TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu tantangan dalam pelaksanaan kelas inklusi bagi peserta didik difabel netra adalah kegiatan belajar mengajar matematika. Musababnya, mata pelajaran ini banyak menggunakan simbol secara visual.
Ketua Yayasan Mitra Netra, Bambang Basuki mengatakan, pada praktiknya, masih banyak guru matematika di kelas inklusi yang tidak tahu bagaimana metode mengajarkan mata pelajaran matematika kepada siswa disabilitas netra, karena banyaknya simbol visual. "Banyak juga guru pendamping khusus yang tidak mengetahui simbol Braille untuk matematika," ujar Bambang Basuki dalam acara peluncuran tongkat cerdas tunanetra, Bricane oleh Yayasan Syamsi Dhuha, Sabtu 31 Oktober 2020.
Sebab itu, Yayasan Mitra Netra membuat sebuah aplikasi bernama Math Mitra Netra Braille Converter atau MathMBC. Aplikasi ini dapat digunakan untuk belajar matematika di kelas inklusi. Aplikasi ini membantu guru matematika atau guru pendamping guna mengkonversikan simbol visual matematika ke dalam simbol matematika versi Braille.
Aplikasi ini juga membantu siswa difabel netra untuk menerjemahkan simbol matematika versi Braille menjadi simbol matematika visual. Caranya, siswa cukup mengetikkan jawaban matematika ke dalam komputer yang telah terpasang aplikasi pembaca layar dan MathMBC. Aplikasi ini akan mengkonversikan jawaban siswa yang sebelumnya menggunakan simbol matematika versi Braille ke dalam simbol matematika visual.
MathMBC juga dapat membantu guru matematika atau guru pendamping di kelas inklusi dalam membuat modul matematika versi Braille. Caranya, pasangan ke mesin cetak atau printer khusus Braille. Guru cukup mengetik soal matematika di laptop atau komputer biasa. Kemudian aplikasi ini akan menerjemahkan lagi secara digital simbol matematika ke printer khusus Braille, dan mencetaknya menjadi titik-titik timbul yang dapat diraba siswa difabel netra.
"Aplikasi ini bisa didapat di Yayasan Mitra Netra dan kami sediakan gratis bagi siswa difabel netra atau lembaga pendidikan inklusi matematika yang memiliki peserta didik difabel netra," ujar Bambang Basuki. Dia berharap MathMBC mampu menjawab tantangan dan memudahkan proses belajar mengajar matematika bagi siswa difbel netra.