Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kesetaraan Menjadi Isu Utama dalam Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia

image-gnews
Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - World Mental Health Day atau Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati setiap 10 Oktober. Tahun ini, World Mental Health Day mengusung tema kesetaraan dalam mewujudkan kesehatan mental bagi setiap orang.

"Saat ini banyak orang berada dalam kondisi hidup yang tidak menentu, misalnya orang yang hidup di pengungsian, orang yang memiliki keterbatasan akses selama pandemi, semuanya merasakan penderitaan dalam kondisi yang tidak setara," ujar Harriet Wolfe, President The American Psychoanalytic Association (APA) dalam unggahan youtube APA, Ahad 10 Oktober 2021.

Menurut Harriet, setiap orang punya hak untuk hidup berkualitas dan bahagia demi kesehatan mental. Sementara orang lain wajib menciptakan lingkungan yang kondusif dalam berinteraksi demi tercipta hubungan yang harmonis. Melalui interaksi yang sehat dan hubungan harmonis, kesehatan jiwa masing-masing individu dapat terjaga.

Ilustrasi wanita bahagia. shutterstock.com

Harriet juga memaparkan berbagai unsur kesehatan jiwa yang ada dalam definisi kesehatan jiwa itu sendiri. Menurut dokter spesialis kejiwaan ini, yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah keadaan pikiran seseorang berada dalam tahap kepuasan batin, merasa bahagia, senang, dicintai, dan tenang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Banyak hal yang dapat dilakukan untuk meraih kesehatan jiwa," kata dia. Salah satunya dengan meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap sesama. Selain itu, orang tersebut juga harus lebih bertoleransi terhadap lingkungan sekitarnya.

Dalam situasi kritis seperti pandemi atau peralihan kekuasaan sebuah negara, perilaku sederhana ini menjadi hal yang sulit dilakukan. Kondisi kritis, menurut Harriet membuat lebih banyak individu memperoleh tekanan dan berada dalam kondisi yang tidak setara. Sebab itu, organisasi kesehatan dunia mengusung tema kesehatan jiwa yang setara bagi setiap orang di tahun ini.

Baca juga:
Hari Kesehatan Mental Sedunia: Sejarah dan Tema Tahun Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

17 jam lalu

Ilustrasi wanita sedih. Shutterstock
Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

3 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

3 hari lalu

Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.


3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

5 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

5 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

5 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

10 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

12 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

12 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial