TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan uji coba MRT bersama sejumlah penyandang disabilitas. Pada kesempatan itu, sejumlah difabel menyampaikan tanggapan mereka setelah mencoba moda transportasi baru di Ibu Kota tersebut.
Baca: MRT Jakarta Telah Kantongi Seluruh Izin untuk Operasi Komersial
Ada tiga ragam disabilitas yang mengadukan keluh kesah mereka langsung kepada Jokowi. “Salah satu hambatan adalah gerbang tapping tiket di beberapa stasiun yang masih tertutup bagi akses pengguna kursi roda karena jarak antar gerbang tapping lebih sempit dari lebar kursi roda,” ujar Cucu Saidah, Inisiator Kajian Aksesibilitas bagi Penyandang Disabilitas, Kamis 21 Maret 2019.
Selain pengguna kursi roda, penyandang tunanetra juga menyampaikan perlu tambahan lantai bertekstur timbul yang belum terintegrasi di beberapa sudut stasiun. Masih banyak lantai bertekstur timbul yang terputus dan mengakibatkan penyandang disabilitas netra tersasar di dalam stasiun.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyapa penumpang disabilitas di MRT jurusan Lebak Bulus - Bunderan HI pada Kamis petang, 21 Maret 2019. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Sementara itu dari kelompok tuli mengatakan perlu akses yang setara bagi mereka yang tidak mendengar. Mereka berharap, dapat memperoleh informasi yang lebih jelas, misalnya melalui tulisan atau simbol serta penggunaan bahasa isyarat bagi petugas.
Menanggapi hasil kajian aksesibilitas yang dilakukan penyandang disabilitas itu, Jokowi menjanjikan akan memberikan perintah langsung kepada kementerian dan dinas terkait dalam melakukan perbaikan maupun pengembangan fasilitas Mass Rapid Transit. “Kalau masalah itu selalu ada solusinya. Nanti tinggal kita perintahkan, lalu semuanya akan berjalan,” ujar Jokowi yang menemui penyandang disabilitas dari stasiun Fatmawati hingga di stasiun Istora Senayan.
Artikel terkait: Jokowi Minta Keluhan Penumpang Difabel di MRT Ditindaklanjuti
Jokowi juga kembali mempelajari beberapa kata dalam bahasa isyarat bersama kelompok tuli. Salah satu kata yang diperkenalkan berbunyi, “MRT bisa akses”. Sesampainya di stasiun Istora Senayan, Jokowi dan Iriana berpamitan turun.