TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen Hotel Hampton Inn Buffalo - Amherst di New York Amerika Serikat mengklaim sebagai hotel yang ramah difabel. Hotel bintang dua ini mengantongi setifikat Universal Building atau sertifikasi sebagai bangunan yang mudah diakses dan aman untuk penyandang disabilitas, lansia, dan orang berkebutuhan khusus.
General Manager Hotel Hampton Inn Buffalo - Amherst, Stephanie Pericuzzi mengatakan awalnya pembangunan hotel ini hanya mempertimbangkan aksesibilitas bagi pengguna kursi roda dan tamu yang memiliki kendala dalam melihat. "Tapi kemudian kami menyadari ada juga orang yang memiliki hambatan kognitif dan komunikasi,"kata Pericuzzi seperti dikutip dari Scoop.
Atas dasar itu, manajemen hotel kemudian mengubah desain bangunan agar lebih universal bagi tamu dalam kondisi apapun. Mereka menggandeng arsitek yang memahami kebutuhan aksesibilitas sekaligus ramah lingkungan. "Dunia sudah berubah, sekarang orang peduli dan mengutamakan aksesibilitas," kata Danise Levine, arsitek Hotel Hampton Inn Buffalo - Amherst yang juga Asisten Direktur Buffalo’s Center untuk desain inklusif dan lingkungan.
Mari kita simak apa saja sarana dan layanan yang memudahkan tamu berkebutuhan khusus di hotel yang terletak di timur New York ini. Di kamar dan kamar mandi misalkan, tamu yang menggunakan kursi roda dapat bermanuver karena memiliki area yang cukup luas. Pada setiap kamar mandi juga terdapat pegangan dan shower yang dapat digulung.
"Kami melengkapi setiap kamar dengan alat pengukur suhu ruangan dan saklar yang terletak di bagian bawah dinding," kata Levine. Tidak ada undakan atau anak tangga sama sekali dalam setiap akses menuju ruangan. Hotel dengan tarif sekitar Rp 1,2 juta per malam ini juga memiliki tempat parkir yang bisa langsung diakses dari lantai tempat kamar tamu berada.
Setiap nomor pintu di hotel dengan 107 kamar ini dibuat kontras dengan warna pintu. Terdapat papan bercetak huruf Braille yang ditepet dekat gagang pintu. "Pintu dan jendela di hotel menggunakan tombol untuk membukanya," ujar Levine.
Selain aksesibilitas, manajemen hotel juga mempertimbangkan komposisi penggunaan bahan kimia pada setiap benda. "Kami menggunakan bahan-bahan yang tidak menimbulkan alergi," kata Pericuzzi.
Fasilitas olahraga juga cukup lengkap lantaran awalnya hotel ini bertujuan menyambut atlet hoki difabel yang akan bertanding. Namun pandemi Covid-19 membuat pertandingan diundur.
Manajemen hotel menerapkan protokol kesehatan dengan berbagai cara. Misalkan, hanya mengizinkan ruang fitness digunakan oleh satu orang, menyediakan sarapan dalam bentuk kemasan, membungkus pengendali televisi, membersihkan berbagai sudut hotel secara berkala. "Kami langsung mensterilisasi kamar yang telah ditinggalkan tamu dan menutupnya selama beberapa hari," ujar Pericuzzi.