Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perhatikan Makanan dan Cara Makan Anak dengan Cerebral Palsy

image-gnews
Masyarakat berfoto saat Peringatan Hari Cerebral Palsy Sedunia di area Hari Bebas Kendaraan Bermotor , Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 8 Oktober 2017. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Masyarakat berfoto saat Peringatan Hari Cerebral Palsy Sedunia di area Hari Bebas Kendaraan Bermotor , Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 8 Oktober 2017. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anak dengan disabilitas Cerebral Palsy terkadang kesulitan mengunyah atau menelan makanan. Sebab itu, orang tua atau pendampingnya harus memperhatikan dan mengevaluasi asupan makanan, baik nutrisi, jenis, tekstur, dan cara mengkonsumsinya.

Pendiri Wahana Keluarga Cerebral Palsy, Reny Indrawati mengatakan tekstur makanan yang dikonsumsi anak dengan Cerebral Palsy tidak boleh terlalu cair atau terlalu keras. "Kalau tekstur makanan terlalu encer, makanan malah terlalu cepat masuk dan anak berpotensi tersedak," kata Reny dalam acara Nutrisi dan Layanan Kesehatan untuk Anak dengan Disabilitas di Masa Pandemi, yang diinisiasi oleh Save The Children, Sabtu 26 September 2020.

Apabila membuat makanan dengan tekstur yang terlalu kental, Reny Indrawati menyarankan agar perlahan-lahan saat memandu anak mengkonsumsi makanan tersebut. Adapun makanan yang bertekstur keras, Reny menyarankan harus dihaluskan dulu.

Menurut dokter, filsuf, dan ahli gizi komunitas, Tan Shot Yen, menghaluskan makanan untuk anak berkebutuhan khusus harus menerapkan metode khusus. "Jangan dilakukan dengan cara memamah makanan di dalam mulut orang tua lalu diberikan kepada anak, tapi metode penghalusan melalui penggunaan saringan kawat, kemudian diulek, terakhir diambil hasilnya dari dasar wadah," ujar Tan Shot Yen.

Pengolahan makanan harus bersih, aman, dan memenuhi kebutuhan gizi anak dengan disabilitas. Tan Shot Yen mengatakan makanan harus memenuhi kriteria gizi seimbang, dengan komposisi karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan serat. "Semua itu tidak perlu bahan makanan yang mahal, seperti protein hewani tidak harus daging merah tapi bisa substitusi dengan telur," kata Tan Shot Yen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Komponen terakhir dari evaluasi pola makan anak dengan Cerebral Palsy yang tidak boleh luput dari perhatian orang tua atau pendamping adalah mood atau suasana hati anak saat makan. Bagi anak dengan Cerebral Palsu, menurut Renny Indrawati, evaluasi kemampuan makan dan minumnya atau eating and drinking ability. "Hasil evaluasi eating and drinking ability ini dapat membantu kelancaran terapi wicara," ujar Renny.

Membangun suasana hati anak berkebutuhan khusus, menurut Tan Shot Yen, memang menuntut kreativitas orang tua dan pendamping. Yang penting adalah membangun suasana yang menyenangkan, namun jangan makan sembari bermain. Tan Shot Yen mengatakan dua aktivitas itu harus dilakukan dalam waktu berbeda.

"Orang tua harus sabar. Saat anak ingin bermain, maka kegiatan makan dijeda dulu sesaat," kata Tan Shot Yen. Jika anak selesai bermain, ajak kembali mereka makan dan fokus terhadap makanannya, bukan pada kegiatan bermainnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Asupan Makanan untuk Cegah Risiko Pengeroposan Tulang pada Lansia

15 menit lalu

Ilustrasi tulang punggung keluarga. Freepik/Lifestylememory
6 Asupan Makanan untuk Cegah Risiko Pengeroposan Tulang pada Lansia

Lansia perlu mengonsumsi asupan makanan yang mengandung tinggi kalsium untuk mencegah pengeroposan dan penyakit tulang.


Marak Bullying Anak, Ada Apa dengan Generasi Sekarang?

22 jam lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
Marak Bullying Anak, Ada Apa dengan Generasi Sekarang?

Maraknya kasus perundungan atau bullying anak semakin memprihatinkan. Semua pihak mesti turun tangan, dari orang tua sampai pihak sekolah.


Sederet Makanan yang Baik untuk Kesehatan Jantung

1 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Sederet Makanan yang Baik untuk Kesehatan Jantung

Konsumsi makanan sehat untuk jantung dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, hipertensi, dan penyakit arteri koroner.


UNICEF: Jutaan Anak di Burkina Faso Putus Sekolah karena Dampak Konflik

1 hari lalu

Tentara mengawal konvoi pemimpin baru Burkina Faso Ibrahim Traore saat tiba di televisi nasional dengan kendaraan lapis baja di Ouagadougou, Burkina Faso 2 Oktober 2022. REUTERS/Vincent Bado
UNICEF: Jutaan Anak di Burkina Faso Putus Sekolah karena Dampak Konflik

Menurut laporan UNICEF, jutaan anak di Burkina Faso putus sekolah karena ketidakamanan yang disebabkan oleh konflik.


5 Kiat Menciptakan Kebiasaan Tidur yang Sehat bagi Anak

1 hari lalu

Seorang anak kecil perempuan tertidur di atas roti, ketika sedang menikmati makanan di atas meja makan. Anak tersebut tampaknya menggunakan roti sebagai pengganti bantal tidur. Dailymail
5 Kiat Menciptakan Kebiasaan Tidur yang Sehat bagi Anak

Anakdengan kualitas dan kebiasaan tidur yang tidak sesuai cenderung memiliki banyak masalah perilaku dan perkembangan serta masalah yang berkaitan dengan pertumbuhan.


Mengintip Makanan Favorit Raja Charles III

1 hari lalu

Ratu Camilla dan Raja Charles III saat mengunjungi Poundbury, Dorset, Selasa 27 Juni 2023. Instagram.com/@theroyalfamily
Mengintip Makanan Favorit Raja Charles III

Apa makanan yang biasa disantap Raja Charles III setiap hari? Ternyata, hidangan buat sang raja tak seperti bayangan kita seperti di dongeng.


Belajar dari Perundungan Siswa SMP di Cilacap, KPAI Minta Orang Dewasa Waspadai Bibit Perilaku Kekerasan Anak

3 hari lalu

Ilustrasi perundungan. Sumber: www.dailymail.co.uk
Belajar dari Perundungan Siswa SMP di Cilacap, KPAI Minta Orang Dewasa Waspadai Bibit Perilaku Kekerasan Anak

Bibit perilaku kekerasan anak perlu diwaspadai sejak dini. Kata KPAI, orang dewasa memiliki fungsi penting dalam mendidik anak sejak dini.


Fenomena Perundungan Siswa SMP di Cilacap, KPAI: Perlu Gerakan Tidak Mentoleransi Kekerasan terhadap Anak

3 hari lalu

Ilustrasi anak mengalami bullying. Freepik.com/gpointstudio
Fenomena Perundungan Siswa SMP di Cilacap, KPAI: Perlu Gerakan Tidak Mentoleransi Kekerasan terhadap Anak

Fenomena perundungan siswa SMP di Cilacap tidak bisa ditoleransi. KPAI mendorong adanya gerakan untuk tidak mentoleransi kekerasan terhadap anak.


Son Ye Jin Ungkap Mengasuh Anak Menyulitkan Sekaligus Membahagiakan Dirinya

4 hari lalu

Son Ye Jin. Foto: Instagram/@yejinhand
Son Ye Jin Ungkap Mengasuh Anak Menyulitkan Sekaligus Membahagiakan Dirinya

Son Ye Jin menceritakan pengalamannya menjadi ibu dan rencana memiliki anak kedua


Sederet Makanan yang Tidak Mudah Busuk, Salah Satunya Madu

5 hari lalu

Ilustrasi kurma dan madu. shutterstock.com
Sederet Makanan yang Tidak Mudah Busuk, Salah Satunya Madu

Beberapa makanan berikut ini tidak akan mengalami pembususkan meski telah disimpan bertahun-tahun.