TEMPO.CO, Jakarta - Difabel menyambut rencana vaksinasi Covid-19 gelombang ketiga yang berlangsung bulan depan atau Juni 2021.
Sorang aktivis penyandang disabilitas daksa asal Semarang, Jawa Tengah, Yuktiasih Proborini mengatakan, vaksinasi gelombang ketiga untuk kelompok rentan -termasuk difabel, ini menjadi bukti itikad pemerintah karena telah menempatkan penyandang disabilitas sebagai prioritas.
"Kita patut bergembira," ujar Yuktiasih Proborini saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Jumat 21 Mei 2021. Yuktiasih mengaku sudah menjalani vaksinasi Covid-19 sebagai orang lanjut usia atau lansia.
Menurut Yuktiasih, pelayanan kesehatan yang dia rasakan sudah cukup baik. "Aksesibilitas ke tempat vaksinasi, proses registrasi, observasi, dan wawancara kesehatan, sampai proses penyuntikkan vaksin dapat berjalan tanpa kendala," ujarnya.
Ilustrasi Vaksin Covid-19. REUTERS/Dado Ruvic
Yuktiasih mengingatkan agar pemerintah memperhatikan aksesibilitas saat melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk penyandang disabilitas. Aksesibilitas itu mencakup sosialisasi, kemudahan proses, sampai pelayanan kesehatan yang inklusif, terlebih untuk difabel yang tinggal di daerah terpencil.
Ketua Umum Panitia Pemilihan Umum Akses Penyandang Disabilitas, Aryani Soekanwo mengatakan rencana vaksinasi Covid-19 mulai Juni 2021 menjadi awalan yang positif untuk melindungi difabel dari virus corona. "Meski jumlah dosis vaksin yang ada belum memenuhi kebutuhan 21 juta penyandang disabilitas di Indonesia," katanya.
Ariyani menambahkan, tidak semua penyandang disabilitas dapat langsung divaksinasi. Musababnya, dari angka 21 juta difabel tersebut, terdapat penyandang disabilitas yang mengalami autoimun ataupun kondisi medis yang rentan jika divaksinasi. "Dengan begitu, vaksinasi ini merupakan awalan positif dalam usaha penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia," katanya.
ROSA MERY
Catatan: Rosa Mery adalah penyandang disabilitas Netra low vision lulusan Sastra Jerman Universitas Indonesia, yang mengikuti pelatihan Menulis Kreatif bersama Mitra Netra. Artikel ini melalui supervisi dan penyuntingan awal oleh jurnalis Tempo difabel Netra, Cheta Nilawaty.
Baca juga:
Vaksinasi Covid-19 untuk Difabel Dimulai Bulan Depan