TEMPO.CO, Jakarta - Atlet yang pertama menyumbang medali untuk Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2021, Ni Nengah Widiasih berharap medali perak yang dia raih dalam cabang olahraga angkat besi dapat memotivasi rekan-rekannya yang tengah berlaga.
"Bagi teman-teman yang akan bertanding, semoga medali saya dapat menjadi motivasi untuk terus berjuang. Semoga merah putih berkibar sebanyak-banyaknya di Tokyo," ujar Ni Nengah Widiasih dalam rekaman suara yang dikirimkan National Paralympic Committee atau NPC Indonesia kepada para wartawan, Kamis 26 Agustus 2021.
Widi -begitu perempuan asal Bali ini biasa dipanggil, sangat senang karena berhasil memenuhi target pribadi untuk memperbaiki rankingnya. Dalam ajang paralimpiade sebelumnya di Rio de Janeiro, Widi menyabet medali perunggu dengan total angkatan sebanyak 95 kilogram. "Bangga dan senang sekali karena sesuai target pribadi, meski harus mengakui Cina kuat sekali," kata Widi.
Atlet powerlifting Indonesia Ni Nengah Widiasih menunjukkan medali perak yang diraihnya dalam nomor powerlifting putri 41 kg Paralimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Jepang, Kamis 26 Agustus 2021. Ni Nengah berhasil meraih peringkat kedua dengan angkatan terbaik 98 kg, sementara medali emas diraih atlet asal China, Guo Lingling, dan medali perunggu diraih atlet asal Venezuela, Clara Sarahy Fuentes. ANTARA FOTO/HO-NPC Indonesia
Pada kesempatan itu, Ni Nengah Widiasih menyampaikan harapannya kepada pemerintah agar tidak membedakan penghargaan bagi atlet difabel dengan non-difabel. Menurut dia, selama ini para atlet disabilitas juga bekerja keras dan berlatih dalam waktu yang sangat lama.
Dalam Paralimpiade Tokyo 2021, Widi melakukan angkatan seberat 98 kilogram di angkatan pertama dan ketiga. Sementara peraih medali emas dari Cina, Guo Ling Ling memecahkan rekor dunia kelas 41 kilogram dengan angkatan 109 kilogram, dan peraih medali perunggu oleh lifter Venezuela, Clara Sarahy Munasterio dengan angkatan 97 kilogram.
Indonesia mengirimkan 23 atlet difabel dalam ajang Paralimpiade Tokyo yang berlangsung 22 Agustus hingga 5 September 2021. National Paralympic Committee atau NPC Indonesia yang menaungi para atlet ini menargetkan kontingen Indonesia dapat membawa pulang satu medali emas.
Baca juga:
Ni Nengah Widiasih: dari Lomba Cerdas Cermat, Lalu Kecantol di Angkat Berat