Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Difabel Perlu Bergabung dalam Komunitas, tapi Jangan Sampai Terkucilkan

Ilustrasi difabel. Shutterstock
Ilustrasi difabel. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi seorang penyandang disabilitas baru tentu membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitar. Beberapa difabel memilih berkecimpung dalam komunitas untuk mendapatkan dukungan mental dan mengetahui tindakan yang harus diambil.

Aktivitas difabel, Andrew Pulrang mengatakan, penyandang disabilitas harus berhati-hati saat memilih bergabung dengan komunitas tertentu. "Jangan sampai dia merasa terkucilkan," kata pria yang mengadvokasi isu disabilitas selama 22 tahun di Amerika Serikat ini, seperti dikutip dari Forbes, Selasa 1 Juni 2021.

Menemukan komunitas dengan kegiatan sesuai minat, menurut Andrew Pulrang, belum tentu memiliki aksesibilitas sesuai kebutuhan. "Ada penyandang disabilitas yang menemukan komunitas, tapi tidak memiliki akses informasi sama sekali. Atau ketika sudah menemukan komunitas, lalu merasa terkucilkan," ucap Andrew Pulrang.

Kondisi tanpa kepastian tersebut, menurut dia, banyak dialami penyandang disabilitas remaja, penyandang disabilitas dewasa di usia pertengahan, dan lansia yang sakit karena kehilangan fungsi tubuh. Kondisi yang tidak nyaman dalam lingkaran pertemanan di komunitas ini, Pulrang melanjutkan, dapat memicu keputusasaan terhadap difabel, bahkan tak jarang menggiring mereka ke upaya percobaan bunuh diri.

Andrew Pulrang berbagi tips bagi penyandang disabilitas supaya tidak keliru memilih dan bergabung dalam komunitas:

1. Bukan sekadar memilih komunitas, tapi komunitas yang dibutuhkan
Memilih sebuah komunitas bukanlah keharusan. Namun mengidentifikasi fokus dan kegiatan komunitas dapat membantu penyandang disabilitas baru menemukan dukungan yang dibutuhkan. Perlu dipahami, banyak komunitas difabel dengan berbagai latar belakang dan kepentingan. "Hindari tumpang tindih kepentingan yang malah membebani penyandang disabilitas," kata Pulrang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Eksplorasi komunitas penyandang disabilitas
Saat ini banyak komunitas difabel yang memperjuangkan berbagai fokus advokasi dan pemberdayaan. Sebab itu, tiada salahnya mempertimbangkan untuk bergabung pada satu atau dua komunitas sekaligus. Pulrang mengelompokkan beberapa kategori komunitas difabel.

Di antaranya komunitas aktivis advokasi dan pejuang kebijakan, komunitas advokasi dan dukungan lokal, komunitas budaya penyandang disabilitas, komunitas enterpreneur atau wirausaha, komunitas melek teknologi. Ada pula komunitas pengembangan diri dan motivasi, komunitas gaya hidup dan fashion, komunitas berdasarkan jenis ragam disabilitas, dan komunitas pendamping penyandang disabilitas.

3. Melakukan penyesuaian harapan
Sebagai penyandang disabilitas baru, seorang individu tentu akan berharap banyak pada komunitas yang dia pilih. Namun demikian, menurut Pulrang, sebaiknya difabel baru tidak menggantungkan harapan sepenuhnya pada komunitas karena banyak kepentingan yang juga diperjuangkan dalam komunitas. Prioritas dukungan tentu ditujukan pada kepentingan bersama dulu.

Andrew Pulrang menambahkan, sebaiknya difabel yang baru bergabung tidak berusaha mengubah budaya komunitas. Anggota baru perlu memberi waktu bagi anggota lain dalam komunitas itu untuk mengenalnya.

Baca juga:

Apple Meluncurkan Teknologi Pengampu untuk Difabel Netra, Tuli, dan Tunadaksa

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Begini Suasana Pembukaan ASEAN Para Games 2023 Kamboja, Termasuk Defile Kontingen Indonesia

1 hari lalu

Suasana pembukaan ASEAN Para Games 2023 Kamboja di Stadion National Morodok Tekno Phnom Pehn pada Sabtu, 3 Juni 2023. ANTARA/Hendri Sukma Indrawan
Begini Suasana Pembukaan ASEAN Para Games 2023 Kamboja, Termasuk Defile Kontingen Indonesia

Pembukaan ASEAN Para Games 2023 Kamboja berlangsung di Stadion National Morodok Tekno Phnom Pehn, Sabtu, 4 Juni 2023.


Tiap Hari Ikut Kuliah, Anjing Pelayan Disabilitas Dapat Ijazah Bareng Wisuda Tuannya

1 hari lalu

Justin, seekor anjing, diberi ijazah lulus kuliah bersama tuan yang dilayaninya, Grace Mariani, mahasiswa di Universitas Seton Hall, New Jersey, Amerika Serikat. Foto/twitter
Tiap Hari Ikut Kuliah, Anjing Pelayan Disabilitas Dapat Ijazah Bareng Wisuda Tuannya

Universitas menyatakan merayakan dedikasi si anjing yang bukan hanya membantu tuannya, tetapi juga menghadiri semua kelasnya.


Poltekpar Lombok Buka Kesempatan Difabel Tuna Rungu Kuliah Pariwisata

1 hari lalu

Kampus Poltekpar Lombok. TEMPO/Supriyantho Khafid
Poltekpar Lombok Buka Kesempatan Difabel Tuna Rungu Kuliah Pariwisata

Sampai awal 2023, Poltekpar Lombok memiliki 1.019 orang mahasiswa aktif.


Penyandang Disabilitas, Anak 10 Tahun, Meninggal akibat Kebakaran di Jakarta Timur

2 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Penyandang Disabilitas, Anak 10 Tahun, Meninggal akibat Kebakaran di Jakarta Timur

Kebakaran menimpa delapan rumah di Jalan Swadaya RT 05/RW 05, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung.


Ganjar Siapkan Strategi Gaet Gen Z, Disabilitas dan Perempuan

3 hari lalu

Bakal Calon Presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan dalam peresmian Rumah Aspirasi Relawan Pemenangan di Jakarta, Kamis, 1 Juni 2023. Ganjar Pranowo meresmikan Rumah Aspirasi Relawan Pemenangan dan juga sebagai tempat Sekretariat Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres 2024 DPP PDI Perjuangan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ganjar Siapkan Strategi Gaet Gen Z, Disabilitas dan Perempuan

Ganjar Pranowo mengatakan Generasi Z, kelompok disabilitas dan perempuan merupakan konstituen potensial yang belum terjamah oleh organ relawan.


Mengembangkan Komunitas dengan Maksimalkan Platform Website

3 hari lalu

Ayunda Zikrina, Head of Brand and Communication Team Niagahoster, dalam kesempatan Media Meetup virtual, Selasa 30 Mei 2023.
Mengembangkan Komunitas dengan Maksimalkan Platform Website

Ada beragam cara orang untuk mengembangkan komunitas masing- masing. Salah satu faktor cukup penting adalah dengan maksimalkan platform website.


Atlet Indonesia Siap Tempur untuk Torehkan Sejarah dengan Menjadi Juara Umum ASEAN Para Games 2023

5 hari lalu

Atlet National Paralympic Committee (NPC) mengikuti acara Pengukuhan dan Pelepasan Kontingen ASEAN Para Games XII Kamboja 2023 di Balai Kota, Solo, Jawa Tengah, Senin 29 Mei 2023. National Paralympic Committee (NPC) Indonesia mengirimkan 268 atlet dan 154 ofisial untuk 12 cabang olahraga dari 14 cabor yang dipertandingkan pada ASEAN Para Games XII 2023 di Kamboja. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Atlet Indonesia Siap Tempur untuk Torehkan Sejarah dengan Menjadi Juara Umum ASEAN Para Games 2023

Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia Andi Herman mengatakan para atlet Merah Putih siap tempur untuk menghadapi ASEAN Para Games 2023.


84 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Akui Pentingnya Komunitas Dalam Jaga Kesehatan

7 hari lalu

Ilustrasi lari/herbalife
84 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Akui Pentingnya Komunitas Dalam Jaga Kesehatan

Ada banyak tantangan yang harus dihadapi orang ketika ingin hidup sehat. 84 persen mengakui peran komunitas bisa bantu jaga kesehatan.


Teknologi Bluetooth Membuat Difabel Ini Berjalan Lagi

8 hari lalu

Neuroscience Research. Foto: Health Innovation Manchester.
Teknologi Bluetooth Membuat Difabel Ini Berjalan Lagi

Gert-Jan Oksam, penyandang difabel keterbatasan gerak dapat berjalan kembali ketika menjalani operasi penanaman implan di batang otaknya.


Mitigasi Perubahan Iklim Jangan Lupakan Penyandang Disabilitas, Ini Keperluan Mereka

8 hari lalu

Sejumlah warga menebang pohon yang tumbang akibat diterjang angin kencang di Kota Kupang, NTT, Senin, 5 April 2021. Badai siklon Seroja diperkirakan akan masih menerjang NTT dan sekitarnya pada Selasa, 6 April 2021. ANTARA/Kornelis Kaha
Mitigasi Perubahan Iklim Jangan Lupakan Penyandang Disabilitas, Ini Keperluan Mereka

Maria Yasinta merupakan salah satu penyandang disabilitas saat badai Seroja melanda NTT pada 2021 yang menyebabkan banjir bandang.