Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Membedakan Masalah Kesehatan Jiwa yang Termasuk Disabilitas dan Bukan

image-gnews
ilustrasi stres (pixabay.com)
ilustrasi stres (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi stres yang dialami seseorang masuk dalam masalah kesehatan jiwa. Namun apakah orang yang mengalami stres itu bisa disebut sebagai penyandang disabilitas mental psikososial?

Pertanyaan seperti ini masih mengemuka di masyarakat. Intinya, banyak yang belum memahami apa perbedaan antara masalah kesehatan jiwa dengan disabilitas yang terjadi pada seseorang.

Ketua Umum Perhimpunan Jiwa Sehat, Yeni Rosa Damayanti menyampaikan bagaimana cara mengidentifikasinya. Merujuk pada contoh stres tadi, Yeni Rosa menjelaskan, stres masuk dalam masalah kesehatan jiwa.

Lantas pada fase yang bagaimana stres masuk dalam kondisi disabilitas mental? "Terletak pada intensitas kekambuhan yang menetap. Masalah kesehatan jiwa masuk kategori disabilitas apabila gangguan stres terus muncul," kata Yeni Rosa kepada Tempo, Jumat 30 Juli 2021.

"Betul stres masuk dalam kesehatan jiwa, namun belum tentu masuk kategori disabilitas," kata Yeni Rosa. "Stres dapat dikategorikan sebagai disabilitas mental bila terus terjadi, terutama bila tidak didukung dengan terapi atau penanganan tertentu, maka kondisi gangguan muncul lagi."

Pernyataan senada juga disampaikan Tommy Hari Firmanda dari Pusat Studi dan Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya. Menurut peneliti disabilitas dari Flinders University, Australia, ini masalah kesehatan jiwa yang dapat dikategorikan sebagai disabilitas mental adalah jika gangguannya terus terjadi dalam jangka waktu yang lama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Stres, depresi, atau trauma dapat diketagorikan sebagai masalah psikologis, namun kalau dikategorikan sebagai disabilitas mental sepertinya belum. Sebab kondisi disabilitas itu menetap," kata Tommy. Tommy mencontohkan, permasalahan kesehatan jiwa yang dapat dikategorikan sebagai disabilitas mental adalah yang sifatnya menetap seperti Schizophrenia, Bipolar, dan Autism Spectrum Disorder (ASD).

Menurut Perhimpunan Jiwa Sehat, penyandang disabilitas yang baru diketahui atau terpicu kekambuhannya saat mengalami tekanan di tempat kerja atau saat berkarier tetap memiliki hak untuk bekerja. Musababnya, tidak semua penyandang disabilitas mental mengalami kekambuhan terus-menerus.

Ada masa kambuh, namun ada juga masa tenang seperti biasa. Dalam masa tenang inilah penyandang disabilitas tetap dapat bekerja dan mendapatkan akomodasi yang layak. "Jangan kemudian distigmasisasi dan diberhentikan hanya karena terkonfirmasi memiliki disabilitas mental," kata Yeni Rosa.

Baca juga:
Kenali 4 Faktor Waham, Keyakinan Keliru pada Penderita Skizofrenia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

6 jam lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

7 jam lalu

Run for Equality 2024 di Jakarta pada 28 April 2024/Plan Indonesia
Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

2 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

3 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan lemari yang berantakan. shutterstock.com
Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

3 hari lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

4 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

4 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

4 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

5 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.


Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

5 hari lalu

Karakter Disney menyambut para pengunjung yang datang ke Disneyland Shanghai di Shanghai, Cina, 11 Mei 2020. Untuk menikmati beragam wahana, pengujung harus menjalani prosedur kesehatan dan keselamatan yang ditingkatkan. REUTERS/Aly Song
Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya