan adalah disabilitas sensorik pendengaran atau kelompok ini menyebut diri mereka Tuli.

Tuli Merujuk pada Identitas

Tuli harus dituliskan dengan menggunakan huruf kapital 'T' lantaran merujuk pada sebuah identitas kelompok. Dalam terminologi ini, Tuli tidak lagi dipersepsikan sebagai kata sifat maupun sebuah hak personifikasi yang merujuk pada subjek orang atau benda. Tuli merupakan identitas diri yang merujuk pada penyebutan nama atau kelompok yang berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat.

Konsekuensi dari cara berkomunikasi sehari-hari dan berinteraksi inilah yang kemudian membentuk sebuah nilai yang terlembaga dan membentuk budaya. Terdapat kesepakatan umum dalam cara berkomunikasi ini. Lantaran itulah berinteraksi dan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat pada orang orang yang melakukannya dapat dipersepsikan sama dengan orang orang yang berbicara dengan bahasa ibu atau daerah asal mereka. Dengan demikian keberagaman cara berbahasa dan berkomunikasi ini harus dihormati dalam kehidupan bermasyarakat.

"Misalnya ada orang yang berbicara dengan bahasa Sunda, dengan beberapa orang yang mungkin tidak berasal dari tanah Sunda, atau ada orang yang menggunakan bahasa Jawa di daerah di luar pulau Jawa, ini harus dihormati bukan?" kata Panji.

Penerapan Bahasa Isyarat

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain penyebutan yang berbeda bagi kelompok disabilitas sensorik pendengaran, penggunaan bahasa isyarat dalam kelompok ini juga masih terbagi menjadi dua. Pertama adalah bahasa Isyarat SIBI atau bahasa isyarat yang berakar dari bahasa isyarat asing misalnya American Sign Language.

Penerapan bahasa isyarat yang menggunakan satu tangan ini pun berbeda pada kehidupan sehari - hari. Misalnya, SIBI tidak menggunakan bentuk gestur tubuh terdekat untuk menggambarkan isyarat sebuah kata. Bagi kalangan akademisi, SIBI dianggap lebih halus dan sopan dibandingkan Bisindo.

Kelompok kedua menggunakan bahasa isyarat Indonesia (Bisindo) yang berakar dari bahasa Indonesia. Selain menggunakan isyarat yang paling dekat dengan gestur tubuh, penerapan Bisindo dianggap sebagian kelompok lebih mudah dimengerti dan merepresentasikan fakta sebenarnya.

Baca: Asyiknya Bermain Tebak Kata Sekaligus Belajar Bahasa Isyarat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Tiap Hari Ikut Kuliah, Anjing Pelayan Disabilitas Dapat Ijazah Bareng Wisuda Tuannya

6 hari lalu

Justin, seekor anjing, diberi ijazah lulus kuliah bersama tuan yang dilayaninya, Grace Mariani, mahasiswa di Universitas Seton Hall, New Jersey, Amerika Serikat. Foto/twitter
Tiap Hari Ikut Kuliah, Anjing Pelayan Disabilitas Dapat Ijazah Bareng Wisuda Tuannya

Universitas menyatakan merayakan dedikasi si anjing yang bukan hanya membantu tuannya, tetapi juga menghadiri semua kelasnya.


Poltekpar Lombok Buka Kesempatan Difabel Tuna Rungu Kuliah Pariwisata

6 hari lalu

Kampus Poltekpar Lombok. TEMPO/Supriyantho Khafid
Poltekpar Lombok Buka Kesempatan Difabel Tuna Rungu Kuliah Pariwisata

Sampai awal 2023, Poltekpar Lombok memiliki 1.019 orang mahasiswa aktif.


Teknologi Bluetooth Membuat Difabel Ini Berjalan Lagi

13 hari lalu

Neuroscience Research. Foto: Health Innovation Manchester.
Teknologi Bluetooth Membuat Difabel Ini Berjalan Lagi

Gert-Jan Oksam, penyandang difabel keterbatasan gerak dapat berjalan kembali ketika menjalani operasi penanaman implan di batang otaknya.


Mitigasi Perubahan Iklim Jangan Lupakan Penyandang Disabilitas, Ini Keperluan Mereka

13 hari lalu

Sejumlah warga menebang pohon yang tumbang akibat diterjang angin kencang di Kota Kupang, NTT, Senin, 5 April 2021. Badai siklon Seroja diperkirakan akan masih menerjang NTT dan sekitarnya pada Selasa, 6 April 2021. ANTARA/Kornelis Kaha
Mitigasi Perubahan Iklim Jangan Lupakan Penyandang Disabilitas, Ini Keperluan Mereka

Maria Yasinta merupakan salah satu penyandang disabilitas saat badai Seroja melanda NTT pada 2021 yang menyebabkan banjir bandang.


Profil Surya Sahetapy, Anak Dewi Yull yang Lulus dan Dapat 3 Penghargaan

17 hari lalu

Panji Surya Sahetapy. (instagram/@suryasahetapy)
Profil Surya Sahetapy, Anak Dewi Yull yang Lulus dan Dapat 3 Penghargaan

Surya Sahetapy baru saja lulus dari jenjang pendidikan magisternya yang sekaligus mendapatkan 3 penghargaan, berikut profil singkatnya.


5 Penyebab Telinga Tuli Sebelah

24 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan telinga. shutterstock.com
5 Penyebab Telinga Tuli Sebelah

Kondisi gangguan pendengaran sebelah tergolong tuli unilateral


Mas Dhito Beri Ruang untuk Penyandang Disabilitas saat Konser

25 hari lalu

Mas Dhito Beri Ruang untuk Penyandang Disabilitas saat Konser

Bupati Kediri berupaya menumbuhkan budaya untuk memperhatikan kaum disabilitas.


Terapi Wicara, Manfaat dan Tujuannya

27 hari lalu

Ilustrasi dua wanita mengobrol. shutterstock.com
Terapi Wicara, Manfaat dan Tujuannya

Terapi wicara membantu anak-anak maupun orang dewasa meningkatkan kualitas berkomunikasi


Perusahaan di Depok Wajib Pekerjakan Dua Persen Karyawan Penyandang Disabilitas

35 hari lalu

Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. Shutterstock
Perusahaan di Depok Wajib Pekerjakan Dua Persen Karyawan Penyandang Disabilitas

Dengan perda ini, Pemkot Depok harus memperhatikan fasilitas yang ramah disabilitas setiap melakukan pembangunan.


ANZAC Day Cara Australia Mencintai Veteran Perang Tua dan Disabilitas

43 hari lalu

Veteran yang menjadi Penyandang disabilitas akibat perang. Veteran dengan disabilitas ini mengikuti parade  pada peringatan ANZAC Day di St. George Teerrace, Perth,Selasa 25 April 2023. Foto: TEMPO| Cheta Nilawaty.
ANZAC Day Cara Australia Mencintai Veteran Perang Tua dan Disabilitas

Para veteran perang ini dihormati dan disayangi warga lantaran berjasa pada beberapa pertempuran di era Perang Dunia I dan II di ANZAC Day.