Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Penerima Jaminan Sosial Disabilitas di Australia, Rumah Sakit Sebagai Pengampu

Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. REUTERS | Rafael Marchante
Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. REUTERS | Rafael Marchante
Iklan

TEMPO.CO, Perth - Skema jaminan sosial bagi penyandang disabilitas di Australia (National Disability Insurance Scheme atau NDIS) tidak hanya melibatkan satu peran pemangku kepentingan. Sebelum mengajukan skema jaminan sosial bagi difabel, terdapat peran rumah sakit yang menilai kondisi kedisabilitasan seseorang beserta kebutuhannya.

"Bukan keluarga yang mengajukan NDIS (jaminan sosial bagi difabel di Australia), melainkan rumah sakit yang terakhir menangani pasien hingga mengalami kedisabilitasannya," ujar Susi Noor, warga Bentley, Australia saat diwawancara di rumahnya, Ahad, 7 Agustus 2022.

Putri bungsu Susi yang berusia 9 tahun mengalami tumor otak saat berusia 4 tahun. Saat itu satu satunya cara menyelamatkan jiwa sang anak, Susi harus merelakan balitanya menjalani operasi otak sekaligus kemoterapi yang berdampak pada tumbuh kembang.

Kondisi putri Susi tidak dibiarkan berlarut larut oleh pemerintah Australia. Rumah Sakit yang mengoperasi, Children Hospital, Sydney langsung mengajukan skema jaminan sosial 6 bulan pasca pemulihan putri Susi. "Rumah sakit yang mendata dengan lengkap dan mendiskripsikan kondisi Syifa untuk pengajuan NDIS, semua dilakukan dengan sangat sistematis, dan selengkap - lengkapnya," kata Susi.

Sebagai peserta NDIS, Syifa tidak hanya mendapatkan layanan kesehatan di negara bagian Australia manapun. Putri Susi yang saat ini menggunakan kursi roda juga mendapatkan layanan pendidikan dan perawatan di rumah (home care). 

Kendati mengalami perbedaan tumbuh kembang, Syifa tetap memperoleh haknya untuk mendapatkan pendidikan sesuai dengan perkembangannya. Bahkan sarana belajar yang disediakan melalui skema NDIS dapat dilakukan di rumah sakit tempat penyandang disabilitas menjalani terapi okupasi dan terapi rutin.

"Syifa tetap harus sekolah sesuai dengan perkembangannya, kadang dia menjalani kelas belajarnya di rumah sakit, ada guru yang mengajarkan Syifa saat dia harus menjalani terapi okupasi dan terapi rutin," kata Susi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam skema NDIS Syifa juga mendapatkan jaminan perawatan kesehatan mulai dari kebersihan diri, obat hingga nutrisi bagi penyandang disabilitas. Syifa bahkan juga mendapatkan fasilitas perawatan oleh pendamping (support worker) saat harus menjalani terapi rutin. Gadis kecil penyuka cake dan martabak ini juga mendapatkan fasilitas alat pengampu, sekaligus perawatan bagi alat alat tersebut. Seperti kursi roda, Syifa bisa mendapatkannya kapanpun gadis kecil tersebut memerlukannya.

Skema jaminan sosial bagi difabel di Australia juga memberikan beberapa kemudahan bagi pendamping atau keluarga pendamping disabilitas. Seperti misalnya, bila keluarga tidak sempat mendampingi Syifa ke tempat terapi lantaran ada kepentingan lain, akan ada orang yang datang menjemput, atau terapis dari rumah sakit yang akan datang mengunjungi Syifa.

Jumlah skema jaminan sosial yang diterima penyandang disabilitas berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan perorangan. Lantaran itu, rumah sakit sebagai kustodian yang mengajukan NDIS rutin memeriksa kondisi Syifa setiap 6 bulan sekali. Rumah sakit sebagai kustodian ini juga tidak boleh berganti -ganti. Ketika Syifa dan keluarganya pindah dari Sydney ke Perth, Children Hospital di Perth yang langsung meneruskan pemantauan sekaligus melakukan perekaman medis Syifa.

"Alhamdulillah sekarang kondisi Syifa mengalami perkembangan, walaupun tidak secepat anak lain, sebagai keluarga, saya merasa lebih tenang, karena ada negara yang menjamin Syifa," kata Susi. Perempuan asal Bandung ini pun tidak perlu menutup diri akan kondisi putrinya.  Sore itu, Tempo yang bertemu dengan Syifa langsung diajak bicara. Dengan bangga gadis kecil itu mengatakan suka bersekolah dan sudah kelas 4 Sekolah Dasar.

Baca juga: Bantu Disabilitas Netra, Rungu, Wicara, Tim Mahasiswa Kembangkan Aplikasi TeDi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Begini Suasana Pembukaan ASEAN Para Games 2023 Kamboja, Termasuk Defile Kontingen Indonesia

1 hari lalu

Suasana pembukaan ASEAN Para Games 2023 Kamboja di Stadion National Morodok Tekno Phnom Pehn pada Sabtu, 3 Juni 2023. ANTARA/Hendri Sukma Indrawan
Begini Suasana Pembukaan ASEAN Para Games 2023 Kamboja, Termasuk Defile Kontingen Indonesia

Pembukaan ASEAN Para Games 2023 Kamboja berlangsung di Stadion National Morodok Tekno Phnom Pehn, Sabtu, 4 Juni 2023.


Tiap Hari Ikut Kuliah, Anjing Pelayan Disabilitas Dapat Ijazah Bareng Wisuda Tuannya

1 hari lalu

Justin, seekor anjing, diberi ijazah lulus kuliah bersama tuan yang dilayaninya, Grace Mariani, mahasiswa di Universitas Seton Hall, New Jersey, Amerika Serikat. Foto/twitter
Tiap Hari Ikut Kuliah, Anjing Pelayan Disabilitas Dapat Ijazah Bareng Wisuda Tuannya

Universitas menyatakan merayakan dedikasi si anjing yang bukan hanya membantu tuannya, tetapi juga menghadiri semua kelasnya.


Poltekpar Lombok Buka Kesempatan Difabel Tuna Rungu Kuliah Pariwisata

1 hari lalu

Kampus Poltekpar Lombok. TEMPO/Supriyantho Khafid
Poltekpar Lombok Buka Kesempatan Difabel Tuna Rungu Kuliah Pariwisata

Sampai awal 2023, Poltekpar Lombok memiliki 1.019 orang mahasiswa aktif.


Penyandang Disabilitas, Anak 10 Tahun, Meninggal akibat Kebakaran di Jakarta Timur

2 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Penyandang Disabilitas, Anak 10 Tahun, Meninggal akibat Kebakaran di Jakarta Timur

Kebakaran menimpa delapan rumah di Jalan Swadaya RT 05/RW 05, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung.


Ganjar Siapkan Strategi Gaet Gen Z, Disabilitas dan Perempuan

3 hari lalu

Bakal Calon Presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan dalam peresmian Rumah Aspirasi Relawan Pemenangan di Jakarta, Kamis, 1 Juni 2023. Ganjar Pranowo meresmikan Rumah Aspirasi Relawan Pemenangan dan juga sebagai tempat Sekretariat Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres 2024 DPP PDI Perjuangan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ganjar Siapkan Strategi Gaet Gen Z, Disabilitas dan Perempuan

Ganjar Pranowo mengatakan Generasi Z, kelompok disabilitas dan perempuan merupakan konstituen potensial yang belum terjamah oleh organ relawan.


Atlet Indonesia Siap Tempur untuk Torehkan Sejarah dengan Menjadi Juara Umum ASEAN Para Games 2023

5 hari lalu

Atlet National Paralympic Committee (NPC) mengikuti acara Pengukuhan dan Pelepasan Kontingen ASEAN Para Games XII Kamboja 2023 di Balai Kota, Solo, Jawa Tengah, Senin 29 Mei 2023. National Paralympic Committee (NPC) Indonesia mengirimkan 268 atlet dan 154 ofisial untuk 12 cabang olahraga dari 14 cabor yang dipertandingkan pada ASEAN Para Games XII 2023 di Kamboja. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Atlet Indonesia Siap Tempur untuk Torehkan Sejarah dengan Menjadi Juara Umum ASEAN Para Games 2023

Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia Andi Herman mengatakan para atlet Merah Putih siap tempur untuk menghadapi ASEAN Para Games 2023.


Teknologi Bluetooth Membuat Difabel Ini Berjalan Lagi

8 hari lalu

Neuroscience Research. Foto: Health Innovation Manchester.
Teknologi Bluetooth Membuat Difabel Ini Berjalan Lagi

Gert-Jan Oksam, penyandang difabel keterbatasan gerak dapat berjalan kembali ketika menjalani operasi penanaman implan di batang otaknya.


Mitigasi Perubahan Iklim Jangan Lupakan Penyandang Disabilitas, Ini Keperluan Mereka

8 hari lalu

Sejumlah warga menebang pohon yang tumbang akibat diterjang angin kencang di Kota Kupang, NTT, Senin, 5 April 2021. Badai siklon Seroja diperkirakan akan masih menerjang NTT dan sekitarnya pada Selasa, 6 April 2021. ANTARA/Kornelis Kaha
Mitigasi Perubahan Iklim Jangan Lupakan Penyandang Disabilitas, Ini Keperluan Mereka

Maria Yasinta merupakan salah satu penyandang disabilitas saat badai Seroja melanda NTT pada 2021 yang menyebabkan banjir bandang.


Pegadaian Beri Pelatihan untuk Pelaku Usaha Disabilitas

12 hari lalu

Pegadaian Beri Pelatihan untuk Pelaku Usaha Disabilitas

Program pelatihan kewirausahaan ini merupakan kolaborasi multi sektor antara BUMN dan juga wirausaha disabilitas


Rudal Israel Hancurkan Rumah Lima Bersaudara Difabel di Jalur Gaza

19 hari lalu

Najah Nabhan, ibu dari lima saudara kandung Palestina yang cacat, yang diperintahkan oleh tentara Israel untuk meninggalkan apartemen mereka sebelum bangunan tempat tinggal mereka dibom oleh Israel dalam pertempuran Israel-Gaza baru-baru ini, duduk di tengah puing-puing bangunan di utara Jalur Gaza 15 Mei 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Rudal Israel Hancurkan Rumah Lima Bersaudara Difabel di Jalur Gaza

Rumah di jalur Gaza itu memiliki segala fasilitas untuk para difabel, termasuk toilet khusus, tempat tidur khusus dan kursi roda, kini semua lenyap.