Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Muhammad Erwin Althaf, Insan Tuli Raih Sarjana di UGM

image-gnews
Muhammad Erwin Althaf berfoto bersama orang tuanya, Edi Sumarwanto dan Eny Rusdaningsih. Althaf adalah insan tuli yang meraih gelar sarjana peternakan UGM. TEMPO | Muh. Syaifullah
Muhammad Erwin Althaf berfoto bersama orang tuanya, Edi Sumarwanto dan Eny Rusdaningsih. Althaf adalah insan tuli yang meraih gelar sarjana peternakan UGM. TEMPO | Muh. Syaifullah
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Muhammad Erwin Althaf begitu gembira telah menyandang gelar Sarjana Peternakan Universitas Gadjah Mada atau UGM. Erwin yang mengalami disabilitas tuli membuktikan kondisi fisiknya tak menjadi aral untuk mengukir prestasi.

Selasa, 19 Februari 2020 adalah hari bersejarah baginya. Di hari itu dia wisuda dengan Indeks Prestasi Kumulatif atau IPK 3,51 dari Ilmu Peternakan, Fakultas Peternakan UGM. "Keterbatasan bukan penghalang untuk menggapai mimpi dan sukses," kata Althaf.

Pria 24 tahun ini masuk UGM melalui jalur prestasi atau jalur undangan di sekolahnya. Tak mudah baginya untuk menyesuaikan diri dengan materi perkualiahan. Tiada penerjemah bahasa isyarat saat dosen menerangkan mata kuliah. Althaf hanya bisa memperhatikan layar presentasi.

Jika dosen bicara di luar materi yang tampil pada layar, Althaf kesulitan mengikuti. Dia hanya bisa mendengar suara berdesibel tinggi, seperti klakson atau letusan. Pria kelahiran Semarang, 30 Januari 1995, ini banyak dibantu oleh teman dan para dosen. Dengan begitu dia tetap dapat mengikuti materi kuliah.

Ketika mengikuti sidang pendadaran atau ujian skripsi, Althaf melakukan presentasi seperti mahasiswa lainnya. Kendati terbata-bata dan suara yang tidak begitu jelas, dia berusaha menjelaskan hasil penelitian tentang 'Pengaruh Penambahan Bungkil Jintan Hitam Terhadap Konsumsi dan Kecernaan pada Domba Merino'.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ujian, dia dibantu oleh penerjemah dari Unit Kegiatan Mahasiswa atau UKM Peduli Difabel UGM untuk menuliskan pertanyaan yang dilontarkan dosen penguji. Lalu, jawaban disampaikan dengan cara diketik pada layar.

Althaf adalah putra pasangan dokter gigi Edi Sumarwanto dan Eny Rusdaningsih. Dia anak kedua dari tiga bersaudara. Edi menjelaskan Althaf kehilangan pendengaran sejak lahir. "Tapi kami tetap memperlakukannya seperti saudaranya, tidak membedakan," kata Edi.

Pada usia 3,5 tahun Althaf mengenyam pendidikan di seklah luar biasa. Seiring waktu, orang tuanya memeriksakan kondisi kesehatan Althaf ke dokter. Hasil pemeriksaan menunjukkan Althaf hanya mengalami keterbatasan dalam mendengar, tidak untuk hal lainnya. Dokter kemudian menyarankan Althaf belajar di sekolah umum.

Menurut Edi, Althaf adalah sosok mandiri. Bahkan Althaf sekolah di SMA di Yogyakarta, dan berpisah dari orang tuanya yang tinggal di Semarang, Jawa Tengah. Setelah meraih gelar sarjana, Althaf berencana melanjutkan studi S2 di bidang bidang peternakan. "Keberanian dan ketekunan itu membuat dia memiliki nilai akademik yang bagus," kata Edi seraya mengucapkan terima kasih kepada UGM yang memberi perhatian kepada mahasiswa berkebutuhan khusus.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

3 jam lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.


Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

5 jam lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).


Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

5 jam lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.


Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

6 jam lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.


Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

11 jam lalu

Aulia Ayub, lulusan termuda dan tercepat Program Spesialis UGM. ugm.ac.id
Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

Aulia Ayub mengungkapkan kiatnya sebagai lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis UGM dengan IPK 4,00.


Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

1 hari lalu

Aulia Ayub, lulusan termuda dan tercepat Program Spesialis UGM. ugm.ac.id
Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

Cerita Aulia Ayub, peraih lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 4,00.


3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

1 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

Ketiga prodi UGM tersebut adalah prodi Matematika, Kimia, dan Fisika.


Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

1 hari lalu

Umar Kayam. TEMPO/Rully Kesuma
Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.


Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

2 hari lalu

Dosen Filsafat UGM Sebut Pentingnya Partai Oposisi: Jika Tidak Ada, Maka Demokrasi Tambah Merosot Jauh

Keberadaan partai oposisi sangat penting untuk memberikan pengawasan dan mengontrol jalannya pemerintahan. Ini pendapat dosen filsafat UGM.


Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

8 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.