Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerebral Palsy dan Penyebabnya, Bagaimana Mengatasi Gangguan Motoriknya?

Reporter

Anak penderita cerebral palsy memperingati Hari Cerebral Palsy Sedunia di area car free day di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 13 Oktober 2019. Kegiatan ini dimanfaatkan untuk mensosialisasikan dan menggalang kepedulian bagi penyandang cerebral palsy. TEMPO/Muhammad Hidayat
Anak penderita cerebral palsy memperingati Hari Cerebral Palsy Sedunia di area car free day di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 13 Oktober 2019. Kegiatan ini dimanfaatkan untuk mensosialisasikan dan menggalang kepedulian bagi penyandang cerebral palsy. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lumpuh otak atau cerebral palsy (CP) merupakan gangguan jaringan otak yang irreversible dan tidak progresif. Gangguan saraf atau cacat motorik jenis ini disebabkan oleh kerusakan atau perkembangan yang tidak normal, terjadi pada bagian otak yang mengatur gerak, postur, dan keseimbangan.

Kebanyakan kasus cerebral palsy, gangguan ini berkembang pada janin saat masih dalam masa kehamilan, namun tidak menutup kemungkinan justru dapat terjadi ketika atau setelah persalinan. Memang tidak mengancam nyawa penderita, artinya tidak progresif, tapi kondisi ini tidak dapat disembuhkan, bersifat permanen, dan berpotensi membuat penderita lemah.

Melansir dari Mayo Clinic, gejala dan tanda-tanda seseorang mengalami cerebral palsy membutuhkan waktu tertentu. Tenaga medis tidak dapat segera mendiagnosanya dalam hitungan bulan sejak persalinan. Perlu waktu untuk mengevaluasi serta memantau pertumbuhan, perkembangan, hingga terus meninjau riwayat kesehatan anak, juga pemeriksaan kondisi fisik.

Ada beberapa tes untuk mendiagnosis, juga menyingkirkan penyebab gangguan motorik ini.

Pertama, teknik Magnetic resonance imaging (MRI) atau biasa dikenal dengan teknologi pencitraan resonansi magnetik pemeriksaan organ tubuh yang dilakukan dengan menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio pada otak, tujuannya untuk mengetahui area kerusakan atau perkembangan abnormal pada otak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kedua, Ultrasonografi kranial atau USG kranial. Teknik ini dapat dilakukan selama masa bayi, menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar otak. Meski hasil gambarnya tidak detail, hasilnya dapat menunjukkan penilaian awal pada otak, harganya relatif lebih murah dan prosesnya cepat.

Terakhir mengatasi gangguan motorik penderita cerebral palsy memakai teknik Elektroensefalogram (EEG). Jika anak mengalami kejang-kejang, EEG dapat mengevaluasi kondisinya lebih lanjut. Kejang dapat berkembang pada anak dengan epilepsi. Saat menjalani tes EEG, serangkaian elektroda akan ditempelkan ke kulit kepala anak, lalu EEG akan merekam aktivitas listrik otak anak. Biasanya terjadi perubahan pola gelombang otak normal pada epilepsi.

RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION

Baca: Model Cerebral Palsy Atasi Rasa Takut dengan Berenang

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Demam usai Imunisasi Itu Wajar, Ini yang Perlu Dapat Perhatian Lebih

10 hari lalu

Petugas kesehatan memberikan vaksin polio kepada anak balita saat mendatangi salah satu rumah warga di wilayah terluar, Desa Lampuyang Pulau Beras, Kecamatan Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa 6 Desember 2022. Pemerintah menargetkan pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi (PIN) Polio di provinsi Aceh tersebut tuntas dalam waktu sebulan dengan menyasar 1,2 juta anak. ANTARA FOTO/Ampelsa
Demam usai Imunisasi Itu Wajar, Ini yang Perlu Dapat Perhatian Lebih

Anak demam usai imunisasi itu tidak usah dikhawatirkan. Yang perlu panik kalau demam itu menyebabkan kejang.


Klinik Aborsi Ilegal di Duren Sawit Larutkan Janin dengan Cairan Kimia

20 hari lalu

Ilustrasi aborsi. Chip Somodevilla/Getty Images
Klinik Aborsi Ilegal di Duren Sawit Larutkan Janin dengan Cairan Kimia

Polisi masih menelusuri dari mana klinik aborsi ilegal tersebut memperoleh suplai obat-obatan keras dan ilegal itu.


Sedang Jalan, Pria di Tangerang Selatan Tiba-Tiba Kejang-Kejang Lalu Meninggal

20 hari lalu

Ilustrasi tewas/meninggal/mayat. Shutterstock
Sedang Jalan, Pria di Tangerang Selatan Tiba-Tiba Kejang-Kejang Lalu Meninggal

Seorang pria tiba-tiba kejang dan meningal dunia saat berjalan di depan Universitas Pembangunan Jaya (UPJ), Kota Tangerang Selatan


NasDem Minta Aliran Dana Korupsi Bakti Kominfo Dibuka Secara Transparan

23 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate baru saja ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastuktur pendukung 1, 2, 3, 4 dan 5 Bakti Kementerian Kominfo tahun 2020-2022. TEMPO/M Taufan Rengganis
NasDem Minta Aliran Dana Korupsi Bakti Kominfo Dibuka Secara Transparan

NasDem mendukung langkah Kejaksaan Agung menelusuri aliran dana korupsi pembangunan BTS Bakti Kominfo.


Kenaikan Kasus Sifilis Pada Ibu Hamil: Janin Rentan Terinfeksi dan Cacat Bawaan

26 hari lalu

Ilustrasi kelainan genetik harlequin ichthyosis.
Kenaikan Kasus Sifilis Pada Ibu Hamil: Janin Rentan Terinfeksi dan Cacat Bawaan

Kenaikan kasus Sifilis juga dipicu oleh penularan dari ibu hamil kepada janinnya.


Guru Besar Undip Dipecat dari RS Kariadi: Dijauhkan dari Ruang Pasien, Ajar Dokter Jalan Terus

42 hari lalu

Zainal Muttaqin. Youtube/ SMC RS Telogorejo
Guru Besar Undip Dipecat dari RS Kariadi: Dijauhkan dari Ruang Pasien, Ajar Dokter Jalan Terus

Guru Besar Undip yang juga dokter spesialis bedah saraf ini memiliki antrean operasi pasien epilepsi sampai setahun ke depan.


Bahaya Heat Stroke Akibat Suhu Panas Ekstrem, Ini Gejala dan Pencegahannya

45 hari lalu

Ilustrasi heat stroke. Pexel
Bahaya Heat Stroke Akibat Suhu Panas Ekstrem, Ini Gejala dan Pencegahannya

Heat stroke merupakan kondisi di mana tubuh tidak bisa mengatur suhu diri. terlebih saat suhu panas akstrem seperti belakangan. Ini bahayanya.


Pola Makan Sehat yang Disarankan untuk Turunkan Risiko Keguguran

47 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil diet. Freepik.com/Our-team
Pola Makan Sehat yang Disarankan untuk Turunkan Risiko Keguguran

Peneliti menemukan bukti yang menunjukkan diet kaya buah, sayuran, makanan laut, produk susu, telur, dan biji-bijian mengurangi risiko keguguran.


Saran Dokter untuk Ibu Hamil yang Ingin Berpuasa Ramadan

31 Maret 2023

Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)
Saran Dokter untuk Ibu Hamil yang Ingin Berpuasa Ramadan

Dokter menyebut beberapa alasan yang membuat wanita hamil tidak dianjurkan berpuasa.


Gejala, Penyebab, dan Fakfor Risiko Keguguran: Tak Semua karena Gangguan Perkembangan Janin

29 Maret 2023

Ilustrasi keguguran. Shutterstock
Gejala, Penyebab, dan Fakfor Risiko Keguguran: Tak Semua karena Gangguan Perkembangan Janin

Keguguran dapat terjadi karena berbagai alasan medis, melaporkan dari healthline, banyak di antaranya tidak berada dalam kendali seseorang.