TEMPO.CO, Perth - Skema jaminan sosial bagi penyandang disabilitas di Australia (National Disability Insurance Scheme atau NDIS) tidak hanya melibatkan satu peran pemangku kepentingan. Sebelum mengajukan skema jaminan sosial bagi difabel, terdapat peran rumah sakit yang menilai kondisi kedisabilitasan seseorang beserta kebutuhannya.
"Bukan keluarga yang mengajukan NDIS (jaminan sosial bagi difabel di Australia), melainkan rumah sakit yang terakhir menangani pasien hingga mengalami kedisabilitasannya," ujar Susi Noor, warga Bentley, Australia saat diwawancara di rumahnya, Ahad, 7 Agustus 2022.
Putri bungsu Susi yang berusia 9 tahun mengalami tumor otak saat berusia 4 tahun. Saat itu satu satunya cara menyelamatkan jiwa sang anak, Susi harus merelakan balitanya menjalani operasi otak sekaligus kemoterapi yang berdampak pada tumbuh kembang.
Kondisi putri Susi tidak dibiarkan berlarut larut oleh pemerintah Australia. Rumah Sakit yang mengoperasi, Children Hospital, Sydney langsung mengajukan skema jaminan sosial 6 bulan pasca pemulihan putri Susi. "Rumah sakit yang mendata dengan lengkap dan mendiskripsikan kondisi Syifa untuk pengajuan NDIS, semua dilakukan dengan sangat sistematis, dan selengkap - lengkapnya," kata Susi.
Sebagai peserta NDIS, Syifa tidak hanya mendapatkan layanan kesehatan di negara bagian Australia manapun. Putri Susi yang saat ini menggunakan kursi roda juga mendapatkan layanan pendidikan dan perawatan di rumah (home care).
Kendati mengalami perbedaan tumbuh kembang, Syifa tetap memperoleh haknya untuk mendapatkan pendidikan sesuai dengan perkembangannya. Bahkan sarana belajar yang disediakan melalui skema NDIS dapat dilakukan di rumah sakit tempat penyandang disabilitas menjalani terapi okupasi dan terapi rutin.
"Syifa tetap harus sekolah sesuai dengan perkembangannya, kadang dia menjalani kelas belajarnya di rumah sakit, ada guru yang mengajarkan Syifa saat dia harus menjalani terapi okupasi dan terapi rutin," kata Susi.
Dalam skema NDIS Syifa juga mendapatkan jaminan perawatan kesehatan mulai dari kebersihan diri, obat hingga nutrisi bagi penyandang disabilitas. Syifa bahkan juga mendapatkan fasilitas perawatan oleh pendamping (support worker) saat harus menjalani terapi rutin. Gadis kecil penyuka cake dan martabak ini juga mendapatkan fasilitas alat pengampu, sekaligus perawatan bagi alat alat tersebut. Seperti kursi roda, Syifa bisa mendapatkannya kapanpun gadis kecil tersebut memerlukannya.
Skema jaminan sosial bagi difabel di Australia juga memberikan beberapa kemudahan bagi pendamping atau keluarga pendamping disabilitas. Seperti misalnya, bila keluarga tidak sempat mendampingi Syifa ke tempat terapi lantaran ada kepentingan lain, akan ada orang yang datang menjemput, atau terapis dari rumah sakit yang akan datang mengunjungi Syifa.
Jumlah skema jaminan sosial yang diterima penyandang disabilitas berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan perorangan. Lantaran itu, rumah sakit sebagai kustodian yang mengajukan NDIS rutin memeriksa kondisi Syifa setiap 6 bulan sekali. Rumah sakit sebagai kustodian ini juga tidak boleh berganti -ganti. Ketika Syifa dan keluarganya pindah dari Sydney ke Perth, Children Hospital di Perth yang langsung meneruskan pemantauan sekaligus melakukan perekaman medis Syifa.
"Alhamdulillah sekarang kondisi Syifa mengalami perkembangan, walaupun tidak secepat anak lain, sebagai keluarga, saya merasa lebih tenang, karena ada negara yang menjamin Syifa," kata Susi. Perempuan asal Bandung ini pun tidak perlu menutup diri akan kondisi putrinya. Sore itu, Tempo yang bertemu dengan Syifa langsung diajak bicara. Dengan bangga gadis kecil itu mengatakan suka bersekolah dan sudah kelas 4 Sekolah Dasar.
Baca juga: Bantu Disabilitas Netra, Rungu, Wicara, Tim Mahasiswa Kembangkan Aplikasi TeDi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.