Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ojek Difabel Difa Bike Jalan Lagi Saat Pandemi Covid-19, Ada Tarif Paket Hemat

image-gnews
Difa Bike, layanan ojek difabel di Yogyakarta kembali beroperasi di masa pandemi Covid-19 mulai November 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Difa Bike, layanan ojek difabel di Yogyakarta kembali beroperasi di masa pandemi Covid-19 mulai November 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Empat orang pria tampak lahap menikmati semangkuk sup hangat di hadapannya di warung Sop Kreni Bugisan Yogyakarta, Kamis siang, 19 November 2020. Warung itu baru berdiri sekitar empat bulan terakhir. Pendirinya adalah Triyono, pria yang juga membentuk layanan ojek khusus difabel di Yogyakarta, Difa Bike.

Lokasi warung sop itu memanfaatkan halaman kosong markas layanan ojek difabel yang terletak di Jalan Srikaloka Nomor 5, Bugisan, Patangpuluhan, Wirobrajan, Kota Yogyakarta. Empat pria yang sedang bersantap siang itu tak lain para pengemudi Difa Bike.

Layanan ojek difabel itu kembali beroperasi setelah terhenti hampir tujuh bulan karena pandemi Covid-19. "Kami beroperasi kembali bulan ini, tapi belum bisa memenuhi semua permintaan pelanggan seperti dulu," kata Triyono kepada Tempo.

Pria yang Agustus lalu meraih penghargaan Museum Rekor Indonesia atau MURI untuk kategori pelopor ojek online bagi penyandang disabilitas, itu mengatakan tak mudah kembali bekerja lagi di masa pandemi Covid-19. Jumlah pengemudi difabel sebanyak 26 orang terpaksa dipangkas hanya menjadi sepuluh pengemudi saja demi efektivitas operasional dan pemerataan pendapatan.

Pelanggan dari kalangan penyandang disabilitas juga belum terlalu banyak karena sebagian besar masih mengurangi intensitasnya ke luar rumah. Padahal sebelum pandemi, sebagian pelanggan dari kelompok difabel itu rutin ke rumah sakit untuk memeriksakan kesehatan rutin atau mengambil obat.

Triyono, pendiri ojek difabel Difa Bike di Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Sektor pariwisata di Yogyakarta juga belum pulih benar. "Hanya pada momentum tertentu saja kadang banyak penumpang, setelah itu anjlok lagi," ujar Triyono. Bahkan masih sering terjadi dalam sehari tidak ada satu pesanan pun yang muncul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk menyiasati lesunya pasar, Difa Bike menawarkan mekanisme tarif baru dalam sistem paket. Paket layanan Difa Bike saat pandemi Covid-19 seharga Rp 150 ribu untuk sekali keliling kota dan destinasi di dalamnya dengan durasi layanan maksimal 4 jam.

Rutenya bisa dimodifikasi sesuai keinginan penumpang, asalkan masih dalam area Kota Yogyakarta. Penumpang dapat memilih empat destinasi wisata tematik, misalkan Kota Gede - Tugu - Malioboro - Keraton. "Satu sepeda motor hanya dapat mengangkut seorang penumpang dan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan membawa hand sanitazer," ujar Triyono.

Sistem tarif paket Difa Bike itu mengubah perhitungan tarif yang awalnya Rp 20 ribu per lima kilometer untuk layanan khusus atau penumpang difabel, dan Rp 25 ribu per lima kilometer untuk penumpang non-difabel. Sistem paket baru ini mirip seperti men-carter ojek Difa Bike yang sebelumnya menerapkan Rp 100 ribu per jam (maksimal 4 jam).

Triyono menambahkan, selama beroperasi di masa pandemi Covid-19, seluruh pengemudi Difa Bike dilarang mangkal di titik tertentu. Mereka hanya boleh menunggu pesanan dari rumah masing-masing atau di kantor Difa Bike. Ada tiga cara untuk memanfaatkan layanan Difa Bike. Pertama, memesan melalui aplikasi Difa Bike yang diunduh di Play Store.

Kedua, memesan melalui media sosial Instagram Difa Bike di akun @difacitytour. Ketiga, melalui layanan hotline di nomor telepon 082328016 326. ""Kami beroperasi setiap hari, mulai pukul 09.00 sampai 22.00 WIB," ujar Triyono.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

14 jam lalu

Spot wisata Kano Maritim Mangrove Baros di Bantul Yogyakarta. Dok. Pemda DIY
Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.


Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

22 jam lalu

Proses evakuasi korban jatuh ke jurang di tebing Pantai Ngluwo Gunungkidul, Ahad, 28 April 2024 (Dok. Istimewa)
Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.


Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

1 hari lalu

Kampoeng Mataraman Yogyakarta. Dok. Istimewa
Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.


Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

1 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.


Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

2 hari lalu

Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

5 hari lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

5 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

5 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

5 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

6 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.