Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang dengan Gangguan Kesehatan Mental Rentan Terinfeksi COVID-19

image-gnews
Warga binaan penderita sakit jiwa mengikuti sosialisasi dan pendidikan pemilih Pemilu Serentak Tahun 2019 oleh KPUD DKI Jakarta di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 1 di Jakarta, Senin 18 Februari 2019. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat seperti skizofrenia mencapai 400.000. Yang menjadi masalah adalah gangguan jiwa menyebabkan masalah produktifitas menurun hingga menyebabkan kerugian secara ekonomi. TEMPO/Subekti.
Warga binaan penderita sakit jiwa mengikuti sosialisasi dan pendidikan pemilih Pemilu Serentak Tahun 2019 oleh KPUD DKI Jakarta di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 1 di Jakarta, Senin 18 Februari 2019. Sedangkan prevalensi gangguan jiwa berat seperti skizofrenia mencapai 400.000. Yang menjadi masalah adalah gangguan jiwa menyebabkan masalah produktifitas menurun hingga menyebabkan kerugian secara ekonomi. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi corona telah membuat banyak orang terjebak di rumah karena harus menjaga jarak sosial dan fisik. Sebagian dari mereka mengalami kekurangan stimulasi dan menghadapi tekanan berlebihan selama beraktivitas di rumah. Kondisi ini mengancam mereka dengan gangguan kesehatan mental, sehingga mereka berpotensi lebih tinggi terkena penyakit, termasuk virus corona baru atau COVID-19.

Sebuah artikel terbaru yang diterbitkan dalam JAMA Psychiatry menyatakan masalah kesehatan mental ini sering berbarengan dengan serangkaian penyebab sulitnya masyarakat mengakses kebutuhan mendasar. Misalnya, makanan, obat-obatan, perumahan yang stabil, dan perawatan kesehatan. Semua faktor ini membuat orang dengan penyakit mental yang parah berisiko jauh lebih besar untuk tertular dan menularkan virus corona baru.

Direktur Citywide Case Management dari Zuckerberg San Francisco General Hospital and Trauma Center, Fumi Mitsuishi, mengatakan tantangan yang dihadapi orang dengan gangguan kejiwaan, seperti skizofrenia, gangguan bipolar, atau depresi, membuat mereka lebih berpotensi terpapar COVID-19. "Kami berbicara tentang populasi mereka yang berjuang untuk dapat memberi makan diri sendiri, mampu mengurus masalah medis, dan memiliki cukup pendapatan," kata Mitsuishi kepada Healthline.

Selain itu, kata Mitsuishi, sebagian orang berjuang mempertahankan pekerjaan mereka. Ada pula yang hanya bisa membawa pulang sekitar US$ 25 per minggu. Sering kali mereka hidup berkelompok, seperti tempat penampungan. Tempat tinggal mereka berdekatan dan tidur berdampingan satu sama lain. "Dengan akses dan kondisi seperti itu, jika satu orang terkena Covid-19, ada kemungkinan virus akan menembus kelompok ini," kata dia.

Psikiater dari NYU Langone Health, Collin Reiff, mengatakan kondisi penderita penyakit mental ini diperparah oleh terputusnya informasi tentang wabah virus ini. Sebagian dari penderita penyakit mental tidak memiliki smartphone, serta tidak mengakses Internet atau televisi.

Akibatnya, mereka harus bergantung pada dokter kesehatan mental untuk mendapatkan informasi terbaru tentang pandemi. "Saat banyak profesional kesehatan mental dan dokter mulai berkonsultasi dengan klien mereka dari jarak jauh, mereka yang tidak memiliki perangkat itu tidak mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terputusnya informasi pandemi kepada penderita gangguan kesehatan mental, menurut Reiff, berdampak pada penyalahgunaan zat berbahaya atau obat. Penyalahgunaan zat berbahaya tentu meningkatkan kerentanan mereka terpapar penyakit menular. Apalagi disebutkan tingkat merokok orang-orang dengan penyakit mental lebih tinggi sekitar 60 hingga 70 persen. "Beberapa orang skizofrenia secara teratur merokok," kata Mitsuishi. Padahal merokok membuat risiko penyakit pernapasan mengalami komplikasi pada penyakit COVID-19, diabetes, hipertensi, dan jantung.

Direktur Medis Citywide Case Management Carrie Cunningham mengatakan banyak orang dengan gangguan mental memiliki ketidakpercayaan terhadap sistem perawatan kesehatan. Adanya stigma terhadap penderita COVID-19 membuat penderita gangguan kesehatan mental memendam rasa malu dan semakin sulit keluar dari kehidupannya. “Ini benar-benar stigma yang mengarah pada orang-orang yang memiliki gangguan mental. Karena itu, mereka harus dilindungi dan dibantu," kata Cunningham.

Sementara itu, Gregory Nawalanic, psikolog dari University of Kansas, mengatakan salah satu cara untuk membantu kesehatan mental adalah menciptakan beberapa karya seni. Misalnya, melukis, menulis perasaan, menghias kue, hingga melakukan tarian spontan di dapur. "Hampir semua aktivitas kreatif bisa menjadi terapi," kata dia, dilansir laman Bustle. Sejumlah terapis seni juga meyakini seni terbukti membantu mengatur sistem saraf melalui keterlibatan pikiran dan tubuh.

Sebuah studi tentang seni dan kesehatan yang diterbitkan dalam American Journal of Public Health pada 2010 mengkonfirmasi cara ini. Studi itu menemukan bahwa melakukan aktivitas artistik dapat meningkatkan kesejahteraan dan perasaan harga diri, meredakan gejala kecemasan dan depresi, serta mengurangi stres dan kesepian.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

20 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

21 jam lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

3 hari lalu

Karakter Disney menyambut para pengunjung yang datang ke Disneyland Shanghai di Shanghai, Cina, 11 Mei 2020. Untuk menikmati beragam wahana, pengujung harus menjalani prosedur kesehatan dan keselamatan yang ditingkatkan. REUTERS/Aly Song
Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

4 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

4 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

4 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

8 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.