Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bukan Gojek atau Grab, Ada Difa Bike dengan Pengemudi Difabel

image-gnews
Triyono, pendiri Difa Bike dan sejumlah armadanya yang dipakai untuk layanan antar dalam dan luar kota Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Triyono, pendiri Difa Bike dan sejumlah armadanya yang dipakai untuk layanan antar dalam dan luar kota Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Layanan Ojek di Yogyakarta bukan hanya milik Grab atau Gojek. Setahun sebelum Gojek resmi mengaspal di Kota Gudeg pada tahun 2015, yang kemudian disusuli Grab, sudah mulai terbentuk layanan antar bernama Difa Tour and Transport yang bermarkas di kampung Pakualaman Yogya.

Hanya saja, saat itu Difa Tour and Transport belum terlalu dikenal. Ini bukan layanan ojek biasa. Difa Transport merupakan bentukan seorang pemuda difabel bernama Triyono. Pria itu prihatin dengan tidak kondusifnya layanan angkutan umum yang disediakan pemerintah dan koperasi angkutan swasta bagi penyandang disabilitas.

Bermodal niat, Triyono lantas memodifikasi sebuah moda berbasis sepeda motor yang ramah difabel. Sederhananya, unit motor diberi semacam side van atau boncengan di bagian samping. Unit itu dikerjakan di bengkel las kenalan Triyono di Yogyakarta. Unit kendaraan ini tak hanya memberikan kenyamanan bagi penumpang, namun juga mudah dikemudikan oleh difabel.

Usaha layanan antar difabel yang kemudian berubah nama menjadi Difa Bike itu berkembang cukup pesat setelah lima tahun beroperasi. "Sekarang sudah ada 26 pengemudi yang bergabung di sini dengan rata-rata tarikan sekitar 4 kali sehari dan di akhir pekan atau masa liburan sampai 12 kali," ujar Triyono saat ditemui Tempo di markas Difa Bike di Jalan Srikaloka, Kampung Bugisan Nomor 5A, Patangpuluhan, Wirobrajan, Kota Yogyakarta, pada Rabu 26 November 2019.

Triyono, pendiri Difa Bike dan sejumlah armadanya yang dipakai untuk layanan antar dalam dan luar kota. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Triyono menuturkan, layanan yang kini sudah disertai aplikasi untuk pemesanan di platform Play Store itu seluruhnya dioperasikan penyandang disabilitas ringan, seperti tunadaksa atau mengalami malfungsi pada salah satu bagian tubuh. "Kami tak mau eksklusif hanya melayani pelanggan difabel. Sekarang semua sudah terbuka baik untuk penumpang difabel maupun non-difabel," ujarnya.

Hanya saja, tak mudah mengubah persepsi non-difabel saat melihat penyandang disabilitas melayani mereka. Triyono menceritakan, pernah satu kali seorang penumpang yang terdiri dari seorang ibu dan anak terpaksa berganti kendaraan karena anaknya tak berhenti menangis.

Anak itu tak tega melihat kondisi pengemudi ojek penyandang disabilitas mengantarnya sampai ke tujuan. "Padahal mereka sudah membayar penuh sesuai tujuan. Kondisi ini malah membuat pengemudi kebingungan," ucap dia.

Triyono menjelaskan, saat ini sebagian besar pelanggannya adalah penyandang disabilitas, seperti tunadaksa dengan alat bantu tongkat, kaki palsu, kursi roda, dan yang paling banyak adalah tunanetra. Jika pelanggan memesan layanan melalui aplikasi Difa Bike, pertama akan masuk menu untuk memilih jenis layanannya, apakah umum atau khusus (difabel). Pemilihan layanan ini penting untuk menentukan pengemudi mana dan jenis sarana moda yang akan diterjunkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Triyono, pendiri Difa Bike dan sejumlah armadanya yang dipakai untuk layanan antar dalam dan luar kota Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Calon penumpang Difa Bike juga bisa memesan alat bantu, misalnya kursi roda atau meminta layanan berbeda sesuai dengan kebutuhan ragam disabilitas. Misalnya pemesan adalah difabel kursi roda dan tunanetra, maka petugas Difa Bike akan menerjunkan pengemudi yang sekaligus bisa membantu mobilitasnya. "Untuk penumpang non disabilitas, justru kami menurunkan pengemudi difabel yang agak berat sehingga mereka tak perlu turun dari sepeda motor," ujarnya.

Layanan Difa Bike ini menggunakan sistem bagi hasil antara operator dengan pengemudinya. Adapun tarif yang dikenakan yakni Rp 20 ribu per lima kilometer untuk layanan khusus (difabel) dan Rp 25 ribu per lima kilometer untuk umum. Jika jarak tempuh lebih dari lima kilometer, maka hitungannya Rp 2.500 per kilometer dan hitungan masa tunggu kurang dari satu jam dikenai tambahan Rp 10 ribu.

Apabila dalam layanan masa tunggu lebih dari 1 jam maka langsung dihitung dengan sistem carter (maksimal 4 jam) yakni Rp 100 ribu per jam untuk layanan khusus difabel dan Rp 125 untuk layanan umum. "Wisatawan mancanegara lebih sering menggunakan layanan kami karena sudut pandang dari negara asal mereka, penyandang disabilitas dengan non-difabel itu setara," ucap Triyono.

Triyono, pendiri Difa Bike dan sejumlah armadanya yang dipakai untuk layanan antar dalam dan luar kota Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Dengan pelanggan mayoritas dari kelompok difabel, rata-rata tujuan yang dipesan penumpang adalah rumah sakit. Musababnya, para difabel kerap berpergian dengan tujuan berobat. Berbeda jika yang memesan adalah pelanggan umum, mereka biasanya memilih paket city tour dengan rute keliling Kota Yogyakarta.

Triyono mengatakan, ada kalanya wisatawan meminta diantar sampai luar kota, seperti dari Yogyakarta ke Candi Borobudur. Permintaan ke luar kota itu tetap dilayani oleh pengemudi dengan tarif Yogyakarta - Candi Borobudur sebesar Rp 300 ribu.

Difa Bike memiliki sejumlah titik penjemputan yang tersebar di tiga kabupaten/kota di Yogyakarta. Mulai Kabupaten Sleman, Kota Yogya, dan Kabupaten Bantul. Kecuali Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo karena medan jalan yang naik turun dianggap membahayakan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

1 jam lalu

Ilustrasi difabel. Shutterstock
Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.


37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

13 jam lalu

Sebuah pesan tertulis di belakang pakaian petugas seleksi  nasional Polri jalur sarjana SIPSS 2024 di komplek Akademi Kepolisian Semarang, Jumat 1 Maret 2024. Polri mengikuti negara negara besar seperti Amerika, Australia dan Inggris yang membuka kesempatan kepada penyandang Disabilitas untuk ikut seleksi ini. TEMPO/Budi Purwanto
37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat


Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

1 hari lalu

Unjuk rasa Aliansi Buruh Bandung Raya memperingati May Day 2024 di Cikapayang Dago Park, Bandung pada Rabu, 1 Mei 2024. TEMPO/M.Rafi Azhari
Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

7 hari lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

7 hari lalu

Ilustrasi GoPay atau GoBills. TEMPO/Nufus Nita Hidayati
Gopay Salurkan Zakat dan Donasi Ramadan Rp 31 Miliar

Gopay menyalurkan zakat dan donasi dengan total Rp 31 miliar yang terkumpul selama Ramadan.


Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

9 hari lalu

Karakter Disney menyambut para pengunjung yang datang ke Disneyland Shanghai di Shanghai, Cina, 11 Mei 2020. Untuk menikmati beragam wahana, pengujung harus menjalani prosedur kesehatan dan keselamatan yang ditingkatkan. REUTERS/Aly Song
Disney Ubah Layanan untuk Penyandang Disabilitas di Disneyland dan Walt Disney World

Perubahan layanan itu mengundang reaksi dari penggemar Disney dan pengguna layanan sebelumnya


Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

16 hari lalu

Pedagang seragam sekolah menunggu calon pembeli di Pasar Jatinegara, Jakarta, Minggu, 5 Juli 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.


Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

23 hari lalu

Presiden Jokowi memberikan keterangan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin, 8 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Momen Lebaran Terakhir Presiden Jokowi

Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tahun ini menjadi momen terakhir bagi Presiden Jokowi. Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Jokowi?


Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

24 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau arus mudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin, 8 April 2024. Jokowi menilai pelaksanaan mudik di Stasiun Pasar Senen berlangsung rapi dan baik, tak ada penumpang yang berdesak-desakan sehingga arus mudik Lebaran 2024 di Stasiun Pasar Senen sudah terkelola dengan baik. Vico - Biro Pers Sekretariat Presiden
Menjelang Lebaran, Jokowi Bagikan Sembako ke Ojol hingga Warga Sekitar Istana

Presiden Jokowi membagikan 1.000 paket sembako untuk para pengemudi ojek online di depan Istana Kepresidenan, Jakarta.


Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

25 hari lalu

Yesi Purnomowati, 48 tahun, peserta Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) 2024 pada Minggu, 7 April 2024. Sumber: Suci Sekar | TEMPO
Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.