TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden Joko Widodo yang juga Juru Bicara Bidang Sosial, Angkie Yudistia mendorong difabel berolahraga secara rutin. Menurut dia, kegiatan olahraga mampu membuat tubuh sehat, sekaligus menumbuhkan minat dan bakat penyandang disabilitas.
"Olahraga juga penting untuk difabel karena bisa menjadi wadah untuk memperoleh keterampilan hidup, mendapatkan kesehatan fisik, dan membuat lebih percaya diri," kata Angkie Yudistia dalam acara virtual Kampanye #olahragatanpabatas yang diadakan Kementerian Pemuda dan Olahraga pada Jumat, 9 Oktober 2020.
Staf Khusus Presiden Joko Widodo yang juga Juru Bicara Bidang Sosial, Angkie Yudistia saat memberikan sambutan dalam kampanye Olaharaga Tanpa Batas pada Jumat, 9 Oktober 2020. Dok. Kementerian Pemuda dan Olahraga
Angkie Yudistia mencontohkan para atlet difabel adalah orang yang menekuni cabang olahraga tertentu, rutin berlatih sehingga bakat dan minatnya terasah, hingga mampu mampu berprestasi di ajang olahraga tingkat nasional maupun internasional. Dari itu, menurut Angkie Yudistia, olahraga memiliki keuntungan psikologis dan sosiologis.
"Keuntungan psikologis adalah muncul perasaan lebih senang, dan dari sisi sosiologis bisa mendapatkan teman baru sekaligus melawan stigmatisasi," kata Angkie Yudistia. "Ayo tema-teman, kita aktif secara fisik karena olahraga membawa manfaat: tubuh sehat, banyak teman, lebih bahagia, optimistis, dan percaya diri."
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali saat memberikan sambutan dalam kampanye Olaharaga Tanpa Batas pada Jumat, 9 Oktober 2020. Dok. Kementerian Pemuda dan Olahraga
Pada kesempatan itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengatakan kampanye Olaharaga Tanpa Batas ini bertujuan menggerakkan semua kalangan untuk tetap aktif di masa pandemi Covid-19. "Pemerintah mendorong masyarakat untuk tetap berolahraga guna meningkatkan imunitas tubuh," katanya.
Selama belum ada vaksin dan obat Covid-19, Zainudin Amali melanjutkan, maka setiap orang harus menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh melalui olahraga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. "Yang penting ada gerakan fisik yang kita lakukan," ucapnya.