TEMPO.CO, Jakarta - Riz Ahmed menceritakan bagaimana dia berjuang mendalami peran sebagai difabel Tuli dalam film Sound of Metal. Riz Ahmed belajar dan menerapkan bahasa isyarat Amerika serta budaya Tuli dalam kehidupan selama lebih dari delapan bulan.
"Komunitas Tuli adalah pendengar terbaik yang pernah saya temui," kata Riz Ahmed seperti dikutip dari Sky News, Minggu 25 April 2021. Menurut dia, mengenal lebih dalam kehidupan penyandang disabilitas, terutama Tuli, bukan sekadar tentang kemampuan mendengar, melainkan juga perhatian, fokus, dan bahasa tubuh.
Sebagai non-difabel, Riz Ahmed mengatakan kondisi Tuli bukan disabilitas belaka. Insan Tuli atau tunarungu membangun sebuah budaya dalam berkomunikasi yang dapat juga dilakukan non-difabel atau orang dengan pendengaran.
Dalam film Sound of Metal, Riz Ahmed berperan sebagai Ruben, seorang drummer punk metal dan mantan pengguna narkoba. Ruben kehilangan pendengarannya dalam semalam dan terpaksa menerima kehidupan baru. Apa yang dirasakan Ahmed itulah yang kemudian dideskripsikan dalam film.
Poster film Sound of Metal. Foto: imdb
"Penonton diajak turut dan larut dalam kebingungan dan kepanikan yang dirasakan oleh Ruben," kata Paul Raci, aktor yang juga bermain dalam film Sound of Metal. Para pemain film serta penonton mengarungi perjalanan emosional bersama dan dari sana mereka mempelajari budaya Tuli atau tunarungu sebagai sebuah keindahan.
Sutradara Sound of Metal, Darius Marder menghabiskan 13 tahun untuk mengerjakan film ini. Marder tidak hanya memutar otak agar film ini enak ditonton oleh penonton mendengar, sekaligus mendeskripsikan berbagai suara dan dialog yang tidak memiliki gambar melalui deskripsi teks (caption) agar film dapat diakses penonton Tuli atau tunarungu.
"Deskripsi teks semua suara dalam film ditampilkan di layar dan tidak dapat dimatikan," kata Riz Ahmed.
Baca juga:
Oscar 2021 Dianggap Lebih Inklusif, Nominasikan 3 Film Tentang Disabilitas